Masih 3 tahun yang lalu..
Natasha sampai di tempat tujuan, ia keluar dari mobil taksi. Sopir taksi itu juga membantunya untuk menurunkan barang-barang bawaannya yang ada di bagasi mobil.
"makasih ya pak" ucapnya, sopir itu pun mengangguk dan tersenyum, lalu segera pergi
Natasha memasuki halaman kosan, cukup luas dan bersih. Ia memandangi bangunan yang berdiri di depannya, kosan ini terlihat seperti rumah pada umumnya.
Seorang wanita paruh baya menghampirinya dari pintu pagar yang berada di sebelah kanan kosan itu.
"kamu yang mau ngekos disini??" Tanya wanita itu
"iya, saya Natasha." Jawabnya ramah
"yaudah, ayo masuk, biar saya tunjukkan kosannya ya" Natasha pun mengangguk dan mengikuti wanita itu.
"ini kosan khusus perempuan, ruang tamunya sengaja di tempatkan di tengah, kamar ada di sebelah kanan, ada total 6 kamar, selanjutnya untuk dapur, kamar mandi, dan tempat solat ada di sebelah kiri. Ini kunci kamar kamu" wanita itu memberinya sebuah kunci
"oh iya, saya belum memperkenalkan diri, saya Aminah, bisa dipanggil bu Minah. Saya pergi dulu ya, kalo butuh apa-apa kamu bisa panggil saya"
"makasih ya bu" ucap Natasha, bu Minah pun pergi.
Ia berjalan menuju kamarnya. Dilihat-lihat, kosan ini sangat sepi, apa dia penghuni pertama??
Ia merapikan barang-barangnya. Kamarnya bersih dan nyaman, meskipun tak seluas kamarnya yang ada di rumah, tapi sejauh ini semuanya baik.
Beberapa waktu kemudian, terdengar suara ribut dari luar, seperti orang yang sedang berdebat. Ia pun keluar untuk mengecek keadaan. Terdapat 2 orang perempuan seumuran dengannya sedang berdebat di depan pintu, saat dia datang mereka seketika berhenti bertengkar.
"kalian penghuni baru juga??" Tanya Natasha ramah, mereka pun mengangguk
"gue Natasha," ucapnya lalu mengulurkan tangan
"gue Diva" ucap salah satunya
"Anya" ucap yang lainnya, mereka berdua pun bergantian menjabat tangan Natasha
"gue juga baru kok disini, jadi kalian santai aja" ucapnya tersenyum, Diva dan Anya pun ikut tersenyum.
"kalian udah dapat kunci kamar kan??"
"udah kok, nih" jawab mereka berdua sambil menunjukkan sebuah kunci, Natasha mengangguk.
Mereka berdua pun pergi ke kamar masing-masing, mereka juga sempat melakukan house tour, lebih tepatnya kosan tour.
Beberapa waktu kemudian, calon penghuni lain pun datang. Mulai dari Zee yang sempat ribut karena kakaknya tidak boleh masuk, yang membawa barang-barangnya kan kakaknya. Lalu Faye yang terlihat dingin dan tak bersahabat. Terakhir, kehadiran Fila dengan diantar sang papa dengan mobil mewahnya. Bahkan barang-barangnya pun dibawakan oleh beberapa orang, tapi tentu saja orang-orang itu tak diperbolehkan masuk juga.
Semuanya sudah lengkap, saat ini mereka sedang berkumpul di ruang tamu
"karena hari sudah sore, dan anggotanya sudah lengkap. Saya akan memberi kalian beberapa peraturan selama di kosan, untuk lebih jelasnya kalian bisa baca disini." Bu Minah memberikan list peraturan yang harus ditaati dalam bentuk cetak yang sudah diberi pigura.
"kalian bertanggung jawab untuk lingkungan kalian sendiri, kalian juga bisa membagi piket untuk kebersihan"
"sepertinya itu saja, selebihnya kalian bisa baca yang ada di list" ucap Bu Minah lalu pergi
"apa nih, dilarang pulang di atas jam 10 malam, dilarang menerima tamu laki-laki, dilarang-" belum sempat Anya melanjutkan ucapannya, Diva sudah membungkam mulutnya
"udah diem aja, gausa protes. Ini kan emang kosan khusus perempuan" ucapnya
"pantesan aja tadi kakak gue ga dibolehin masuk" timpal Zee
"tapi gapapa lah, ini artinya bu Minah juga berusaha buat jaga kita kan??" ucap Faye datar
"bener juga sih" setuju Natasha, Fila pun ikut mengangguk
Begitulah awal mereka bertemu. Saat ini mereka sudah mengenal pribadi satu sama lain dengan baik. Hampir tiga tahun tinggal dibawah atap yang sama, mereka saling berbagi suka dan duka..
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIX OF US [Completed]
Teen Fiction❗JUDUL SEBELUMNYA : Girl Friend Or Girlfriend ❗ "LDR berat juga ya ternyata.." - Anya "Baru tau lo, Lo mah masih mending cuma beda kota. Lah gue, udah beda benua" - Diva "Gue lebih jauh kali, pernah tuh LDR beda tuhan" - Natasha "Gue yang beda peras...