5. I Saw You

1.2K 291 11
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seulgi berjalan gontai setelah jam sekolah selesai, entahlah moodnya benar² hancur karena mulai hari ini dia lagi² harus menuruti kemauan sang appa. Sang appa terus saja memberinya banyak sekali tugas agar dirinya sesuai seperti apa yang diinginkannya tanpa tau apa yang tak diinginkan putranya.

Otak dan hatinya terasa lelah setiap harinya, dia bosan jika harus melakukan segala sesuatu yang tak disenanginya.

Hari ini dengan malasnya Seulgi untuk pergi ke tempat latihan taekwondo setelah jam sekolah yang kemudian akan dilanjut dengan belajar tambahan.

Itu benar² membosankan, tidak bisakah dirinya menikmati sehari saja seperti anak remaja pada umumnya seperti belajar dan bermain secukupnya.

Khahhh..

Terdengar helaan nafas lelah dari pria itu membuat seorang wanita yang sedari tadi mengikutinya dari belakang lelah mendengarnya.

"Bisakah kau berhenti mengeluh ? " sarkas wanita itu membuat Seulgi terlonjak kaget saat melihat wanita yang menegurnya.

"Eoh ? Irene ? Apa yang kau lakukan disini ? " cengir Seulgi, entahlah dia sangat senang saat melihat sosok Irene didekatnya.

"Seperti biasa " jawab Irene santai tanpa ekspresinya membuat Seulgi menatapnya malas.

"Ohh ayolah Irene ? Bertingkahlah seperti manusia normal dan berhenti membual " dengus Seulgi sedikit kesal membuat Irene mengangkat sebelah alisnya saat mendengar protes Seulgi.

"Jadi kau ingin aku melakukan apa huh ? Sudah kubilang kalau aku bukan makhluk yang sama sepertimu " balas Irene sedikit kesal.

Irene ingin sekali menunjukkan semuanya kepada Seulgi secara langsung. Tapi, disisi lain dia ingin Seulgi mengetahuinya sendiri dan secara perlahan.

"Ck terserah kau saja. Dasar kelinci jelmaan keras kepala " kata Seulgi malas.

"Yha !! " teriak Irene kesal karena Seulgi terus merendahkannya dan menyamakannya dengan seekor binatang yang sangat dibencinya.

Seulgi menghentikan langkahnya dan kini bergerak menatap Irene dengan tatapan yang tak bisa artikan.

"M-mwo ? " gugup Irene

"Apa²an ini kenapa aku gugup ! " batin Irene

"Irene, ini aneh bukan ? Bagaimana bisa kita selalu bertemu ? Apa kau seorang mata² ? " tanya Seulgi memicing matanya curiga.

"Omo !!! Atau jangan² kau pesuruh uri appa ? " histeris Seulgi membuat Irene memutar bola matanya malas.

Tukk...

Dengan santai Irene menyentil kening Seulgi dengan jari mungilnya.

"Ahkksss !! Yha !! Apooo~ " rengek Seulgi namun dihiraukan Irene yang melangkah meninggalkannya.

"Cihh dasar manusia lemah, apo ? Hanya disentuh jari kecilku dan dia mengeluh sakit seperti bayi !! " rutuk Irene dalam hati.

Srekk..

Irene terperanjat kaget karena lagi² Seulgi meraih dirinya.

"Odiya ? " tanya Seulgi kini dengan tatapan teduhnya bahkan Irene bisa melihat ada banyak luka disana.

Angel Of Death [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang