RINDU DAN BOHONG

61 8 13
                                    

Sejak tau Deiji sering ada di penangkaran, Hyunsik beberapa kali datang kesana membawa sami untuk sekedar dimandikan. Setelahnya, ia akan menghabiskan waktu menemani Deiji. Terkadang ia membawa gitarnya agar Deiji bisa memainkannya dan bernyanyi untuk para kucing.

Hati Deiji menghangat tiap kali ia melihat kebaikan kekasih saudarinya itu. Tapi ia tau batas. Ia memilih untuk membatasi kedekatannya dengan Hyunsik. Walau ia tak pernah bisa menolak rasa bahagia yang datang ketika Hyunsik berkunjung.

***

Siang itu, Jangmi pergi ke supermarket menemani Eomma. Setelah cukup membeli bahan makanan untuk seminggu. Ia kembali ke parkiran.

Ia dan Eomma berkunjung untuk makan siang di sebuah restoran kesukaan mereka di kota.

"Hyunsik tak datang?" Tanya Eomma.

"Ah, ia akan sedikit terlambat" Jangmi menyendok makanan dengan anggun "Eomma, aku mau ke sebrang toko sebentar sambil menunggu oppa, aku mau membeli camilan untuk akhir pekan"

"Bagaimana dengan makananmu?"

"Biarkan saja, masih panas, aku hanya sebentar" Jangmi berlalu

Ia melintas penyebarangan dan masuk sebuah toko cemilan kesukaan Hyunsik. Changsub, Minhyuk dan Noona ada di dalam.

"Deiji?" Panggil Minhyuk. Jangmi bingung. Ia dan Noona mendekatinya.

"Ah, dia perempuan yang kutemui di Dorm beberapa waktu lalu kan?" Tanya Noona pada Minhyuk. Minhyuk mengangguk. Jangmi semakin bingung. Ia bahkan tak mengena mereka berdua.

"Jangmi?" Panggil Changsub. Minhyuk terkesiap

"Oppa" katanya menghampiri Changsub.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Changsub "ah ini Minhyuk hyung dan Noona, kekasihnya"

Noona menyodorkan tangannya.

"Kita belum berkenalan terakhir kali bertemu di dorm" katanya. Minhyuk menyenggol pelan lengan Noona dan menariknya ke tempat lain. Ia menyadari ada yang salah pada ucapan mereka. Changsub memejamkan mata.

"Deiji ...." Jangmi ragu.

"Jangmiah" kata Changsub. Jangmi tersenyum.

"Tenang saja oppa, Hyunsik oppa sudah bercerita padaku" katanya berbohong "aku sedang menunggunya bersama Eomma di restoran sebrang sana"

"Ah, begitu. Aku khawatir kau salah paham lagi" kata Changsub menghembuskan nafas lega.

"Tenanglah, Hyunsik oppa milikku, kan?" Tanya Jangmi. Changsub tersenyum gemas padanya.

Setelah membeli dan membayar beberapa cemilan, Jangmi bergegas kembali ke Restoran. Sebenarnya banyak yang ingin ia tanyakan pada Hyunsik mengenai Deiji, tapi Hyunsik tak pernah bercerita.

Ia masuk ke restoran dan menemukan Hyunsik sudah duduk dengan tampan disana. Lelaki tampan itu mengenakan kaus hitam dan topi hitam sebagai pemanis. Jangmi mendekatinya dengan bahagia. Semua pertanyaan soal Deiji akan ia urus kemudian, yang penting sekarang ia bertemu dengan lelaki yang dicintainya itu.

Jangmi duduk disamping Hyunsik dan memeluknya dengan erat. Hyunsik tersenyum dan memeluknya balik.

"Ya!! Apa-apaan itu? Kalian berpelukan di hadapanku?" Kata Eomma mendelik sebal.

"Aku sangat merindukan oppa" Jangmi tak menghiraukan Eommanya.

"Kau pasti sangat mencintaiku" Hyunsik juga tak menghiraukan Eomma

"Terserah kalian saja" Eomma menggelengkan kepala. Mereka makan dengan hikmat sambil sesekali bercanda.

Seorang pria menghampiri mereka. Jangmi mengulum senyum.

"Maaf aku terlambat" katanya. Eomma tampak tersipu. Lelaki itu adalah salah seorang kerabat Eomma di desa, kata Eomma mereka berpacaran. Lelaki itu seusia Eomma dan seorang duda tak punya anak.

"Ah, duduklah. Aku baru sebentar" kata Eomma malu-malu. Jangmi menatap mereka dengan gemas.

"Mmm, Jangmiah. Sepertinya kau harus pulang sendiri hari ini" Eomma malu-malu menggaruk kepalanya yang tak gatal "taruh semua bahan makanan di lemari pendingin. Sepertinya Eomma tak pulang malam ini" katanya malu-malu.

"Wah, bagaimana mungkin aku tidur sendiri?" Goda Jangmi "Hyunsik oppa mau menemaniku?"

"YA!! Mana boleh begitu?" Eomma melotot tajam.

"Bukan hanya Eomma yang punya pacar" Jangmi menggerutu.

"Aku akan menemani Jangmi malam ini" kata Hyunsik

"Tidur terpisah, jangan coba-coba mencari kesempatan dan naik ke kamar Jangmi" kata Eomma ketus "Jika terjadi sesuatu ..." Eomma ragu "aku menyimpan sesuatu di laci kamar Jangmi, laci kedua di sebelah kanan" katanya.

Tak banyak yang mereka katakan. Mereka berpisah disana.

Supir membawa Hyunsik dan Jangmi pulang. Setelah selesai membereskan bahan makanan dan membersihkan diri. Hyunsik menarik lengan Jangmi.

"Aku penasaran" katanya memasang wajah serius

"Ada apa?" Tanya Jangmi. Hyunsik tak banyak bicara. Ia menuju kamar Jangmi dan menunjuk laci kedua yang dikatakan Eomma.

"Ada apa disana?" Kata Hyunsik. Jangmi ikut penasaran. Ia membuka laci yang dimaksud dan merogoh sesuatu yang Eomma sembunyikan 'jika terjadi sesuatu' . Jangmi mengeluarkan isinya dan menutup mulut. Ia tersipu malu mengangkat benda tersebut. Ia menatap Hyunsik.

Hyunsik terbelalak dan ikut tersipu malu.

"Eomma mu ..." katanya menahan tawa. Tawa mereka meledak. Jangmi melemparkan 5 bungkus kondom ke arah Hyunsik.

"Eomaaaaaaaa" kata Jangmi gemas

"Aku tak yakin kita membutuhkan ini" kata Hyunsik tergelak. Jangmi memukul perut Hyunsik pelan. Hyunsik menarik lengan wanitanya dan menyudutkannya di tempat tidur. Mereka bertatapan dalam.

"Lihat wanita yang kurindukan ini" ia mengecup singkat bibir Jangmi. Jangmi menyentuh wajah Hyunsik dan mencium bibir lelaki itu dengan lembut.

"Kenapa kau merindukanku?" Tanya Jangmi

"Karena aku ingin memamerkan lagi tubuhku yang seksi ini jika tak berpakaian" Hyunsik menggodanya. Jangmi tersipu malu.

"Oppaaaa" katanya gemas "lakukan dengan lembut" Jangmi melingkarkan tangannya di leher Hyunsik.

"Kita bertempur sampai pagi, ya?" Mereka berpagutan dan saling mencumbui. Tak membuang-buang kesempatan yang ada di hadapan mereka malam ini sampai besok pagi.

***

Esok paginya Jangmi menyiapkan sarapan sebelum Hyunsik pulang. Hyunsik menciumi dan memeluk Jangmi dari belakang.

"Oppa, kau membuatku tak konsentrasi" Jangmi memutar tubuhnya dan memagut bibir kekasihnya dengan manja. "Aku ingin menanyakan sesuatu"

"Apa itu?"

Jangmi diam sejenak, pandangannya berubah dingin.

"Kau ... bertemu Deiji?" Tanya Jangmi tajam

***

BETWEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang