12. About Pain

1.1K 284 25
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

81 Days

Sudah terhitung hampir seharian penuh eomma Kang tidak mendapati kehadiran putranya bahkan Yerim setiap saat menanyakan keberadaan sang oppa yang hampir seharian tidak datang menjenguk sang eomma. Eomma Kang mencoba menghubungi Seulgi namun tak satupun panggilan dan pesan dijawab oleh Seulgi.

Srekk..

Pintu ruang rawat inap eomma Kang terbuka membuat atensi Yerim dan eomma Kang teralihkan cepat berharap itu adalah Seulgi namun harap tetaplah harap dan yang datang adalah appa Kang.

"Seobang dimana Seulgi? Dia bahkan tidak datang dari semalam " tanya eomma Kang dengan wajah khawatirnya berharap sang suami menjawab pertanyaannya sesuai dengan yang diharapkannya.

"Fokuslah dengan kesehatanmu dulu " jawab appa Kang duduk disamping Yerim

"Apa maksudmu? Aku bertanya dimana anakku Seulgi " kata eomma Kang mulai tak sabar dan mengenyitkan alisnya curiga menatap suaminya.

"Dia baik² saja " kata appa Kang acuh.

Eomma Kang semakin dibuat heran dengan sikap suaminya yang seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Yerim ah~ tunggu diluar dulu ne. Appa ingin berbicara dengan eomma " kata appa Kang mendapat anggukan patuh dari Yerim


Eomma Kang semakin tak sabar dan dia sangat yakin terjadi sesuatu dengan Seulginya.

Srekk..

Eomma Kang mencabut paksa infus ditangannya dan meraih kursi roda disampingnya sedikit susah berusaha turun karena ingin mencari putranya.

"Apa yang kau lakukan?! " tanya appa Kang meninggikan suaranya namun tak dijawab eomma Kang yang sibuk dengan apa yang dilakukannya.

"Bukan urusanmu, aku ingin mencari anakku! " ketus eomma Kang masih berusaha ingin turun

Namun appa Kang dengan cepat merebut kursi roda itu dan menyingkirkannya cepat dengan amarahnya. Membuat eomma Kang tersentak kaget.

Brakk !!

"Dengar! Anak sialan itu tidak akan pernah menampakkan lagi wajahnya dihadapan kita!! Tidak akan!! " bentak appa Kang membuat eomma melebarkan matanya.

"A-apa maksudmu?~ " tanya eomma Kang bergetar dan mulai mengepalkan tangannya.

"Aku muak dengan anak bodoh, pembawa kekacauan sepertinya jadi berhenti menanyakannya!! Dia sudah aku anggap mati! " teriaknya membuat air mata eomma Kang lolos begitu saja.

Perkataan appa Kang benar² membuat istrinya merasakan sesak yang teramat sangat. Bagaimana bisa suaminya berkata kasar dengan darah dagingnya sendiri tanpa berpikir betapa hancurnya Seulgi dengan perkataannya.

Penyesalan terbesar eomma Kang adalah kenapa dia tidak ada disana. Penyakitnya membuatnya gagal melindungi sosok rapuh seperti Kang Seulgi.

Angel Of Death [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang