Hyunsik duduk dengan tatapan tajam dari Eomma. Jangmi selesai berganti pakaian. Lalu mengambil plester.
"Ini hanya luka kecil, sudah kubersihkan" dengan sigap Hyunsik membantu Jangmi memasang plester kecil itu. Mereka tersenyum geli dan bertatapan.
"Ekhem!" Eomma Jangmi berdehem.
"Maafkan aku" kata Hyunsik
"Eomma, dia oppa yang kutemui di museum. Eomma ingat beberapa waktu lalu Eomma menyukai salah satu member grup idola bermata kecil. Dialah orangnya. Hyunsik oppa. Anggota BTOB" Jangmi menjelaskan.
Hyunsik membungkukan tubuhnya dalam dan memberi salam perkenalan.
"Namaku Lim Hyunsik" katanya dengan suara tegas.
"Jadi kau seorang idola? Keren juga. Namamu mengingatkanku akan penyanyi kesukaanku di masa lalu" kata Eomma.
"Aku tak tau Eomma punya idola" Jangmi menatap ibunya dengan sebuah senyuman gemas.
"Ah, namanya Lim Ji Hoon atau Im Ji Hoon. Eomma memggilainya wakti muda. Tunggulah disini, kuambilkan minuman" kata Eomma bangkit.
"Maafkan aku, bibi. Tapi itu ..." Hyunsik ragu. Eomma dan Jangmi menatapnya heran. Ada apa?.
Ada keheningan lama disana. Hyunsik ragu. Jangmi menyenggol lengan Hyunsik.
"Lim Ji Hoon ..." kata Hyunsik. Eomma berbalik dan duduk kembali.
"Wae?"
"Dia appaku" kata Hyunsik bangga.
"APA??!!!" Kata Eomma dan Jangmi berbarengan.
***
Mata Hyunsik dan Jangmi terbelalak menatap hidangan di atas meja. Eomma Jangmi menjamu Hyunsik dengan semua hidangan korea yang ia punya.
Jangmi berbisik halus.
"Oppa, kau tak berbohong untuk mengesankan Eommaku kan?" Hyunsik mendelik tajam.
"Kau tak percaya?" Katanya. Jangmi menatapnya hati-hati. Lelaki itu mengerikan jika sudah menatap tajam begitu.
"Makanlah Hyuunsik, aku tak percaya anak dari idolaku mengencani putriku" kata Eomma berbunga-bunga.
"Eomma ... siapa yang berkencan" wajah Jangmi memerah. Hyunsik mengulum senyum "aku dan oppa bahkan baru bertemu beberapa kali di museum"
"Dan tempatmu bermain musik" kata Hyunsik menambahkan
"Bermain musik? Ah, Jangmiku memang pandai bermain piano" Air muka Eomma berubah "sudahlah, makanlah" katanya tersenyum.
"Piano" Hyunsik melirik gadis itu. Entah kenapa Jangmi menyembunyikan permainan gitar di club itu dari Eommanya. Tapi apa pedulinya. Jangmi pasti punya pertimbangan sendiri. Hyunsik tak mau merusaknya.
Jangmi menyendok nasi dan menaruhnya di mangkuk Hyunsik.
"Makanlah pakai nasi, semua lauk enak dimakan pakai nasi. Terutama daging itu" kata Jangmi. Hyunsik tersenyum. Nasi mengingatkannya pada seseorang.
"Jangmiku sangat suka makan nasi, dia juga sangat pandai memanggang daging. Sangat pandai memasak. Kau akan beruntung jika ia jadi istrimu" kata Eomma.
"Eommaaaa, kenapa bicara yang tidak-tidak" lagi-lagi Jangmi menahan malu.
"Masakan bibi enak sekali" kata Hyunsik memuji masakan Eomma Jangmi. Mereka makan dengan tenang dan saling bercerita.
***
Sebuah van hitam berhenti di depan rumah Jangmi. Manager BTOB keluar dari dalam mobil.
"Bawalah ini, kimchi segar untuk kau makan bersama membermu" Eomma Jangmi memberikan sebuah bungkusan berisi kotak makanan besar "kotaknya tak akan kuberikan, artinya kau harus kembali kesini" katanya terkekeh. Hyunsik tersenyum menerima bungkusan itu sementara wajah Jangmi memerah menahan malu.
"Terima kasih bibi, makanan bibi sangat enak. Perutku kenyang sekali. Aku pasti akan datang lagi kesini" Hyunsik menatap Jangmi.
"Terima kasih, oppa" katanya bertatapan dengan Hyunsik.
Hyunsik berlalu dengan hati yang hangat. Ia tak pernah merasa sedekat dan seterbuka itu pada siapapun. Tapi bertemu Jangmi membuat hatinya berdegup saat ini. Ia tak mau memastikan dengan cepat. Jangmi gadis yang baik. Ia tak tau pasti apakah ia hanya mengagumi gadis itu atau memang ia menyukainya.
"Hyung" katanya dalam perjalanan pulang kepada managernya.
"Hmmm" manager itu meliriknya cepat.
"Apa punggungku terlihat bagus?"
Manager hyung tersenyum tak menjawab. Tentu saja ia tau Hyunsik tak sedang sungguh-sungguh bertanya padanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN
Fanfiction"Aku salah, tapi cintaku tidak" Hyunsik menggenggam tangan kurus itu dan mencium bibir wanita itu dengan hangat. Ia sudah memastikan, dan memutuskan ...