14. I Know, But...

1.1K 266 8
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Buahahahah kenapa wajahmu tegang sekali huh?! " tawa Seulgi menatap wajah Irene yang benar² menatapnya serius seakan dirinya menyadari sesuatu.

"Huh?! Kau tertawa? " heran Irene bingung menatap Seulgi yang awalnya berbicara serius kini menertawainya.

"Irene, aku bilang 'Jika itu benar' oke? Bukan berarti aku mempercayai ocehanmu waktu itu  " kekeh Seulgi mencubit gemas pipi Irene yang masih saja menatapnya heran.

"Jadi kau... "

"Hm wae? Kau berharap aku mempercayaimu? " tanya Seulgi terkekeh

Irene hanya menatap Seulgi dengan tatapan mencari tau apakah terselip kebohongan diwajah Seulgi. Namun nihil, Seulgi benar² tak sadar akan itu pikir Irene.

"Tidak " lirih Irene kini menatap Seulgi serius dan membuat sang empu merasa aneh dengan perubahan nada bicara dan rawut wajah Irene.

Srekk..

Irene menarik dirinya kemudian duduk dipangkuan Seulgi sambil menangkup wajah beruang Seulgi dengan kedua tangan mungilnya. Mata bulatnya menatap dalam kearah mata monolid teduh yang tersimpan ribuan luka milik Seulgi.

"Dengar. Meski itu benar atau tidak aku tak ingin kau memikirkannya, aku hanya ingin kau tetap tenang menjalani harimu seperti biasanya. Tak peduli apapun yang akan terjadinya kedepannya. Cukup lakukan apapun yang ingin kau lakukan seakan kaulah pemilik sang waktu " jelas Irene membuat Seulgi tersenyum manis kemudian merengkuh dirinya kedalam dekapannya

"Gumawo~ " ucap Seulgi membuat Irene tersenyum kemudian membalas pelukan Seulgi tak kalah eratnya.

76 Days




2

hari berlalu 🍃🍃..

"Seulgi" panggilan seseorang membuyarkan lamunan Seulgi yang sedang beristirahat ditaman belakang sekolah.

"Eo? Jisoo~ " jawab Seulgi tersenyum melihat Jisoo menyapa dirinya kembali.

"Boleh aku duduk disini? " tanya Jisoo pelan

"Kau boleh, silahkan " jawab Seulgi bergeser memberi Jisoo ruang untuk duduk disampingnya.

2 menit setelah Jisoo duduk mereka hanya diam tak berbicara. Seulgi ingin memulai namun entah mengapa dia merasa canggung dengan Jisoo terlebih mengingat reaksi Jisoo saat dirinya dan Irene berkencan.

"Jisoo ya... "

"Apa yang dikatakan wanita itu benar? " potong Jisoo cepat saat Seulgi ingin membuka suara.

Seulgi terdiam dan menatap wajah Jisoo yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tak pernah didapatkannya. Tatapan Jisoo yang selalu tersenyum saat bersamanya kini seakan tergantikan dengan tatapan sedihnya.

"Aku menyukaimu sejak lama dan rasa suka itu perlahan menjadi cinta. Apa kau tak pernah menyadarinya? " ungkap Jisoo masih menatap Seulgi yang juga menatapnya.

"Jisoo aku.. "

"Apa kau tak pernah merasakannya? Aku selalu ada untukmu dan bagaimana bisa kau lebih memilih wanita yang baru saja kau kenal dan mengabaikan perasaanku?! " tanya Jisoo marah dengan air matanya yang mulai jatuh syarat akan terluka.

Angel Of Death [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang