EPILOG

100 10 15
                                    

Suatu hari di musim panas yang indah.

"Aku benar-benar tak percaya para Hyung tak memperbolehkan kita ikut ke club malam ini" rengek Sungjae. Ilhoon mendengus kesal.

"Tapi tak apa, bukankah sebaiknya kita membeli cemilan dan duduk santai menatap menara eiffel malam ini" kata Ilhoon.

"Apa sebaiknya kita mengajak Peniel dan Eunkwang Hyung?"

"Mereka sedang bercinta dengan wanita masing-masing" Ilhoon menyeringai.

Paris hari ini, member BTOB berhasil mempertemukan Noona dan Peniel yang sempat berpisah. Juga hari kencan Eunkwang dan Yuri seperti biasa. Dengan alasan melakukan pekerjaan di luar korea, biasanya Eunkwang dan Yuri akan saling bertemu untuk melepas rindu karena hubungan mereka terhalang jarak yang cukup jauh.

Malam itu Changsub, Minhyuk dan Hyunsik mau menghabiskan malam suntuk mereka di paris dengan minum-minum. Mereka tak mau mengajak para maknae karena khawatir mereka membuat masalah. Akhirnya Sungjae dan Ilhoon berakhir mendekam di hotel yang membosankan.

"Ayo kita pergi menatap eiffel. Di depan hotel ada Tabac, kita beli beberapa cemilan dan berjalan santai kesana, tak begitu jauh dari sini" kata Ilhoon.

Merekapun bergegas menuju tabac.

Tabac adalah sebuah minimarket yang menjual aneka makanan kecil, kebutuhan harian dan beberapa cemilan. Biasanya juga dilengkapi dengan mesin pembuat minuman.

Ilhoon dan Sungjae berjalan santai, masuk ke tabac dan membeli apa yang mereka butuhkan. Saat tiba di kasir seorang perempuan mengenakan Hoodie menyalip mereka dan menyodorkan sebungkus rokok.

"Nona, kau harus antri" kata Ilhoon dengan bahasa Inggris yang canggung. Wanita itu menoleh

"Kau?!!!"

"Kau?!!!"

"Kau?!!!"

.....

***

Peniel memandangi wanita cantik itu dengan penuh cinta.

"Kau merindukanku?" Tanya Noona dibalik selimutnya.

"Tak pernah tidak" Peniel tersenyum hangat.

"Aku memikirkan sesuatu" kata Noona. Ia bangkit dan memposisikan tubuhnya duduk "kau ingat wanita yang pernah jadi pacar Hyunsik?"

Peniel berpikir keras. Itu sudah agak lama.

"Jangmi?" Katanya menatap Noona serius.

"Ah, saudarinya"

"Deiji?" Peniel menebak dengan cepat. Noona mengangguk.

"Ia bekerja untukku. Jadi asistan fotografer disini"

"Disini? Maksudmu di Paris?"

"Ya, dia tinggal tak jauh dariku. Appanya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Dia tak punya siapa2 selain saudari dan Eommanya kan?. Dia memilih pergi dan tak sengaja bertemu denganku".

"Dia ... ada disini???"

***

"Kau?" Tunjuk Ilhoon saat bertemu Jangmi di museum.

"Kau kelihatan tampan. Apakah karena ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus?" Kata Jangmi menatap Ilhoon. Hyunsik menatap mereka bergantian dengan bingung.

"Diamlah, Jangmi" kata Ilhoon ketus. Jangmi tersenyum manis.

"Ada apa ini? Apa yang selama ini kulewatkan?" Hyunsik mendorong sedikit kursi roda Yuri mendekati Jangmi.

"Mau aku beritahu sesuatu?" Jangmi bertanya pada Ilhoon. Hyunsik mendelik sebal karena tak tau apa-apa.

"Apa?" Kata Ilhoon ketus

"Dia ada di korea selama ini" kata Jangmi. Ilhoon menoleh cepat "kau seharusnya bertemu dengan Eonni kekasih Peniel oppa. Dia akan memberi tahumu"

"Noona?"

"Noona?"

"Eonniku?" Kata Yuri.

(TAMAT)

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang