Tanda Cinta

1.4K 57 2
                                    

Selesai makan, Alma membereskan seluruh peralatan makan dan membawanya ke dapur. Kemudian langsung mencucinya karena Alma tidak suka menunda-nunda pekerjaan, sekaligus tidak suka melihat tumpukan piring kotor. Dennis yang masih tidak ingin melepaskan Alma mengikutinya sampai ke dapur. Alma berjingkat kaget saat merasa ada lengan yang melingkari perutnya dan dagu di pundak kirinya. Hembusan nafas Dennis terasa seolah meniup-niup belakang telinga Alma membuat bulu kuduknya berdiri.

" Sayang..."

"Hmmm??"

" Bahkan suara deheman kamu aja kakak suka. Merdu banget". Ucap Dennis tersenyum. Alma tertawa kecil

" Kakak kok gombal banget sih? Kayak bukan Dennis Haidar Wijaya yang Alma kenal".

" Emang yang kamu kenal gimana?"

" Kaku..". Jawab Alma masih dengan menggosok piring dengan spons dan sabun.

" Ya itu kan emang sifat dasar kakak, kakak terbiasa begitu dalam dunia bisnis. Tapi kalau sama kamu kakak maunya manja terus".

" Ih...dasar kolokan". Ledekan Alma hanya ditanggapi tawa oleh Dennis.

" Sayang...main gitar yuk. Kamu yang nyanyi. Disini nggak ada piano jadi kamu nggak bisa main. Besok kakak suruh Radika beli piano disini buat kamu main".

" Kakak...nggak usah, lagian aku lama banget udah nggak main piano. Udah lupa-lupa."

" Yaa nggak apa-apa biar inget lagi. Kalau kamu bosen sendirian dirumah kan bisa ada hiburan."

" Kan ada kakak. Emangnya kakak mau ninggalin aku? kok bilang aku bakal sendirian?". Tanya Alma dengan nada sedih. Alma takut Dennis meninggalkannya. Entah kenapa Alma tidak suka mendengar kata-kata Dennis begitu.

" Ya bukannya gitu sayang...kakak kan pasti ada kegiatan luar kota buat tinjau lapangan dan lain-lain. Kamu kan nggak bisa selalu ikut karna punya pekerjaan yang nggak bisa seenaknya kamu tinggalin. Kecuali kamu mau berhenti kerja baru kamu bisa ikut kemanapun kakak pergi. Kakak malah seneng kalau bisa kamu kakak kantongin. Tapi pasti kamu nggak mau kan?". Alma menggeleng

" Makanya kakak pengen kamu nggak bosen kalau kakak nggak ada dirumah. Kakak beliin piano aja yaa?"

" Terserah kakak aja. Mau aku tolak kakak juga pasti punya berbagai alasan buat aku setuju kan?.

" Istriku pintar". Ucap Dennis dengan mengecup pipi Alma. Membuat Alma semakin merona.

Setelah selesai mencuci piring Alma dan Dennis kembali duduk di sofa dengan gitar yang sudah Dennis pegang. Mereka berduet merdu lagu All of me dari John Legend. Kemudian Alma menyanyi lagu It will rain dari Bruno Mars. Dan terakhir Dennis menyanyikan lagu Perfect dari Ed Sheeran.
Alma menepuk kedua tangan saat Dennis berhasil menyelesaikan lirik terakhirnya. Dennis kembali melumat bibir Alma sangat lembut membuat Alma melayang dengan segala sentuhannya. Mereka menghentikan kegiatannya baru saat suara adzan maghrib dari jam dinding mereka berbunyi tanda waktunya shalat maghrib. Mereka bergegas mengambil wudlu untuk shalat berjamaah.

Selesai shalat mereka berdua duduk bersandar di ranjang masih berpelukan. Alma menanyakan setelah ini mereka akan kemana. Karena ini malam minggu pertama mereka sebagai suami istri sesungguhnya. Alma pikir mereka perlu merayakannya.

" Kak...abis ini jadi mau malam mingguan?"

"Jadi dong.."

" Mau kemana?"

"Nggak kemana-mana"

" Lha katanya mau malam mingguan kok nggak kemana-mana? Piye sih?".

" Ya kan malam mingguan nggak perlu kemana-mana. Dirumah aja kan bisa". Alma melongo mendengar jawaban Dennis.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang