Pokoknya mulai chap ini sampe Chap konflik selesai, sangat sedikit humor atau bercanda. Sampe Chap konflik selesai, akan didominasi part sedih.
Siapkan mental kalian!
Tissue jangan lupa 😉
Oke lanjut...
"Hahh sepi banget. Biasanya kalo bertujuh pasti bakal ketawa-ketawa. Jadi kangen adek-adek. Mereka udah sampe apa belum ya?"
Monolog Heeseung.Saat ini Heeseung tengah sibuk menyusun baju-bajunya ke lemari dan juga barang-barang lainnya.
Heeseung menatap sekeliling. Kamar yang dipakainya sekarang sangat berbeda jauh dengan kamarnya yang di rumah aslinya.
Hanya sebuah kasur kecil dengan kapasitas satu orang yang menempel ke dinding. Kipas angin kecil yang memang sudah ada sejak rumah sewa itu disewa oleh Heeseung. Lemari kecil dan meja belajar minimalis.
Sebenarnya Heeseung bisa bisa saja membeli barang-barang baru dan lebih nyaman untuk dipakai di kamar barunya. Tapi, Heeseung berfikir rasional untuk itu. Tanggungan Heeseung semakin banyak. Jadi Heeseung menggunakan uang nya dengan pikir panjang dan memprioritaskan yang menurutnya harus diprioritaskan.
Yang penting Heeseung bisa tidur nyaman, makan cukup, dan, bekerja.
Tak apa, Heeseung bisa menahan semuanya demi adik-adiknya bisa hidup nyaman dan bahagia selalu.
Heeseung kembali membereskan kamarnya. Memasangkan sprei baru untuk kasur, bantal, dan memasang gorden baru di jendelanya.
Setelah itu Heeseung menyusun buku-buku dan laptop beserta berkas yang dibawanya dari kantor lamanya.
Heeseung tersenyum tipis saat menemukan sebuah figura foto di kardus. Itu foto mereka sekeluarga bersama Papa Mama. Difoto itu ada Papa yang memangku Jungwon 3 tahun dan mama menggendong bayi Ni-Ki 1 bulan sedang duduk di sofa. Ditengah-tengah Papa dan Mama ada Sunoo yang tersenyum cerah dan sangat ceria. Dibelakang Sofa ada Heeseung dan kembar 3. Heeseung di paling kiri posisinya merangkul bahu Jake. Di samping Jake ada Sunghoon dan disamping Sunghoon ada Jay yang merangkul bahu Sunghoon. Sementara Jake dan Sunghoon saling merangkul pinggang masing-masing.
Benar-benar seperti keluarga bahagia bukan?
Tentunya iya.
Tapi itu sebelum terjadi kejadian yang membuat tujuh bersaudara menangis pilu dan amat menyedihkan.
Mari kita flashback ke kejadian sebelumnya Papa dan Mama resmi berpisah.
Flashback mode on.
Flashback
Sekitar tiga tahun yang lalu tepatnya saat Baby Ni-Ki berusia 5 bulan.
Sore itu Keluarga Lee sedang menikmati semilir angin sore sambil bersenda gurau di teras depan.
Papa yang asik bercanda dengan Jungwon di pangkuan nya dan Sunoo duduk di kursi depannya.
Dan Mama tengah menggendong bayi Ni-Ki yang asik bercanda bersama Mas Heeseung.
Sementara kembar 3 sedang rebutan tentang siapa yang paling tampan dan siapa yang paling kuat dengan bermain adu panco.
"Papa papa! Uwon mau naik cepeda. Boleh?"
Papa tersenyum. Mengelus rambut Jungwon sayang dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ayo kita naik sepeda. Kak Sunoo juga ikutan. Udah bisa roda dua kan kak?"
![](https://img.wattpad.com/cover/268268071-288-k372945.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With You | Enhypen (✓)
FanfictionBerisi keseharian Heeseung dan adik-adiknya. ✅ Daily ✅ Conflict ✅ Cringe ✅ Humor ✅ Mellow