Udara pagi terasa dingin menusuk tulang. Hyunsik ingin mengeratkan selimutnya tapi ternyata ia tak bisa. Ia melihat Sungjae dan supirny masih terlelap. Ia bangkit dan melihat Jangmi sedang minum segelas air. Hyunsik tersenyum. Rasanya bahagia bisa melihat wanita yang ia sukai itu, pagi ini. Ia beranjak dan memeluknya dari belakang.
"Selamat pagi" katanya pelan mendekap tubuh wanitanya dengan mesra. Wanita itu melepaskan pelukan Hyunsik dan berbalik. Dia bukan Jangmi!.
"Oppa" suara Jangmi mengagetkannya dari arah lain. Ia pasti melihatnya.
"Jang ... mi" wajah Jangmi berubah masam. Bukan salah Hyunsik tak bisa membedakan mana Jangmi dan mana Deiji. Tapi, bukankah mereka terlalu mirip?.
"Ini handuk dan sikat gigi untuk kalian bertiga. Eomma sedang pergi ke pasar tradisional, aku akan membuatkanmu teh" Jangmi bicara singkat dan belalu.
Deiji diam saja memperhatikan Hyunsik.
"Maafkan aku" katanya menunduk pada Deiji. Deiji diam saja dan berbalik mengambil mangkuk untuk makan cereal dan susu dingin.
Setelah membersihkan diri, Hyunsik menghampiri Jangmi yang masih memasang wajah masam. Ia berbalik dan pura-pura sibuk di dapur sambil membuatkan secangkir teh untuk Hyunsik. Hyunsik memeluknya dari belakang. Jangmi diam saja.
"Mianhae" katanya pelan mengecup rambut Jangmi "setidaknya aku memelukmu saat sudah wangi" kata Hyunsik terkekeh. Jangmi mengulum senyum dan tersipu "aku bahkan bisa melihat pipi wanitaku memerah karena senang dari pantulan teko itu" Hyunsik mencubit gemas pipi Jangmi. Jangmi melepaskan pelukan Hyunsik dan berbalik.
"Terserah kau saja kalau mau memeluk wanita lain" katanya memasang tampang gemas "aku bukan siapa-siapamu" Hyunsik paham kemana arah pembicaraan ini.
"Kata siapa?" Ia mengangkat tubuh Jangmi dan mendudukannya di meja dapur. Jangmi tersipu malu. Hyunsik menatapnya lekat-lekat "mulai saat ini kau adalah pacar Lim Hyunsik" ia menyipitkan mata dan tersenyum manis. Eye Smile itu bisa membuat Jangmi gila kapan saja. Jangmi tersenyum manis "berikan aku kecupan selamat pagi" kata Hyunsik bernada menuntut. Jangmi menggeleng gemas tapi wajah Hyunsik semakin dekat. Jangmi tak bisa menolaknya.
"Ekhem!" Jangmi dan Hyunsik menengok. Sungjae berdiri diambang pintu dengan piyama berantakan dan wajah polos bangun tidurnya. Hyunsik menatapnya tajam.
"Pergilah, jangan mengganggu kami" kata Hyunsik tajam
"Kalau ketahuan bukankah seharusnya kalian gugup dan saling menjauhkan diri, lalu sama-sama tersenyum malu?" Tanya Sungjae.
"Itu cerita di masa lalu, sekarang lain lagi. Pergilah. Aku harus melakukannya dengan cepat sebelum bibi datang" kata Hyunsik mengusir Sungjae "rapatkan pintunya" katanya lagi. Sungjae mendengus kesal, ia menutup pintu dapur dan berbalik. Jangmi terkekeh ringan.
"Yang kali ini harus jadi" kata Hyunsik sambil memiringkan kepalanya. Ia mengecup bibir Jangmi dengan manis. Jangmi melingkarkan tangannya pada leher Hyunsik dan mereka kembali berciuman. Setelah cukup Jangmi melap halus bibir Hyunsik.
"Pacarku?" Katanya. Hyunsik mengangguk-angguk pasti "turunkan aku, Eomma akan segera kembali"
Hyunsik menggendongnya turun dari meja dapur tapi tak melepaskan pelukannya.
"Biarkan aku memeluk pacarku sebelum eommanya datang" katanya pelan.
***
Jangmi sibuk membantu Eommanya memasak di dapur sementara Deiji hanya memperhatikan sambil merapikan rambutnya. Sungjae dan Hyunsik bertatapan memperhatikannya.
"Kau tak mau membantu Eomma?" Tanya Eomma pada Deiji. Deiji menggeleng.
"Aku tak punya keterampilan memasak" katanya ringan. Eomma hanya tersenyum saja "aku harus segera pergi, Eomma. Tak bisa ikut makan bersama" katanya lagi.
"Mana mungkin pergi dari rumah sebelum makan nasi, duduklah dengan tenang dan tunggu sebentar lagi" kata Eomma.
"Tapi aku sudah sarapan. Aku makan sereal tadi sebelum mandi" Deiji tak mau kalah. Eomma menatapnya. Sambil tersenyum hangat.
"Rumahku, aturanku. Tak ada yang boleh meninggalkan rumah sebelum makan pagi" katanya menatap Deiji "dan lain kali harus mandi dulu sebelum makan dan minum apapun, Deijiaaaah"
Deiji diam saja. Hyunsik memperhatikannya dengan seksama. Deiji sangat mirip dengan Jangmi. Parasnya sama persis. Tapi tingkah lakunya berbeda 180 derajat. Jangmi sangat anggun dan manis. Sedangkan Deiji terlihat sedikit lebih urakan.
"Hyung" Sungjae menyenggolnya. Hyunsik menatapnya "ia bahkan tak mengucapkan terima kasih pada kita" kata Sungjae berbisik. Deiji mendelik tajam.
"Terima kasih karena membawaku kesini?" Kata Deiji. Ia mendengarnya "tentu saja tidak" ia membuang muka. Sungjae menatapnya sebal.
"Noona ..." kata Sungjae hendak menghardiknya. Hyunsik menahannya dan menggeleng. Sungjae menatap Hyungnya dengan sebal.
"Sudahlah" katanya pelan.
"Ia memegangi tanganmu dan meminta tolong? Dasar tak tau terima kasih" Sungjae mendengus sebal.
***
Semua makan dengan hidmat. Termasuk Deiji. Walau ia makan sedikit demi sedikit karena sudah kenyang.
"Deijiah, datanglah kemari lebih sering" kata Eomma. Deiji menatapnya dan mengangguk pelan "eomma tak bisa selalu ada disana untukmu, tapi datanglah kemari jika kau merindukan eomma"
"Apa itu artinya aku juga bisa menemui appa?" Kata Jangmi mengunyah dengan malas. Hyunsik dan Sungjae diam saja. Eomma menatapnya.
"Temuilah jika kau membutuhkannya"
"Kau tak akan mau bertemu dengannya" kata Deiji. Semua diam dan menatapnya "hidup kami tak seindah hidupmu dengan eomma. Jangan membebani diri dengan melihat keberadaan kami. Tak perlu melihatnya" kata Deiji.
Jangmi tak menjawabnya. Ia diam saja dan melanjutkan makan.
"Aku sudah selesai, aku boleh pulang?" Deiji meletakkan sumpitnya.
"Pulanglah bersama kami" ajak Hyunsik. Sungjae melirik tajam
"Tak perlu repot2 tuan" kata Deiji "terima kasih sudah membantuku. Aku tak mau Jangmi salah paham lagi karena perlakuanmu padaku. Eomma, aku pamit"
"Deijiaaaah, bawalah ini. Untuk kau dan appamu" eomma menyerahkan kotak makanan besar berisi beberapa kimchi dan makanan yang bisa dipanaskan. Deiji menatap kotak itu dan mengambilnya.
"Terima kasih Eomma" katanya. Ia membereskan beberapa perlengkapannya dan berlalu.
Suasana jadi serba canggung. Tak lama setelah makan, Hyunsik dan Sungjae pun pamit undur diri. Hyunsik berjanji untuk datang lagi. Tentu saja. Ia kini adalah pacar Jangmi. Ia pasti selalu ingin datang lagi kesana.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN
Fanfic"Aku salah, tapi cintaku tidak" Hyunsik menggenggam tangan kurus itu dan mencium bibir wanita itu dengan hangat. Ia sudah memastikan, dan memutuskan ...