Absen dulu sini yang belum tidur dan baca cerita ini ☝️
Vote and comment nya jangan lupa loh ya Chingu-deul.
Ini alurnya ku cepetin ya. Mudah-mudahan masih nge feel.
Oke lanjut ceritanya...
Saran : Dengarkan lagu mellow sambkl baca Chap ini.
Thank you."JAY JAY AYO BAWA SUNGHOON KE RUMAH SAKIT!! JAY CEPAT JAY!!"
"TENANG JAKE!! JANGAN PANIK!!"
Omongan Jay hanyalah dimulut. Karena dia sendiri pun panik. Bahkan sangat panik.
Siapa yang tidak panik melihat saudara mu terkapar lemas lemas di rumput dengan lebam di pipi, luka sayatan di pipi dan leher, sudut bibir yang mengeluarkan darah, dan titik-titik darah di rumput di sekitar badannya yang terkapar lemas.
Tangis Jake tak bisa berhenti. Dirinya panik dan takut kembarannya kenapa-kenapa.
"Ayo Jake bantuin gue! Bantu naikin Sunghoon ke punggung gue! Kita bawa di kerumah sakit dekat kampus! Buruan Jake! Sunghoon harus cepat ditangani!"
Jake mengangguk dengan tangan yang bergetar, dia membantu mendudukkan Sunghoon yang sudah tak sadarkan diri dan menaikkan badan Sunghoon ke punggung Jay.
Jay dan Jake langsung bergegas berlari keluar lapangan lama dengan Sunghoon di gendong belakang sama Jay.
Tadinya mereka mau lewat gedung fakultas depan, tapi akan lebih cepat lewat lapangan lama yang lebih dekat dengan jalan raya.
Urusan tas dan motor, Jay tidak memikirkan nya untuk saat ini. Yang terpenting keselamatan Sunghoon kembaran nya. Pasti ada orang baik yang akan membawakan tas dan motor mereka nanti. Teman-teman Jay pasti akan membantu nya.
"Dokter cepat!!!"
Dokter yang melihat raut panik Jay juga Jake seketika ikut panik. Dokter itu mengarahkan suster untuk membawa brankar dan Dokter menyuruh Jay agar membaringkan Sunghoon di brankar yang dibawa suster tadi.
Dokter, Suster, Jay dan Jake ikut mendorong brankar Sunghoon ke ruang IGD.
Hingga saat sampai di pintu IGD, Dokter menahan Jay dan Jake yang hendak masuk juga ke IGD. Dokter mencoba meyakinkan agar Jay dan Jake tenang dan membiarkan mereka menangani Sunghoon.
Pintu UGD ditutup.
Jay berlutut di lantai. Sementara Jake di belakangnya terduduk lemas dengan berbagai pemikiran negatif yang dari tadi memenuhi pikiran nya.
Bagaimana cara memberi tahu Heeseung dan saudara-saudaranya yang lainnya nanti?
"Jake... Gimana ini?"
Lirih Jay yang mana tatapan nya masih mengarah ke pintu UGD yang tertutup rapat.Jake pun tak tau harus berkata apa. Dirinya tidak bisa berfikir jernih sekarang. Pikirannya berkecamuk dengan pikiran-pikiran negatif yang tak bisa Jake usir dari pikiran nya. Jake tidak tenang. Dirinya betul-betul panik dan khawatir sekarang.
"Jake... Hiks... Gue gagal lagi lindungin kalian."
Tangis Jay pecah begitu saja. Dirinya tidak mampu lagi mendeskripsikan bagaimana perasaan nya saat ini. Takut, khawatir, panik, kecewa pada diri sendiri, dan marah pada keadaan yang lagi-lagi membuat nya dan saudara-saudara nya dalam situasi sulit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | Enhypen (✓)
FanficBerisi keseharian Heeseung dan adik-adiknya. ✅ Daily ✅ Conflict ✅ Cringe ✅ Humor ✅ Mellow