Di suatu hari yang cerah, Hyunsik dan BTOB kecuali Eunkwang kembali ke Korea setelah selesai masa promosi mereka di Jepang.
Tiga hari sebelumnya Eunkwang harus kembali ke Korea karena mendapat berita kekasihnya melompat dari balkon apartemen di lantai 9.
Perjalanan mereka pulang ke Korea terasa begitu lama. Mereka pulang dalam diam. Hanya sesekali Minhyuk menghembuskan nafasnya dengan berat menahan sedih. Sesampainya di Korea, mereka langsung pulang ke dorm dan menemukan Eunkwang duduk dalam kegelapan sendirian.
"Kwangie" Minhyuk mendekatinya. Ia memeluk Eunkwang dengan erat dan ikut menangis. Semua member dan beberapa manager terduduk lesu dan tak saling bicara.
Hyunsik ingat sebelum melakukan promosi selama 10 hari di jepang, Lily dan Noona mengantar mereka ke Bandara.
"Aaaah, aku iri" Hyunsik mendengus kesal melihat Eunkwang dan Lily berciuman di depan matanya.
"Noona kau bisa ikut dan kalian bulan madu di Jepang" kata Ilhoon sambil bermalas-malasan. Lily mencubit pelan perut Ilhoon.
"Aku akan menikahinya dan bulan madu di Jepang, kelak" kata Lily.
"Aku pasti bisa mati karena merindukanmu" Eunkwang memeluk wanitanya itu dengan lembut.
Lily jadi satu-satunya wanita Eunkwang yang paling setia. Mereka teman kecil dan berpacaran ketika Eunkwang jadi Trainee di Cube. Lily seorang perempuan Anggun dan cantik. Ia begitu mungil dan manis. Cocok sekali dengan Eunkwang. Hanya Lily perempuan yang bisa menenangkan Eunkwang dikala Eunkwang marah, sedih dan gusar.
"Jangan mati sebelum pulang" Lily mengusap wajah lelaki itu dengan manja.
Merekapun pergi ke Jepang tanpa ada firasat apapun. Mereka tak pernah tau bahwa pertemuan mereka itu akan jadi pertemuan terakhir dengan Lily.
Hyunsik ingat tiga malam terakhir, panggilan dari Eomma Eunkwang berdering ratusan kali dengan tak sabaran. Sesak rasanya mengingat kenyataan bahwa Hyunsik adalah orang pertama yang mendengar kabar kematian Lily. Teriakan Eunkwang malam itu membangunkan semesta. Malam itu juga ia ditemani pulang dan member lain tak tenang.
Hari ini ia melihat kakak tertua di BTOB begitu terpukul. Ia memakai kemeja hitam yang entah sudah diganti atau belum sejak kemarin. Ia duduk menunduk menangis tergugu dalam kegelapan. Air mata Hyunsik, Sungjae, Ilhoon, Changsub menetes. Hanya Peniel yang mencoba menahan rasa sedihnya dengan baik di hadapan Hyungnya.
Mereka bergantian memeluknya. Hyunsik melihatnya sendiri. Mata Eunkwang sembab dan wajahnya memerah. Ia pasti juga belum makan. Suaranya sudah serak.
"Hyunsikah, Lily ..." katanya Lirih meraih tubuh adiknya itu. Hyunsik menangis dan mengusap pelan punggung Eunkwang. Ia tak bisa banyak berkata-kata. Ia tak mampu.
***
Pagi itu langit mendung di Korea. Tak ada hujan, hanya mendung saja.
Hyunsik dan Ilhoon sibuk membuat sarapan untuk semua member. Tidak ada kegiatan setelah masa promosi selesai. Hanya Sungjae melanjutkan beberapa jadwal, begitu juga Minhyuk. Sedangkan Changsub dan Peniel membantu membereskan dorm.
Eunkwang tak keluar dari kamarnya. Ia mengurung diri dan tak keluar sampai pagi setelah semalan ia hanya menangis. Ilhoon mengetuk pelan kamar hyungnya.
"Hyung, makanlah. Kami membuat bubur" kata Ilhoon pelan. Tak ada jawaban. Ilhoon beranjak dan menggeleng pada Hyunsik.
Mereka menggelar semua makanan di meja makan dan hanya makan berempat dalam diam. Tak lama Eunkwang keluar dari kamarnya. Wajahnya pucat dan matanya sembab. Hyunsik mengmbilkan semangkuk bubur untuknya. Ia duduk sebagai kepala keluarga seperti biasa. Eunkwang masih tampak murung.
Member memahaminya. Eunkwang menaruh beban terberat menjadi seorang Leader di bahunya selama ini. Tiap kali ada masalah, ia tak pernah meledak atau menceritakannya pada siapapun. Ia memilih diam dan bertemu Lily supaya Lily bisa menenangkannya. Eunkwang tidak pernah marah, setelah Lily menenangkannya, ia akan kembali pada member dan bicara sebagai orang dewasa dengan kepala dingin. Tentu saja kehilangan Lily bukan hal yang mudah.
"Aku tak bisa tidur" katanya pelan menatap mangkuk bubur. Hyunsik menatapnya maklum.
"Setidaknya cobalah telan makananmu" katanya menyendokkan bubur dan mengarahkannya pada Eunkwang. Eunkwang mengambil sendok itu dan menyuapnya sendiri. Ilhoon tersenyum.
Hari itu mereka dikabari kalau mereka tak punya jadwal grup dalam bentuk apapun sampai kondisi Eunkwang membaik. Perusahaan tak mau Eunkwang bekerja dalam kondisi tidak stabil. Lebih baik mereka semua beristirahat dan saling menyemangati. Hanya beberapa member yang punya jadwal individu seperti Sungjae dan Minhyuk.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN
Fanfiction"Aku salah, tapi cintaku tidak" Hyunsik menggenggam tangan kurus itu dan mencium bibir wanita itu dengan hangat. Ia sudah memastikan, dan memutuskan ...