The Truth

1.7K 81 7
                                    

"Apa yang kalian lakukan disini?"

Alma dan Dustin menoleh ke sumber suara. Dennis tengah berdiri di depan pintu unitnya dengan raut muka yang tak terdefinisikan.

"Menurut sepenglihatan loe, emangnya gue sama Alma lagi ngapain?Memadu kasih?". Dustin angkat bicara dengan senyum miring tersungging di wajahnya. Dustin tampak puas melihat Dennis yang terlihat tersulut, beda cerita dengan Alma yang tampak pias. Alma tidak menyangka Dustin sengaja mencari gara-gara dengan suaminya.

Dennis emosi mendengar jawaban Dustin dan langsung berjalan cepat menarik kerah kemeja Dustin saat berada tepat didepannya.

"Kak...". Alma terkejut melihat reaksi Dennis namun Ia juga bingung harus bagaimana. Ia tidak ingin terjadi keributan hanya karena salah paham. Sungguh hal ini terjadi diluar dugaannya.

"Gue minta loe pergi sekarang juga dari rumah gue. Gue perlu berbicara berdua sama istri gue." Dennis menekankan kata istri berharap Dustin sadar diri.

"Kalau gue nggak mau?loe mau apa?Hajar gue? C'mon, gue ladenin loe berengsek !". Dustin sudah tidak bisa menahan kekesalannya terhadap Dennis.

"Dustin, Kak Dennis stop !". Alma harus bertindak sebelum semuanya menjadi kacau. "Dustin please..loe mendingan pulang sekarang, biar gue selesaikan berdua sama Kakak". "Sorry". Kata terakhir Alma mengatakan tanpa menyuarakannya.

"See?Loe denger istri gue ngomong apa?Berhenti ikut campur urusan kami. Mending sekarang loe pulang dan jangan harap loe bisa kesini lagi. Gue bakalan hapus loe dari daftar pengunjung ke unit gue".

"Oke...Gue pergi hanya karena Alma. Dan perlu loe tau, gue nggak perlu berkunjung kesini kalau hanya untuk ketemu sama Alma. Loe ngerti kan maksud gue?". Setelah mengatakan itu Dustin menghempaskan tangan Dennis yang ada di kerah lehernya dan berjalan meninggalkan apartemen.

Alma menghempaskan diri pada sofa. Ia hampir kehabisan napas melihat adegan yang ada didepannya. Alma kira adegan seperti ini hanya ada pada sinetron, ternyata sekarang Alma mengalaminya sendiri.

Dennis berjalan menghampiri Alma setelah menutup pintu rumahnya.

"Kenapa kamu bisa berduaan aja sama Dustin disini? Kakak nggak nyangka kamu berani memasukkan laki-laki lain ke rumah kita. Apa hal ini udah sering terjadi selama Kakak nggak dirumah Al?".

Alma terperangah mendengar tuduhan Dennis. Ia tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan menyakitkan seperti itu dari Dennis. Alma merasa direndahkan. Alma pun ikut berdiri dari duduknya.

"Lalu bagaimana dengan Kakak yang berhari-hari hanya berdua di dalam satu ruangan dengan perempuan lain bahkan sampai menginap. Apa yang kalian lakukan?."

Dennis terkejut melihat Alma menyerangnya dengan bertanya balik.

"Kamu tau kalau keadaannya jelas-jelas berbeda Al."

"Apanya yang berbeda? Pertanyaan kita sama".

"Jelas berbeda Al...Sarah sedang sakit dan..".

"Dan dia sendirian disini, dia tidak memiliki siapa-siapa lagi dan hanya Kakak yang bisa dia andalkan. Hanya Kakak.". Sebelum Dennis melanjutkan kalimatnya Alma sudah menyela terlebih dahulu. " Lalu bagaimana dengan aku? Tidakkah kakak berpikir aku pun juga tidak memiliki siapapun disini? Sebenarnya aku ini Kakak anggap apa?."

Sekali lagi Dennis terkejut mendengar ucapan Alma. Dennis tidak pernah berpikir bahwa Alma akan merasa terabaikan olehnya. Dennis mengira Alma akan selalu bisa mengerti keadaannya.

"Kalau memanglah rasa kalian belum tuntas, lalu untuk apa kalian harus menyusahkan diri membuang rasa itu? Apa hanya untuk menguji seberapa kuat cinta kalian? Terus posisiku disini sebagai alat uji coba? Bagaimana bisa kalian seegois itu?".

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang