Doa Keberuntungan

1.3K 48 0
                                    

Keluarga Wijaya sedang berada di meja makan untuk sarapan. Lalu Dennis datang dengan setelan yang Alma pilih. Seketika jantung Alma berdebar sangat kencang, Dennis terlihat sangat tampan dengan setelannya. Selain itu Alma juga sangat senang karena Dennis bersedia memakai baju yang Ia pilihkan.

" MasyaAllah ganteng sekali cucu Oma". Oma Resti memuji Dennis dengan raut muka ceria

" Ganteng banget anak mama....tumben rapi banget? Ada meeting penting?" Tanya Melina karena Dennis jarang sekali menggunakan dasi kalau tidak ada acara penting.

" Iya Ma..Hari ini ada meeting sama klien penting. Ini Alma yang nyiapin semuanya". Jawab Dennis sambil menatap Alma. Alma yang namanya disebut terasa panas pipinya.

" Wah...menantu Mama selain jago masak, jago styling juga ya. Paket komplit pokoknya."

" Mama...". Alma hendak protes dengan segala pujian mertuanya yang langsung disanggah.

" Iya iya...pasti mama dikira berlebihan kan? Tapi emang kenyataannya gitu kok". Melina semakin menggoda Alma dan sukses membuat muka Alma semakin memerah.

" Mama....jangan diterusin". Rengek Alma yang entah kenapa terlihat sangat menggemaskan di mata Dennis.

" Udah Mel...daritadi seneng banget godain Alma kamu ini". Kali ini Oma Resti yang menginterupsi kejahilan menantunya.

" Abisnya Alma ini suka merendah Ma..padahal kenyataannya nggak gitu. Kan gemes Mel jadinya". Jawab Melina yang kemudian ditertawakan anggota keluarga lainnya. Alma yang menjadi objek kejahilan mertuanya hanya menahan malu. Namun Alma sangat bahagia menjadi bagian keluarga yang begitu hangat dan tidak jauh beda dengan keluarganya. Semua menyayangi Alma dengan tulus. Kecuali suaminya. Alma sangat tahu benar di hati Dennis masih ada nama Sarah yang terukir dalamnya.

Selesai sarapan Alma dan Dennis berpamitan untuk berangkat bekerja. Kinara sudah berangkat pagi-pagi sekali karena ada les tambahan. Dennis dan Alma berangkat masing-masing menggunakan mobil yang berbeda. Kemarin selain memindah barang Alma, Radika juga mengambil mobil Alma. Saat Dennis berjalan menuju mobil sedan Mercedes-Benz A-Class miliknya Alma memanggil.

" Kak Dennis..."
Dennis menoleh kemudian Alma mengulurkan tangannya.

" Salim dulu..."
Alma langsung menarik tangan Dennis dan mencium punggung tangannya dengan takzim.

" Aku ijin untuk berangkat kerja juga ya Kak, semoga ridho yang kakak kasih membawa kelancaran dan keberkahan buat aku dalam menjalankan tugas"

Dennis terkesima dengan istrinya. Betapa damainya setiap kata yang Alma ucapkan. Alma benar-benar sosok istri idaman. Namun sayang, tempat sarah masih belum beranjak di hatinya.

" Aamiin..Aku ridhoi kamu. Aku juga minta doanya semoga semua urusan hari ini diberi kelancaran. Karna aku yakin, doa kamu akan membawa keberuntungan sepanjang hari". Jawab Dennis sembari mengusap puncak kepala Alma.

Alma tersipu dan merasa ada kupu-kupu diperutnya. Dia sangat menyukai momen ini.

" Pasti doaku selalu tercurah buat kakak. Good luck for today. Semoga meeting kakak berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan keinginan kakak. "
Mereka berdua sama-sama mengaminkan.

" Kak...ini aku bawain bekal buat kakak makan siang. Takut kalau dikantor nanti sibuk jadi nggak repot buat cari makan. Tapi kalau memang kakak udah makan bareng klien, nnti bekalnya bisa kasihkan pak Radika atau mbak Santi aja biar nggak mubadzir"

" Woaah...makasih ya Al, pasti aku makan lah sayang banget kalau dikasih ke mereka. Masakan istri nih"

Alma merona dengan kata istri yang keluar dari mulut Dennis

" Yaudah Al aku berangkat dulu ya..kamu ati-ati berangkatnya".

" Oke kak..kakak juga hati-hati".

" Assalamualaikum.."

" Waalaikumsalam..."

Setelah mobil Dennis keluar pagar, Alma bergegas menuju mobil Honda CRV-Turbo Prestige nya untuk segera berangkat ke Rumah Sakit.

Di Rumah Sakit...

Di Parkiran mobil pegawai Alma bertemu Vanka yang baru saja turun dari mobilnya.

" Woy Al, udah masuk aja loe? Ngga bulan madu? Emangnya loe ngga dapet cuti apa? Masa istri pemilik Rumah Sakit ngga dikasih cuti?"

" Duh..apaan sih loe Van, pagi-pagi udah nyrocos aja itu mulut berisik tau nggak. Ngga ada rencana bulan madu gue, lagian loe tau sendiri kan gimana kondisi pernikahan gue sebenernya. Mana mungkin sempet mikirin begituan. Dan satu lagi, loe jangan nyebut-nyebut istri pemilik gitu. Ngga enak didenger yang lainnya."

" Ya emang kenyataannya kan loe menantu pemilik Rumah Sakit ini. Emang ada salah gue bilang gitu?"

" Tapi ngga enak aja Van, gue nggak mau nanti dianggep bossy atau apa. Pada kenyataannya disini gue juga karyawan biasa. Ngga ada bedanya. Dan gue ngga mau ada perbedaan antara gue dengan yang lain. Ngerti?"

" Iyaa..iyaa sorry. Bentar-bentar, loe tadi ngomong ngga mikirin begituan berarti kalian suami istri belum ngapa-ngapain nih? Loe belum buka segel Al???" Tanya Vanka heboh.

" Vankaa....shut up !!! Ngga sekalian loe pake speaker Rumah Sakit ngomongnya? Loe pagi-pagi jangan bikin gue bete deh." Dengus Alma sebal dengan sikap Vanka yang kurang baca sikon.

" Eh iya..iya..abisnya gue bener-bener ngga nyangka. Bisa tahan dia anggurin loe yang cantik begini? Body loe oke banget dada, pantat mantap. Perut rata ngga ada gelambir agar-agar. Bisa dia napas sekamar sama loe?"

" Mesum loe! Otak loe isinya nikah cuma begituan doang? Dia mau ngelakuin itu kalau udah cinta sama gue, lagian gue ngga keberatan juga kenapa loe yang sewot ih".

" Ya bukannya gitu Al, itu berarti dia belum selesai sama masa lalunya. Jangan jadikan pernikahan kalian mainan karena ego masing-masing. Loe juga jadi cewek jangan terlalu baik dan polos kenapa sih? Loe tuh istrinya. Loe berhak milikin jiwa dan raga suami loe. "

" Gue ngerti Van, InsyaAllah kami sama-sama berusaha yang terbaik buat hubungan kami kok. Loe doain aja ya supaya rumah tangga kami berjalan sebaik mungkin. Thanks by the way udah peduli sama gue".

" Aamiin..gue pasti doain loe lah. Tapi kalau ada apa-apa atau loe mau cerita apapun gue bakalan siap dengerin. Meskipun gue bawel tapi gue bisa kok sekedar jadi tempat keluh kesah atau tempat sampahnya curhatan loe".

" Aaww...sweet banget sih. Ya gue mau kemana lagi kalau bukan ke elo. Temen deket gue cuma loe doang kali. Eh ada sih yang lain tapi dia jauh. Hehe"

" Yaudah yuuk masuk...". Ajak Vanka

Kemudian mereka masuk ke ruangan masing-masing.

The Accidental ProposalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang