Sahabat Lama

1.3K 45 3
                                    

Saat di parkiran Rumah Sakit Alma dikejutkan oleh kedatangan Vanka dari belakang secara diam-diam

" Dorrr !!! "

" Astaghfirullahal'adziim... Vanka, kebiasaan ya loe." Omel Alma sembari memukul lengan tangan Vanka gemas. Sahabatnya satu ini memang tukang ngagetin.

" Aww!! awww!! Aww!! Ampun ampun. Gila tenaga loe Al, gede banget. Sakit tau. Lagian badan langsing begini sakit juga loe kalo mukul". Keluh Vanka

" Napa loe?! Mau gue pukul lagi biar percaya kalo tenaga gue bisa ngeruntuhin ni Rumah Sakit?"

" Bujuuuuu....Serem amat neng. Loe sarapan apa sih pagi ini garang banget?"

" Sarapan cinta". Ucap Alma tersenyum jail sembari mencolek dagu Vanka.

" Ih apaan sih, kesurupan loe ya? Tadi ngamuk-ngamuk sekarang senyum-senyum. Gila loe hiih"
Vanka bergidik ngeri sambil berjalan cepat ke arah pintu lobby Rumah Sakit membuat Alma tertawa geli dan mengikuti dari belakang ingin terus menggoda Vanka.

Saat sampai di depan lift menunggu lift turun Vanka memberi Alma info yang Ia terima dari ayahnya.

" Eh Al, siang ini nanti waktu jam makan siang ada pengumuman rekrutmen dokter baru di aula".

" Ohyaa? Gue baru tau dari elo nih".

" Iyaa kan ada beberapa dokter yang udah pensiun Al, ada dokter gigi juga kalo nggak salah buat gantiin dokter Gandhi. Gue juga baru tau kemaren dari bokap gue. Kebetulan bokap gue ikutan jadi tim seleksi ditunjuk sama direktur Rumah Sakit".

" Oh...berarti dokter gigi spesialis periodonsia dong yang baru gabung nanti?".

" Yups...terus kabar baiknya anak direktur yang katanya guanteng maksimal juga bakalan gabung disini. Doi lulusan oxford cuy. Spesialis jantung katanya. Mayan lah buat cuci mata biar nggak sepet liatin pasien mulu.By the way kalau dia anak direktur, dia saudara sepupuan laki loe dong?"

Direktur Rumah Sakit Pelita Harapan memang dijabat oleh sepupu Athallah, Rayhan. Rayhan merupakan putra dari adik Ayah Athallah. Meskipun pemilik Rumah Sakit tetap mutlak milik keluarga besar Fahri Wijaya, Ayah Athallah. Sebab Rumah Sakit tersebut memang didirikan secara pribadi bukan turun temurun. Dikarenakan Athallah berprofesi bukan sebagai dokter akhirnya Ia memutuskan memberikan jabatan tersebut pada Rayhan selaku dokter spesialis saraf. Meskipun begitu segala keputusan tetap harus melewati Athallah selaku komisaris dan pemilik RS Pelita Harapan.

" Harusnya sih iya...cuma gue nggak pernah tau soalnya waktu nikahan gue atau kumpul keluarga cuma dokter Rayhan, istrinya, sama anak cewe nya yang masih SMP aja yang ikutan. Mungkin dia belum balik kali dari luar."
Obrolan mereka terhenti saat pintu lift terbuka dan membawa mereka ke lantai ruangan masing-masing.

Tepat jam makan siang para dokter dan dokter spesialis serta kepala perawat maupun kepala bidan diinstruksikan untuk berkumpul di Aula seperti info yang Vanka kabarkan tadi. Disana juga akan ada ramah tamah yang menyediakan prasmanan berbagai macam makanan yang ditujukan untuk penyambutan pegawai baru.

Alma berjalan bersama Vanka seperti biasa menuju Aula. Mereka tak akan pernah terpisahkan saat di Rumah Sakit. Saat memasuki Aula, deretan petinggi Rumah Sakit sudah duduk berderet di meja terdepan yang posisinya lebih tinggi menghadap para pegawai. Disana juga ada Ayah mertua Alma, Athallah. Alma dan Vanka mengisi tempat duduk kosong di barisan kedua.

" MasyaAllah...keluarga laki loe emang pada kualitas super semua ya Al?". Tanya Vanka tiba-tiba

" Kualitas super gimana? Loe pikir kerupuk udang?". Jawab Alma acuh.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang