BERTEMU JANGMI

76 11 12
                                    

Waktu berlalu, BTOB masih belum dapat dipastikan kembali membintangi program apapun. Tidak sampai hati terlebih Eunkwang masih terguncang dan tekanan yang dialami Peniel akhir-akhir ini.

Hyunsik sedang bermain bersama gitarnya ketika Sungjae tiba-tiba pulang membawa sebuah kandang binatang.

"Apa itu?" Tanya Hyunsik. Changsub keluar dari kamarnya. Sungjae tak banyak bicara, ia membuka kandang itu mengeluarkan isinya. Seekor kucing abu cantik muncul.

"Yook Sami" kata Sungjae bangga.

Sebetulnya tidak ada aturan yang mengatur apakah seorang member boleh atau tidak memelihara binatang di dorm. Tapi tak pernah ada yang keberatan. Terlebih kucing itu menggemaskan.

"Samiyaaaaa" Kata Changsub gemas. Ia meminta untuk menggendong kucing kecil itu.

"Hyung, keluarlah dari kamarmu, kita kedatangan teman baru" kata Hyunsik.

Eunkwang, Ilhoon dan Peniel bermunculan.

"Ya, jangan biarkan dia tidur di kamarku" kata Ilhoon.

"Dia akan tidur bersamaku" kata Hyunsik

"Ya! Dia anakku" kata Sungjae gemas.

Hari itu anggota keluarga BTOB bertambah satu. Sami hadir menjadi kesayangan baru dan dia sangat menyukai Hyunsik.

"Kau boleh memanggilku oppa" kata Hyunsik gemas menciumi kucing kecil itu "kucing itu mengingatkanku pada seseorang" katanya.

"Siapa?" Tanya Ilhoon penasaran.

"Akupun lupa" Hyunsik menyunggingkan senyum. Ia hanya bertemu Jangmi sekali, tapi nyatanya itu berbekas di kepalanya.

***

Perempuan itu mengambil gitar yang tergantung di kamarnya dan beringsut dengan malas.

"Aku punya inspirasi" katanya mengambil kertas dan menuliskan sesuatu. Setelah berkutat cukup lama di depan gitar dan kertasnya, ia tersenyum puas dan meletakkan gitarnya kembali.

***

"Hyung, haruskah kita pergi minum?" Tanya Changsub pada Eunkwang hari itu. Eunkwang menggeleng.

"Tidak ada salahnya bukan?" Hyunsik meliriknya sambil mengusap pelan kepala sami. Kucing itu menyipitkan mata "ah, sami sangat mirip denganku" katanya tersenyum pada kucing menggemaskan itu.

"Ayolah" Changsub sedikit merengek. Eunkwang tak banyak bicara, ia mengangguk pelan menyetujui ajakan adik-adiknya.

***

Malam itu mereka datang bertiga. Eunkwang, Changsub dan Hyunsik pergi ke sebuah club dan memesan tempat khusus. Club itu sepi karena hanya kalangan tertentu yang bisa berkunjung kesana. Hari itu club menampilkan pertunjukan musik secara langsung.

"Aku tak tau mereka punya band lengkap" kata Changsub menelan tipis minuman kerasnya. Eunkwang dan Hyunsik tak bereaksi.

Seorang wanita naik ke atas panggung pendek di sebrang tempat Hyunsik duduk.

"Jangmi?" Hyunsik bergumam menyipitkan matanya yang kecil di dalam ruangan remang itu.  Eunkwang dan Changsub melirik cepat.

"Siapa?" Tanya Changsub penasaran. Hyunsik bangkit dari kursinya dan mendekati panggung. Changsub dan Eunkwang berpandangan tak mengerti.

Staff menggelapkan ruangan dan lampu sorot hanya tertuju pada area panggung. Jangmi duduk dengan gitar dan mulai memetiknya lembut. Ia melantunkan sebuah lagu bernuansa cinta yang begitu indah. Hyunsik duduk terpisah dari hyungnya. Ia menatap Jangmi takjub.

"Jadi ini yang kau maksud mencari inspirasi, wanita kecil?" Gumam Hyunsik.

Lagu demi lagu, akhirnya penampilan manis itu berakhir dengan riuh tepuk tangan tamu yang hadir. Lampu remang dihidupkan. Hyunsik bangkit hendak mendekati Jangmi yang tak melihatnya.

"Hyunsikah?!" Panggil seorang lelaki bertubuh tegap di hadapannya "kau disini?"

Lelaki itu salah seorang idola berusia setahun lebih tua darinya.

"Ah Hyung" katanya menjabat lelaki itu.

"Kau bersama hyungmu?"

"Ya, Changsub dan Eunkwang hyung disana" katanya menunjuk kursi hyungnya. Changsub terlihat melambaikan tangan. Lelaki itu memegang pundak Hyunsik untuk kembali ke tempatnya menemui Eunkwang dan Changsub. Ia melirik sekilas ke arah panggung. Melihat Jangmi membereskan gitarnya dan pergi dengan tergesa dari sana.

***

Ia berjalan sedikit tergesa melewati anak tangga pendek dan menghadang taksi. Pertama-tama ia memasukkan kotak gitarnya sebelum ia sendiri menenggelamkan diri di bangku penumpang.

"Aku tak boleh terlambat sampai dirumah".

***

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang