Apa kabar hati?

1.1K 58 1
                                    

Alma sedang berkumpul bersama para wanita di sofa. Alma duduk diantara mama Melina dan Tante Fanny, Sonia berada diujung. Sedangkan Oma duduk di sofa tunggal kebesarannya. Sarah dan Budhe Hanna duduk di sofa seberang Alma. Bukankah terlihat mana team Alma dan mana yang team Sarah?.
Dennis dan Dustin sudah bergabung bersama para lelaki yang sekarang berpindah di gazebo dekat kolam renang. Entah apa yang mereka bicarakan. Pasti tidak lepas dari urusan bisnis.

Berbeda jauh dengan tempat Alma yang sekarang di hebohkan oleh kedatangan Kenzo dan Kinara.
" Kak Almaaaaa......". Teriak Kinara heboh yang baru saja menuruni tangga lari memeluk Alma. Kenzo pun ikut memeluk Alma dan minta duduk dipangkuan Alma.

"Nara curang ih, kalau kak Sonia datang nggak segitu hebohnya. Jealous nih kakak". Protes Sonia pura-pura cemberut mengerucutkan bibirnya.

" Yaampon kakak aku....maklumin kenapa, kan kak Alma mainan baru. Dulu kan kak Sonia udah Nara kintilin mulu sampe bosen kan?". Goda Nara sambil merangkul kedua kakak iparnya karna posisi Nara memang duduk diantara Alma san Sonia.

Ucapan Kinara dibalas tawa oleh semuanya. Ya, kecuali Sarah dan budhe Hanna yang hanya tersenyum sinis. Tak mau kalah, Sarah mengeluarkan amunisi yang sudah Ia persiapkan sebelumnya.

" Kenzo...liat nih tante Sarah bawa apa? Tante bawa banyak cokelat yang eeeenaak sekali. Tante bawain dari Singapore lho khusus buat Kenzo". Sarah mengeluarkan beberapa kantong cokelat dari paperbag yang Ia bawa.

" No tante...Kata Aunty Alma sering-sering makan cokelat nggak baik buat kesehatan gigi. Nanti gigi Kenzo bisa sakit karna banyak cokelat yang nempel di gigi. Kenzo nggak mau sakit gigi". Jawaban Kenzo membuat Alma terharu karena Ia berhasil memberikan edukasi untuk anak seumur Kenzo. Suatu hal yang patut di apresiasi dimana anak seusianya bisa menahan keinginannya untuk makan permen atau cokelat.

" Iya...tapi kan ini nggak sering. Jadi nggak bikin gigi sakit". Rayu Sarah tak menyerah.
Sebenarnya Alma sedikit tidak tega melihat usaha Sarah mendekatkan diri pada Kenzo. Tapi Alma tidak ingin berbuat apapun agar tidak terpancing umpan yang Sarah berikan. Beda lagi dengan Kinara. Adik ipar Alma itu tidak akan tinggal diam.

" Udah napa sih Kak...Kalo Kenzo nya nggak mau ya jangan dipaksa. Lagian aksi suap menyuap itu dilarang oleh agama dan negara lho". Sindir Kinara dengan tampang sinisnya.
Tak ayal membuat Sarah mengepalkan tangan.

" Udah sini biar aku terima ya Sar..makasih oleh-olehnya buat Kenzo". Ucap Sonia pada akhirnya agar drama didepannya tidak berlanjut.

Tidak lama setelah itu Bik Isna memberi tahu bahwa makan malam sudah siap. Sebelumnya mereka melaksanakan sholat maghrib berjamaah terlebih dahulu. Sekarang seluruh anggota keluarga disana sudah menempati tempat duduk masing-masing.
Alma melayani Dennis dengan telaten. Mengambilkan Dennis Nasi, Sayur dan lauknya. Sampai interupsi dari Sarah mengagetkannya.

" Alma...kamu gimana sih? Dennis tuh alergi sama kacang, kok kamu ambilin tumis sayur kacang sih. Dennis bisa batuk-batuk dan susah berhentinya. Jangan bilang kamu nggak tau kalau Dennis alergi kacang?". Alma yang memang tidak tahu menahu tentang alergi yang Dennis idap cuma bisa diam. Dan Sarah melihatnya merasa menemukan celah untuk menyerang Alma.
" Dari ekspresi kamu, kayaknya kamu emang nggak tau ya?". Lanjut Sarah
" Kamu nggak ngasih tau istri kamu Den kalo kamu ada alergi kacang? Bahaya lho buat kesehatan kamu". Kali ini Sarah melemparkan pertanyaan ke Dennis.

" Harusnya seorang istri tuh cari tau apa kesukaan suami dan apa yang tidak disukai. Nah ini alerginya masa iya nggak tau? Padahal itu penting banget lho. Gimana kalau sampe Dennis tanpa sadar makan makanan yang mengandung kacang? Kan bisa bahaya". Sekarang suara budhe Hanna yang mendominasi.
Alma semakin merasa bersalah karena apa yang mereka katakan memang benar. Karena hal penting seperti itu akan berakibat fatal apabila Alma lalai.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang