3. Strange

1.3K 286 23
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lagi² hujan membasahi langit Seoul bahkan kali ini hujan dengan derasnya membasahi seakan enggan untuk berhenti meski waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

Sebuah mobil yang membawa sepasang suami istri dengan seorang anak kecil perempuan melaju sedang membelah jalanan Seoul.

"Appa, apa kita cebental lagi akan sampai ? " tanya sang anak yang perkiraan berusia 4 tahun.

"Yuri lelah ? Sebentar lagi ne, tidurlah " sahut sang eomma menoleh kearah anaknya

"Yuli takut jika Yuli teltidul appa dan eomma akan meninggalkan Yuli sendili " oceh anak itu dengan memanyunkan bibirnya membuat orang tuanya tertawa dengan ungkapan sang anak.

"Tidak akan, eomma dan appa tidak akan pernah meninggalkan Yuri. Tidurlah hm sebentar lagi kita sampai " jawab sang appa tersenyum masih fokus menyetir  dengan berhati-hati karena hujan sangat deras.

"Yaksok ? " sang anak memajukan tubuhnya dan memberi kelingking mungilnya kepada orang tuanya.

"Aigoo jeongmal ~ "

"Yaksok ! " eomma dan appanya bergantian mengait kelingking mungil anak itu.

Perlahan tak terdengar ocehan sang anak karena kini digantikan dengan dengkuran halus membuat orang tuanya hanya bisa terkekeh dan kembali fokus dengan perjalanan mereka diiringi dengan obrolan ringan sang istri agar suaminya tidak mengantuk.

30 menit..

Ya.. 30 menit mengubah segalanya.

Takdir..

30 menit seolah merubah semua takdir keluarga kecil itu pagi ini, mobil yang dikendarai kehilangan kendali karena jalanan yang licin hingga tak lama hanya terdengar teriakan takut sebelum akhirnya mobil itu terbalik.

Ckittt....

Brakk....

Tidak ada yang menjamin apa yang akan terjadi kedepannya termasuk tidak ada yang akan tau jika kematian sudah menunggu dengan atau tidak adanya tanda².

Pasangam suami istri itu kehilangan kesadaran ditengah-tengah tubuh mereka yang bersimbah darah dengan jiwa yang masih tetap disana meski terlihat lemah.

"S-seo Y-yuli ~ " lirih sang appa ditengah matanya yang masih terpejam, mulut itu masih sanggup menyebutkan nama sang putri yang tergeletak tak berdaya.

Gadis kecil itu sekarat dengan darah yang terus mengalir dari kepalanya.

Tap..tap.. tap..

Irene dengan langkah santainya berjalan kearah mobil terbalik itu dengan tatapan tajamnya.

Cklek..

Pintu mobil  bagian belakang tempat gadis kecil itu tergeletak terbuka.

"Seo Yuli, 23 Maret 2016 kini kau harus pulang 27 Juli 2021 " gumam Irene membuka buku usangnya dan perlahan menarik jiwa gadis kecil dari raganya yang telah remuk.

Kini Irene menatap jiwa gadis kecil itu menangis saat melihat orang tuanya didalamnya.

"Kajja " ajak Irene menggandeng tangan gadis kecil itu.

"Imo, tolong bantu Yuli eomma dan appa meleka kecakitan " isak gadis itu membuat Irene menyamakan tingginya.

"Mereka akan baik² saja, uljimma hm " bujuk Irene membuat gadis kecil itu mengangguk.

Angel Of Death [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang