~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Waktu seakan berhenti. Irene menangis sejadi-jadinya mendekap tubuh dingin Seulgi berharap kembali hangat setelah didekapnya. Semuanya seakan berhenti.
Irene bagaikan menangis didalam sebuah ruangan hampa menyaksikan kekasihnya meregang nyawanya yang mungkin akan meninggalkan raganya dalam seperkian menit atau bahkan detik.
"Seulgi~"isak Irene menangkup wajah Seulgi yang benar-benar ditutupi darah.
"H-hm~"gumam Seulgi bersusah payah dan tetap mencoba agar netranya menangkap dan merekam dengan jelas wajah indah kekasihnya.
"K-kumohon jangan tinggalkan aku~ jeball~"pinta Irene terisak mencium kening Seulgi seakan mentransfer seluruh jiwanya agar Seulginya tetap disana bersamanya.
Seulgi hanya tersenyum gemetar dengan tubuhnya yang terasa sakit. Dia ingin menangis. Tidak! Dia tak ingin menangis karena sakit, dia ingin menangis betapa dia mencintai Irene dan harus meninggalkan Irene sendirian.
"Kumohon~"pinta Irene pilu
"I-irene~"panggil Seulgi mencoba menggerakkan tangannya meski sulit sekalipun.
"Hmm"isak Irene
"M-mianhae~ j-jeongmal mianhae Irene~"ucapnya tergagap dengan air matanya yang perlahan menetes disudut mata monolid indahnya yang perlahan mulai memudar.
"Hahhh k-kau tau?"tanya Seulgi
"Aku bahagia saat kau masih disini~"lanjutnya meski nafasnya tercekat
Irene menggeleng kepala pilu.
"Seulgi~"isak Irene
"U-uljimma hmm... a-aku akan menunggumu di kehidupan selanjutnya~"
Irene menggeleng.
"A-aku menunggumu sayang~"ucapnya lagi
"J-jangan terburu-buru karena aku akan sabar menunggumu sayang~"
"Geumanhae! Geumanhae!"pekik Irene menangis.
"Kau tidak akan kemana-mana huhu, kau akan bersamaku disini huhu Seulgi jeball!"tangis Irene saat dirinya menangkap netra kekasihnya yang redup seakan sang jiwa siap melepas raga.
"Saranghae~"bisik Seulgi untuk terakhir kalinya hingga akhirnya benar-benar pergi.
"Seulgi?"panggil Irene gemetar
"Kang Seulgi?"
"Andwae...andwae... andwae!!!"histerisnya
"Kang Seulgi aku mohon kembali huhu!!! Kau berjanji akan menemaniku!"teriak Irene mendekap kepala Seulgi dan mencium seluruh permukaan wajah Seulgi yang tak lagi membuka matanya.
"Jeball~"lirih Irene.
Irene terdiam dalam isak tangis dan lukanya. Tak sedikitpun pelukan terlepas dari Seulgi. Air matanya terus mengalir namun tak ada suara pilu disana dan hanya menyisakan diamnya yang penuh dengan kepiluan.
Perlahan dirinya kembali menatap wajah tenang Seulgi yang seakan sedang tertidur. Waktu Kang Seulgi telah berakhir tepat seperti yang telah terjadwal.
"Kau sangat senang tidur sayang~"bisik Irene mendekat mengusap wajah Seulgi dengan tangan gemetarnya.
"Geurae tidurlah hm~"
"Seulgi, aku menunggumu hari ini, besok, nanti atau bahkan dikehidupan selanjutnya yang kau janjikan~"bisik Irene
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Death [Seulrene][END]✔
Fanfiction"Waktumu hanya 100 hari "_Irene Takdir, Kematian, Waktu dan Cinta... Semuanya memiliki porsi yang tak seimbang. Desclaimer!📢📢 ☆Seulrene Area (Khusus)🐰🐻 ☆Genben (GxB) ☆Fiksi ☆Life ☆Semua gambar bersumber dari Internet (Pins) ⛔Dilarang menyalin/me...