Morning Kiss

1.8K 53 1
                                    

'Ting Tong!!!'

Suara bel menghentikan kegiatan Alma dan Dennis. Salah tingkah Alma membuang pandangannya ke samping. Dennis pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" A..aku bukain pintu dulu yaa..". Ucap Dennis terbata masih canggung setelah kegiatan intim mereka tadi.

" Iya Kak...bentar kak bentar..". Alma kembali mendekati dennis, mengusap ujung bibir dennis yang masih menempel bekas glitter dari lipgloss Alma. Membuat Dennis mematung. Jantung Dennis sudah tak karuan lagi detaknya. Baru pertama kali dia se gugup ini mendapat sentuhan dari lawan jenis.

" Ini tadi ada bekas lipgloss aku nempel...hihi" Ujar Alma dengan cengiran lucunya membuat Dennis gemas sendiri.

" Udah bersih?"

" Udah...".

Kemudian Dennis melangkah menuju pintu apartemennya. Dennis melihat dari intercom siapa yang datang namun kosong. Kemudian Dennis membuka pintunya berniat menengok siapa yang iseng membunyikan bel dan mengganggu kegiatan asiknya bersama Alma. Saat membuka pintu betapa terkejutnya Dennis seseorang mengalungkan tangan di lehernya. Ia langsung tau siapa sosok yang tengah memeluknya tersebut dari aroma parfum yang sangat Ia hafal. Sarah Razita. Dennis terdiam, tidak membalas pelukannya. Hanya berdiri diam hingga suara wanita itu menyadarkannya.

" Hai Sayang...Surprise...". Ucap Sarah dengan senyuman yang dulu sangat Dennis sukai.

" Ka...kamu ngapain kesini?".

"Aku nggak diajak masuk dulu nih?". Dennis masih mematung tidak menjawab namun sedikit menyingkir dari pintu masuk yang Sarah artikan Ia dipersilahkan masuk. Kemudian disusul Dennis setelah menutup pintu.

"Hai...Kita ketemu lagi". Sapa Sarah pada Alma

"Oh iya,  hai juga Mbak..."Balas Alma tersenyum meskipun dalam dadanya terasa sesak melihat suaminya dipeluk oleh wanita lain.
" Silahkan duduk Mbak...mau minum apa?". Lanjut Alma.

" Anything...". Jawab Sarah singkat namun angkuhnya terasa. Setelahnya Alma bergegas ke dapur membuatkan minuman untuk tamu khusus ini.

Dennis duduk di sofa tunggal sebelah sarah.

" Kamu kok tau aku pindah sini?". Tanya Dennis tanpa bertele-tele.

" Dari budhe Hana".

"Oh...jadi budhe Hana itu mata-mata kamu? Kamu yang suruh budhe buat ngerecokin Alma terus?Iya?" Tanya Dennis dengan nada kurang bersahabat.

" Aku nggak pernah nyuruh budhe Hana ini itu. Kamu kok jadi nuduh aku yang enggak-enggak? Kalau itu cewek memang jauh dari ekspektasi budhe, bukan salah aku. Jadi jangan sudutin aku karena ketidakmampuan cewek itu buat ambil hati budhe.". Balas Sarah dengan nada mengintimidasi.

" Silahkan diminum Mbak Sarah...". Alma membawa segelas orange juice untuk Sarah kemudian berniat duduk di sofa sebelah Dennis. Belum sempat Alma mendaratkan bokongnya, Sarah menginterupsi.

" Boleh saya bicara berdua saja dengan Dennis?". Alma berdiri kembali dan mengangguk setelah mendengar interupsi dari Sarah. Saat Alma ingin berjalan meninggalkan mereka berdua Dennis menahan tangan Alma. Alma memandang Dennis dan menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa Alma tidak keberatan. Setelah itu Dennis melepas genggamannya dari pergelangan tangan Alma. Sarah jengah memandang adegan tersebut membuatnya sedikit  geram.

Saat Alma sudah memasuki kamar. Dennis mulai menginterogasi Sarah.

" Sebenarnya apa tujuan kamu datang kesini?".

" Nggak ada, aku cuma mau mengingatkan kamu bahwa seharusnya apartemen ini adalah tempat yang akan kita tinggali setelah menikah. Apartemen ini kamu beli khusus buat aku. Seharusnya aku yang disini bukan dia." Ucap Sarah miris membuat Dennis menerawang kembali waktu pertama Ia membeli apartemen ini dengan tujuan hadiah pernikahan untuk Sarah.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang