~Happy Reading~
~Vote & Comment~
~Rawan Typo~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah sadar meski dengan tubuhnya yang sedikit lemah Seulgi tetap tersenyum didepan eomma Kang dan teman²nya yang kini sedang mengoceh padanya.
"Yha! Kedepannya kalau bocah gila itu mengganggumu katakan padaku, aku akan membantumu menghabisinya " kata Wendy menggebu-gebu membuat mereka tertawa.
"Aigoo kau bahkan ketakutan saat Sooyoung mengepalkan tangannya " sindir Jihan sengit membuat Wendy mendelik kesal
"Itu berbeda kasus Jihan ah, namja itu tidak boleh kasar dan yeoja! " jawab Wendy beralasan
"Cihh dasar lemah " desis Jihan
"Bisakah kalian tenang huh?! Kalian sudah seperti saudara kembar selalu beradu mulut" kesal Sooyoung akhirnya buka suara membuat eomma Kang, Jisoo, dan Seulgi tertawa melihat perdebatan mereka bertiga.
Eomma Kang menatap wajah Seulgi yang masih terlihat pucat dan beberapa bekas luka dan memar diwajahnya dengan mata berkaca-kacanya.
"Eomma wae? " tanya Seulgi melihat wajah sendu eomma Kang menatapnya.
"Anniya, eomma hanya senang uri adeul baik² saja~ " jawab eomma Kang lembut menggenggam tangan Seulgi.
"Aku akan selalu baik² saja eomma. Eomma jangan khawatir lagi hm? " kata Seulgi membalas genggaman tangan sang eomma.
"Hmm cepat sembuh ne, eomma akan menyiapkan semua makanan yang kau sukai nanti " kata eomma Kang.
"Ah Seulgi ya, siapa wanita cantik yang menunggu didepan kamarmu? " tanya Jihan membuat Seulgi diam kemudian menatap Jisoo yang sedari tadi hanya diam.
"Majja, apa kau mengenalnya? " lanjut eomma Kang bertanya.
Seulgi hanya diam karena dia tidak bagaimana menjelaskan semuanya.
"Aku keluar dulu " kata Jisoo akhirnya membuat mereka semua menoleh
"Odiya? " tanya Seulgi meraih tangan Jisoo
"Aku hanya ingin membeli soda "jawab Jisoo tersenyum kecil kemudian keluar dari sana.
Setelah Jisoo benar² keluar kini eomma Kang, Wendy, Sooyoung dan Jihan menatap Seulgi meminta penjelasan dengan apa yang telah terjadi, karena jujur saja mereka merasa ada yang berbeda. Mulai dari hadirnya Irene yang tak terduga dan perubahan sikap Jisoo sejak melihat kehadiran Irene.
"Yha Kang jelaskan pada kami! " desak Wendy tak sabar.
"Apa kau bermain dibelakang Jisoo huh? " sahut Jihan
"Aku.... "
Taman rumah sakit...
Sedangkan ditaman rumah sakit Jisoo ternyata mengajak Irene duduk berdua untuk bicara. Sejak beberapa menit yang lalu mereka masih berdiam diri. Irene yang tidak tau harus mengatakan apa sedangkan Jisoo yang masih tenggelam dalam lamunannya.
"Jika tidak ada yang ingin kau katakan aku akan pergi saja " kata Irene buka suara membuat Jisoo tersadar kemudian menatapnya
"Apa kau Irene? " tanya Jisoo membuat Irene menatapnya.
"Ne " jawab Irene singkat membuat Jisoo hanya mengangguk paham
"Ahh jadi dia~ " batin Jisoo merasa perih dihatinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Death [Seulrene][END]✔
Fanfiction"Waktumu hanya 100 hari "_Irene Takdir, Kematian, Waktu dan Cinta... Semuanya memiliki porsi yang tak seimbang. Desclaimer!📢📢 ☆Seulrene Area (Khusus)🐰🐻 ☆Genben (GxB) ☆Fiksi ☆Life ☆Semua gambar bersumber dari Internet (Pins) ⛔Dilarang menyalin/me...