Hyunsik pulang dalam kesunyian. Ilhoon tertidur karena kekenyangan. Sebetulnya ia ingin bersorak karena hari ini ia dapat ungkapan rasa suka dari seorang wanita. Terlebih ia pun menyukainya.
Sesampainya di dorm, Ilhoon langsung masuk ke kamar. Hyunsik menemukan Eunkwang sedang termenung di depan mesin cuci.
"Hyung?" Sapa Hyunsik pelan. Eunkwang berbalik.
"Hyunsikah, kau sudah kembali?" Katanya tersenyum datar
"Ada yang mengganggumu?" Tanya Hyunsik "kau bermimpi buruk lagi?"
"Aku merindukan Lily" kata Eunkwang menundukan wajah.
Hyunsik tau betapa sulit hari-hari Eunkwang tanpa Lily. Beberapa waktu ini Eunkwang kerap terbangun karena bermimpi buruk. Ia selalu bilang ia lapar tengah malam. Tapi Hyunsik tau yang sebenarnya terjadi adalah mimpi buruk Eunkwang yang selalu mengganggunya.
"Ayo makan ramyeon, aku bawa kimchi" kata Hyunsik menunjukan kotak bekal berisi kimchi yang lagi-lagi diberikan oleh Eomma Jangmi.
Mereka makan dalam diam, yang terdengar hanya suara mie yang diseruput.
"Kimchi ini luar biasa" kata Eunkwang.
Hyunsik sibuk memakan nasi. Ia sudah kenyang saat dirumah Jangmi. Tapi lapar lagi ketika sampai dorm.
"Kalau kimchi ini habis, aku punya alasan untuk menemui Jangmi" kata Hyunsik disela-sela makan.
"Aaah, ternyata itu alasannya" kata Eunkwang "ngomong-ngomong, aku lupa wajah gadis itu, tapi sepertinya aku melihatnya beberapa kali di kota"
"Tentu saja, dia memang sering bepergian ke kota. Mungkin untuk ke club tempo hari yang kita datangi" kata Hyunsik. Eunkwang menangguk setuju.
Sampai detik ini Hyunsik tak pernah tau kenapa Jangmi berbohong pada ibunya. Ia memikirkan sesuatu. Apakah ini ada kaitannya dengan ayahnya?. Hyunsik tiba-tiba menggeleng. Bukan waktunya bertanya-tanya soal itu pada Jangmi.
"Bereskan itu, aku pergi tidur" kata Hyunsik pada Eunkwang
"Aisssh, anak ini" kata Eunkwang. Hyunsik mendelik tajam "baiklah tuan muda Hyunsik" katanya mendengus kesal.
***
Minhyuk pulang dan merebahkan tubuhnya diantara member yang sedang berkumpul hari itu.
"Kupikir kau tak ada kegiatan hari ini, kau ada jadwal lain?" Tanya Eunkwang.
"Aku lelah" Minhyuk menatap Eunkwang dan adik-adiknya satu persatu.
"Pasti habis bertengkar dengan Noona" Peniel menebaknya.
"Benar, aku bertengkar dengannya karena masalah sepele. Wanita keras kepala itu uring-uringan" kata Minhyuk
"Lalu?" Tanya Eunkwang.
"Dia menangis dan aku memeluknya, lalu kami bercinta seperti biasa. Aku lelah, aku mau mandi" kata Minhyuk sok keren dan berlalu. Semua member membuang muka dan mendengus sebal. Minhyuk dan Noona selalu begitu.
"Selain dia, siapa diantara kita yang pernah tidur dengan wanita? Bahkan Eunkwang hyung masih perjaka, bukan?" Kata Hyunsik. Eunkwang mendelik tajam tapi menunjuk Changsub.
"Aaah, tentu saja dia" kata Ilhoon.
"Aku merindukannya" kata Changsub menerawang.
Semua orang membuang muka dan mendengus sebal.
"Dasar budak cinta" kata Peniel pelan dan berlalu masuk ke ruangannya.
"Kalian iri padaku, kan?" Changsub cengengesan.
***
Hyunsik dan sungjae pamit membeli snack untuk sami ke supermarket malam hari berikutnya. Mereka berputar dan memilih beberapa shampo untuk sami.
"Hyung, samiku sedang diet. Dia tak boleh makan nasi. Kadar gulanya terlalu tinggi" kata Sungjae di depan rak ikan tuna kaleng.
"Tapi dia sangat suka makan nasi, mirip denganku"
"Aaaah, dia bisa obesitas. Nanti tak cantik lagi" Sungjae merengek. Akhir-akhir ini Hyunsik rajin memberinya nasi.
"Dia hanya kucing" dengus Hyunsik memasukan beberapa tuna kaleng.
Setelah membayar mereka bergegas menuju ke mobil, seorang supir sudah menunggu. Saat hendak masuk ke dalam mobil seorang wanita menabrak tubuh Hyunsik dan memegang lengan Hyunsik dengan kencang. Tubuh wanita itu bergetar.
Mata hyunsik terbelalak, wajah wanita itu penuh luka lebam. Ia menangis dan memohon.
"Oppa, tolong aku!" Katanya lirih. Ia pingsan. Hyunsik memapahnya masuk ke mobil.
"Sungjae duduk di depan!" Sungjae menurut saja "matikan mesin mobil dan lampu, menunduklah" kata Hyunsik. Semua menurut. Tak lama mereka melihat tiga orang bertubuh besar lewat di hadapan mobil mereka sambil mencari seseorang.
"SIAL!! Dia lolos lagi" kata salah satu dari mereka.
"Hyung, kita bisa terlibat masalah" bisik Sungjae. Supir mereka ketakutan.
"Tutup mulutmu" Hyunsik tak peduli. Mereka menunggu cukup lama sampai akhirnya bisa memastikan tiga orang tadi tak terlihat.
Hyunsik menatap wajah wanita dalam pelukannya. Ia masih pingsan. Ia menyeka rambut wanita itu dan mengusap wajahnya dengan lembut.
"Kau mengenalnya?" Tanya Sungjae. Hyunsik mengangguk.
Ia menekan sebuah nomor di ponselnya.
"Hyung, aku dan Sungjae pulang terlambat malam ini, aku harus mengantar Jangmi pulang" Hyunsik menutup telepon.
"Jangmi?" Sungjae penasaran.
"Jangmiah ..." Hyunsik mendekap tubuh itu semakin erat.
***
Hyunsik turun terburu2 sambil menggedong Jangmi yang masih pingsan. Sungjae diminta mengetuk pintu rumah Jangmi dengan keras.
"Bibi!! Ini aku Hyunsik!" Hyunsik sedikit berteriak.
Jangmi Eomma bangkit dari tidurnya dan tergopoh membuka pintu. Saat pintu terbuka dan melihat Hyunsik menggendong Jangmi di hadapannya, matanya terbelalak.
"Hyunsik?!" Katanya gemetar.
Jangmi sudah berpiyama dan muncul dibalik punggung Eommanya.
"Oppa?!" Katanya heran. Kini mata Sungjae dan Hyunsik yang terbelalak. Hampir saja ia menjatuhkan wanita dalam pangkuannya.
"Jangmi??!!" Hyunsik mendesis tak percaya. Jangmi menatap wanita dalam gendongan Hyunsik.
"De ... Deiji?"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN
Fanfiction"Aku salah, tapi cintaku tidak" Hyunsik menggenggam tangan kurus itu dan mencium bibir wanita itu dengan hangat. Ia sudah memastikan, dan memutuskan ...