Accidental Proposal

1.4K 67 2
                                    

Mendengar jawaban Sarah yang mantap dengan keputusannya, Dennis hilang kendali dengan apa yang akan Ia lakukan. Ia takut akan menyesali keputusan emosional yg Ia ambil. Namun untuk saat ini dia harus melakukan sesuatu untuk mengembalikan harga dirinya yang begitu terluka oleh penolakan Sarah. Akibatnya akan Ia pikir belakangan.

Dennis berjalan menuju ke arah Alma. Alma mulai menyadari langkah Dennis yang semakin mendekat. Saat Dennis ada disamping mejanya, mata mereka beradu. Alma melihat mata yang sangat menyedihkan dan rapuh tertutup dengan ketajaman sorotnya. Sangat berbeda dengan tatapan hangat dua minggu lalu saat terakhir mereka bertemu. Alma menyadari telah terjadi sesuatu dengan lamaran Dennis.

" Alma..aku minta maaf untuk apa yang akan aku lakukan ke kamu. Tapi aku sangat butuh bantuanmu. Tolong ikuti semua perkataanku dan selamatkan aku". Ucap Dennis dengan permohonan yang terkesan seperti perintah. Dan entah kenapa Alma seperti terhipnotis dan merasa harus membantu Dennis. Alma tau Dennis sedang sangat terluka.

Belum sempat Alma menjawab ataupun bertanya, Dennis meraih pergelangan tangan Alma dan menariknya menuju ruangan tempat lamarannya dengan Sarah. Alma sangat terkejut namun tidak menolak karena Alma pun sedang mencerna apa yang tengah terjadi. Vanka yang tak kalah kagetnya mengikuti mereka dari belakang. Hingga sampai di ruangan VIP cafe tersebut semua melihat ke arah Dennis dan Alma.

" Sarah, kamu memutuskan untuk melepas ikatan kita selama ini. Biar aku permudah juga. Aku juga akan melepaskan kamu tanpa beban lagi. Semoga kamu bisa terbang setinggi apapun yang kamu mau. Begitupun dengan aku, aku akan terbang bersama orang yang mau berjuang bersamaku dan tidak akan meninggalkanku sendirian." Ucap Dennis yang membuat seluruh penghuni ruangan bertanya-tanya maksud dari ucapan Dennis

" Queen Shabrina Almahyra Hadinata, Aku Dennis Haidar Wijaya akan mengikatmu hari ini sebagai calon istriku. Aku tau kita belum lama saling mengenal satu sama lain. Kita tidak pernah punya ikatan apapun sebelumnya. Tapi maukah kamu berjuang bersamaku untuk mencari ridhoNya dalam suatu ikatan suci bernama pernikahan. Ijinkan aku melamarmu".

Dennis mengatakan itu dengan mantap tanpa keraguan hingga orang yang mendengarnya akan yakin jika Dennis bersungguh-sungguh tanpa menyadarkan ada rasa sakit luar biasa di dadanya.

Alma sangat terkejut dengan permintaan Dennis. Ia sangat tidak menyangka dalam waktu sekejap Ia berada di situasi tersebut. Namun Alma melihat sorot mata Dennis meminta pertolongan akan jawaban Alma. Sorot mata yang sedang sangat terluka membuat hati Alma ikut teriris. Dan dengan kesadaran penuh Alma pun menjawab.

" Alma terima lamaran Kak Dennis".

Dennis tersenyum lega seolah mengatakan terima kasih pada Alma dan dengan cepat Dennis menyematkan cincin pada jari manis Alma. Cincin yang seharusnya bertengger di jari Sarah namun dalam sekejap berubah menjadi milik Alma. Dan itu menambah keterkejutan semua orang yang ada disana.

" Dennis, apa-apaan ini? Kamu jangan bercanda ya Denn, kamu rela menikah dengan orang yang baru kamu kenal hanya karna aku nggak nerima lamaran kamu? Kamu jangan main-main ya sama aku. Kamu sama aja ngehina aku kalo kayak gini". Ucap Sarah berapi-api.

" Semenjak kamu memutuskan untuk menolak aku. Kita sudah tidak punya ikatan apapun lagi. Jadi aku minta tolong, simpan semua pertanyaan maupun pernyataan kamu. Karna aku nggak butuh apapun dari kamu selain doa restu untuk kami.". Jawab Dennis dingin.

" Oh...oke kalo memang itu mau kamu. Aku semakin yakin nggak akan nyesel. Dan sebaliknya kamu akan menyesali semua yang kamu lakukan ke aku hari ini". Tanpa berpamitan Sarah pergi dari cafe. Dan kini tinggallah keluarga Wijaya, Alma dan Vanka disana.

" Dennis, Alma..kita bicarakan ini semua dirumah." Titah Athallah, Papa Dennis.

" Yess...Alhamdulillah akhirnya iparku nggak jadi nenek lampir tadi. Dan jackpot kak Alma is my future sister in law". Ucap Kinara kegirangan sambil memeluk Alma dari belakang.

" Nara, ayo kota pulang dulu. Kita selesaikan dirumah. Dennis, bawa Alma ke rumah." Perintah Athallah yang kemudian diangguki pelan oleh Dennis.

Kemudian mereka bergegas meninggalkan cafe. Athallah bersama anggota keluarga yang lain menuju mobil yang telah terparkir di lobby cafe dengan supir mereka. Dennis membawa Alma menuju mobilnya. Dan Vanka pin ikut berpamitan pada Alma karena mengetahui situasi yang sedang sahabatnya hadapi.

Didalam mobil Dennis suasana masih hening sampai Dennis membuka pembicaraan.

" Sorry.." ucapnya.

Alma menoleh ke arah Dennis kemudian menjawab

" Sebenernya apa yang terjadi sampai Kak Dennis melakukan hal itu? Aku masih mencoba mencerna apa yang terjadi barusan Kak"

" Sarah nolak lamaranku Al... Dia lebih memilih karirnya dibanding aku. Padahal aku bisa memberi apapun yang dia mau tanpa harus dia bekerja. Tapi aku tau dia sangat mencintai pekerjaannya. Aku nggak masalah. Sedangkan dia bersedia melepas ikatan kami karna dia nggak pengen karirnya terganggu. Secara nggak langsung, aku memang nggak lebih penting dari ambisinya. Dan maaf aku bawa kamu masuk dalam masalah ini. Karna cuma hal itu yang terlintas dikepalaku saat lihat kamu."

" Terus apa yang bakalan kita jelasin ke Papa, Mama dan yang lain Kak? Aku nggak mau kalau sampai mereka berpikir yang enggak-enggak sama aku ataupun hubungan kita"

" Nanti sampai dirumah aku bakal jelasin semuanya dan akan bertanggung jawab Al."

" Maksud Kak Dennis?".

" Lamaranku ke kamu akan berjalan semestinya. Dan aku nggak main-main."

"Kak.. Kak Dennis sedang emosi untuk saat ini jadi tolong jangan membuat keputusan yang akan bikin kakak menyesal nantinya. Dan aku nggak mau Kak jadi alat pemuas rasa sakit hati kakak. Aku tadi menerima, karena aku pikir sandiwara cuma sampai disitu aja. Kalau untuk seumur hidup aku nggak mau Kak. Pasti bakalan banyak yang tersakiti". Jawab Alma agak emosi.

" Bukannya kamu sendiri yang pengen pacaran setelah menikah? Dan aku sedang butuh peran kamu saat ini Al. Aku akan tetap bertanggung jawab sebagai suami kamu kelak. Aku butuh seseorang buat mengalihkan rasa sakit ini...Please help me"

" Tapi bukan kayak gini Kak caranya. Pernikahan itu bukan main-main. Menikah bukan seperti ini niatnya. Jangan sampai karena emosi kita terbelenggu dalam satu ikatan yang akan kita sesali seumur hidup."

" Ayo kita sama-sama berjuang Al. Memang kita tidak saling mencintai. Belum lebih tepatnya. Tapi bukankah kita bisa saling belajar? Tolong dampingi aku dan berjuang bersamaku. Aku bener-bener butuh kamu saat ini. Karena cuma kamu yang benar-benar tau keadaanku sekarang".

Alma berpikir keras. Dia merasa Iba dengan keadaan Dennis. Tapi dia juga takut kalau keputusan ini akan Ia sesali nanti. Ia takut jatuh pada lubang yang dalam. Bisakah Ia hidup dengan seseorang yang di hatinya terdapat nama wanita lain? Dan Alma yakin nama itu sangat sulit tergantikan. Namun di sisi lain, Ia juga tidak keberatan untuk mencobanya. Tapi bagaimana kalau sampai Alma jatuh cinta sendirian? Sedangkan Dennis akan tetap menggenggam erat nama Sarah. Alma bingung dengan keputusan yang akan Ia ambil. Tapi jauh didalam lubuk hatinya, Ia pun menginginkan Dennis.

" Oke, mari kita coba. Tapi aku nggak mau berjuang sendirian Kak." Putus Alma

" Terima Kasih Al...kita berjuang sama-sama." Lirih Dennis

Mobil pun kembali hening melaju ke kediaman Keluarga Wijaya.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang