First Kiss

1.9K 57 1
                                    

'Tokk Tokk Tokk!!"

Alma dan Dennis berdiri di depan pintu kamar Kinara.

" Dek...Kakak sm kak Alma boleh masuk yaa?" Ucap Dennis meminta izin. Tidak ada tanggapan dari Kinara yang Ia artikan boleh.
Didalam kamar bernuansa pink tersebut Kinara membenamkan kepalanya pada boneka Teddy Bear putih sebesar setengah badannya.

" Princess...Kok nangis sih?Nanti cantiknya berkurang lho.." Rayu Alma sembari mengelus sayang rambut Kinara. Membuat Kinara bangkit duduk.

" Kenapa sih kakak harus pindah? Baru aja Nara seneng ada temennya. Daridulu Nara pengen punya kakak cewek yang bisa Nara ajakin curhat, marathon drakor, gosipin artis ibukota, yang bisa manjain Nara. Dan semua ada di kak Alma, sekarang malah kalian mau pindah. Makin sepi rumah sebesar ini cuma ada beberapa biji doang." Ucap Nara dengan air mata semakin deras meluncur ke pipi mulusnya.

Membuat hati Dennis mencelos menyadari bahwa selama ini adik satu satunya merasa kesepian dibalik keceriaan yang Ia tunjukkan.

" Dek...Maafin kakak ya, Kakak tau kamu pasti kesepian. Tapi kakak mohon kamu bisa ngerti, kalau kakak sama Alma masih disini budhe pasti nggak bakalan berhenti buat gangguin Alma. Kamu tau sendiri kan budhe gimana orangnya. Kalau kakak sama kak Alma masih disini tiap hari bakalan ada aja keributan dan itu nggak baik buat hubungan kita. Sedangkan kakak sama kak Alma butuh waktu buat saling mengenal satu sama lain. Saling memahami tanpa ada campur tangan orang lain. Kamu nggak kasian sama kak Alma?" 

Ucapan Dennis membuat hati Alma menghangat merasa kenyamanannya diperhatikan oleh Dennis. Rasa-rasanya Ia semakin jatuh cinta setiap hari pada suaminya.

" Iya sih Kak...Yaudah tapi kalian sering-sering main sini yaa...Nara yakin Kak Sonia juga pasti bakalan jarang main kesini kalau ada budhe. Rumah bakalan sepi banget". Kinara kembali mewek.

" Iya Princess..Kakak pasti bakalan sering-sering main sini kan mau nengok Mama sama Oma juga. Lagian kan kamu bisa nginep di apartemen juga kalo mau. Pasti ada beberapa kamar kan disana?".

" Iya ada dua kamar kok, lagian apartemen kakak kan juga lumayan deket sama sekolah kamu, jadi kamu bisa sering nginep sana. Nanti berangkat sekolah biar bareng Alma." Tambah Dennis

" Apa Nara ikut pindah juga aja yaa ke apartemen kakak?" Tawar Nara dengan puppy eyes nya.

" Ya jangan lah... entar siapa yang jagain Oma, mama sama papa kalau kamu ikutan pindah. Dikasih hati minta jantung loe". Omel Dennis yang dihadiahi bibir manyun dari Nara.

Setelah Kinara mulai tenang Dennis dan Alma kembali ke kamar mereka. Di Kamar, mereka saling diam satu sama lain sampai Alma membuka pembicaraan.

" Kak...makasih yaa.".

" Makasih buat?"

" Makasih buat pengertiannya, jujur sebenernya aku nggak masalah kalau masih harus tinggal disini. Tapi makasih kakak udah memikirkan kenyamananku dan perkembangan hubungan kita".

" Kamu nggak usah bilang makasih. Kenyamanan kamu juga menjadi tanggung jawabku Al." Jawab Dennis dengan mengelus lembut punggung Alma dan berhasil membuat jantung Alma berdegup kencang.

Keesokan harinya pukul 10.00 WIB Alma dan Dennis sudah berada di apartemen Dennis. Apartemen super mewah yang lebarnya dua kali lipat dari milik alma. Saat memasuki pintu apartemen mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan langit jakarta dari balkon apartemen yang panjang dengan jendela kaca tinggi sepanjang balkon. Apartemen bernuansa putih silver tersebut terlihat sangat elegan dengan perabot-perabot simpel namun pricey tentunya. Sirkulasi udara di apartemen sangat bagus. Saat pagi apartemen terasa terang dan hangat dengan sinar matahari yang masuk lewat jendeka balkon. Alma sangat menyukainya.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang