23. Time

953 257 12
                                    

~Happy Reading~

~Vote & Comment~

~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sejak 30 menit yang lalu Irene hanya diam dihadapan ketiga sahabat Seulgi yang sedari tadi menatapnya seakan memiliki seribu tanda tanya, mereka adalah Wendy, Sooyoung dan Jihan.

"Jadi.... apa yang ingin kalian katakan? " tanya Irene terlihat ragu.

"Apa sebelumnya kita pernah bertemu? " tanya Sooyoung akhirnya karena diantara mereka bertiga, dialah yang paling merasa ada sesuatu yang aneh. Seakan mengingat sesuatu namun dia tak yakin. Termasuk sosok Irene yang tak asing baginya.

"Hm, kurasa begitu... " jawab Irene ragu karena tak mungkin dirinya menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya.

"Ekhem jadi kami harus memanggilmu apa Irene ssi? " tanya Jihan membuat Sooyoung dan Wendy mendengus.

"Yha! Kenapa kau mengalihkan topik pembicaraan?! " bisik Sooyoung kesal, ingin rasanya dirinya membentur kepala Jihan.

"Eonnie, kau boleh memanggilku eonnie~ " jawab Irene tersenyum tipis.

"Kau sugar mommy Seulgi? " kini Wendy tak bisa mengontrol pertanyaannya.

Tukk..

"Awhhh sakit! " ringis Wendy mengusap kepalanya bekas pukulan Sooyoung.

"Son pabo Wendy!! " umpat Sooyoung kali ini

"Ekhemm.. aku tidak tau apa maksudmu, tapi ya hm umurku lebih tua dari kalian " jawab Irene.

"Tentu saja aku lebih tua dari kalian! Dasar bocah " dengus Irene dalam hati

"Berapa? " sahut Jihan.

"Hm 20 tahun " bohong Irene

"Aaa hanya selisih 2 tahun, tak masalah " lega Wendy.

"Aku bersumpah demi dewa langit dan bumi bukan ini yang sebenarnya ingin aku tanyakan! Semuanya kacau karena teman dan kekasihku yang bodoh! " batin Sooyoung kesal.

"Boleh aku pergi sekarang? " tanya Irene karena sejujurnya dia tidak tenang meninggalkan Seulgi bersama appa nya.

"Sepertinya Seulgi masih berbicara dengan appanya " sahut Jihan meneguk susu kemasan yang dibelinya.

Irene hanya diam meski rasa khawatir itu masih ada. Dia ingin memastikan kalau Seulgi baik² saja karena dia tak ingin kejadian dulu kembali terulang.




Sedangkan dikamar rawat Seulgi tampak appa Kang sedang duduk disisi ranjang Seulgi yang kini kembali bersandar diranjangnya setelah dibantu appa Kang karena tadinya Seulgi memaksa bergerak.

"Apa kau baik² saja? " tanya appa Kang menatap monold indah milik putranya. Monolid yang sama dengan miliknya.

"U-uhm ne, sudah lebih baik " jawab Seulgi gugup karena ini untuk pertama kalinya sang appa menanyakan keadaannya.

Appa Kang hanya mengangguk karena dia paham putranya takut kepadanya.

"Aku terlihat seperti monster untuk putraku sendiri~ " batin appa Kang sendu

"Ini untukmu, appa hanya ingin memberi ini untukmu~ " kata appa Kang berdiri dari duduknya setelah meletakkan paper bag yang dibawanya.

"Gumawo appa " ucap Seulgi tersenyum hingga matanya melengkung indah.

Angel Of Death [Seulrene][END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang