~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kini Seulgi dan Irene saling duduk diam menikmati hembusan angin yang menerpa kulit mereka. Setelah mendengar keluh kesah Seulgi entah mengapa Irene merasa ingin melindungi pria itu setidaknya sebelum kematian menjemputnya pikir Irene.
"Hahhh" keluh Seulgi panjang menyandarkan kepalanya dikursi dan melihat kearah langit.
"Wae ? " tanya Irene menatap Seulgi.
"Anniya.. aku hanya malu karena sudah menangis didepan gadis yang aku sukai terlebih dia sangat cantik " jawab Seulgi santai menatap kearah Irene.
Irene memalingkan wajahnya saat seulgi menatapnya dengan senyuman eye smile nya yang terlihat indah bahkan dimata Irene.
"Irene " panggil Seulgi
"Hm "
"Apa yang kau lakukan disini ? Apa keluargamu juga dirawat disini ? " tanya Seulgi penasaran dengan kehadiran Irene.
"Hanya kesedihan yang bisa membuatnya percaya akan hadirku yang sebenarnya " batin Irene menatap Seulgi yang masih belum benar² sadar dengan siapa dirinya sebenarnya.
"Aku mengikutimu " jawab Irene santai membuat Seulgi membelalakkan matanya.
"Heol ?! Kau seorang penguntit ?! " Seulgi menatap Irene tidak percaya namun Irene hanya mengedikkan bahunya.
"Ohh ayolah, jawab dengan serius Irene " kata Seulgi penasaran.
"Kenapa kau tidak percaya ? Bukankah tadi saat kau menangis kau seolah percaya dengan perkataanku ! " ucap Irene datar
Seulgi terdiam mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Dia benar² tidak tau harus percaya dengan perkataan Irene atau tidak, tapi dia tidak menolak setiap kali merasa tertekan dia seakan mempercayai perkataan Irene.
Terlebih itu tentang kematian.
"Buktikan padaku Irene jika kau memang seperti apa yang kau katakan padaku " tantang Seulgi menatap dalam mata Irene.
Irene menyunggingkan senyumnya.
"Baiklah ak... "
"Seulgi ! " panggil seseorang memotong perkataan Irene dan membuat Seulgi melihat kesumber suara.
"Eoh Jichu"
Wanita yang memanggilnya adalah Jisoo yang masih mengenakan seragamnya dan kini menghampiri Seulgi.
"Eoh annyeonghaseo ~ " sapa Jisoo sopan kepada Irene yang sedang menatap Jisoo datar dan dingin.
"Jichu ya apa yang kau lakukan disini ? " tanya Seulgi kini bergerak berdiri didepan Jisoo.
"Ah anni, aku hanya ingin menyapa eomma yang jarang pulang karena sibuk bertugas " jelas Jisoo tersenyum.
"Eoh ? Eommamu salah satu dokter disini ? " kaget Seulgi membuat Jisoo terkekeh kemudian menarik pipinya gemas.
Seakan diacuhkan Seulgi yang lupa dengan kehadirannya membuat Irene berdecih.
"Cihh kenapa mereka mengabaikanku ! Bukankah wujud manusiaku cukup jelas ! " gerutu Irene dalam diam.
"Ahahah kiyowo~ ne uri eomma salah dokter bedah disini " jawab Jisoo.
"Aaa " Seulgi membulatkan bibirnya seperkian detik kemudian dia tersadar dengan Irene yang masih ada disini bersama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Death [Seulrene][END]✔
Fanfiction"Waktumu hanya 100 hari "_Irene Takdir, Kematian, Waktu dan Cinta... Semuanya memiliki porsi yang tak seimbang. Desclaimer!📢📢 ☆Seulrene Area (Khusus)🐰🐻 ☆Genben (GxB) ☆Fiksi ☆Life ☆Semua gambar bersumber dari Internet (Pins) ⛔Dilarang menyalin/me...