12. Perpustakaan

89 15 0
                                    

Faye turun dari mobil taksi, lalu segera memasuki perpustakaan, terlihat sunyi, tentu saja ini kan perpustakaan.

'masih jam dua' ucapnya pada diri sendiri saat setelah melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

Ia segera mencari buku yang ia inginkan, tapi ternyata bukunya baru saja datang, jadi tidak bisa langsung dipinjam.

Banyak sekali buku-buku yang baru saja datang, Faye malah berinisiatif untuk membantu petugas perpustakaan. Karena terlalu asik membantu, ia tak sadar kalau sudah menghabis waktu cukup lama di perpustakaan. Ia kembali melihat arlojinya

"jam enam??" ucapnya sedikit terkejut. Ia pun berpamitan ke penjaga perpustakaan untuk pulang. Sebenarnya setelah membereskan buku-buku itu, Faye bisa meminjam buku yang ia butuhkan. Penjaga perpustakaan itu merasa sangat terbantu oleh Faye.

Faye keluar dari perpustakaan, sebenarnya langit memang belum terlalu gelap, tapi tetap saja ia sudah pergi terlalu lama.

'jam segini naik angkot kayaknya bahaya deh, tapi kalo pesan taksi pasti bakal agak lama, mana belum solat lagi' ucapnya dalam hati, akhirnya ia pun memutuskan untuk solat dulu di masjid sekitar.

Saat ia berjalan menuju masjid..

"hai cantik, sendirian aja nih??" ucap seorang dari dua orang pria yang menghadangnya.

Faye menghela nafas, dia selalu malas berurusan dengan orang-orang seperti ini. Kalo dia pergi bersama Zee, preman-preman ini pasti sudah kena omel dengan Zee. Atau Anya, dia malah langsung memukul preman-preman ini. Tapi dia tak seperti Zee yang pintar berbicara, atau Anya dan Diva yang jago beladiri. Di saat seperti ini, yang bisa dia lakukan hanya menghindar.

Faye mencoba untuk kabur, tapi tampaknya mereka tak menyerah untuk mendekatinya

"mau kemana sih?? Buru-buru banget kayaknya" ucap salah satunya

"sayang!!" seru seseorang

"maaf ya, aku telat tadi. Yok pulang." Ucapnya menggandeng tangan Faye, mengajaknya pergi. Dua orang yang mengganggunya tadi hanya diam, tak ada niatan lagi untuk mengejar mereka.

Saat sudah sedikit jauh,

"sorry" ucap Saga melepaskan genggaman tangannya

"gue yang makasih udah nolongin gue dari orang-orang tadi" Saga mengangguk

"motor gue di sana, lo mau pulang??" tanyanya

"tapi gue mau solat dulu sih" lanjut Saga, Faye mengangguk. Akhirnya mereka pun pergi ke masjid berdua.

Selesai solat..

"ayo gue anterin pulang, gue gamau lo digangguin lagi sama orang kayak mereka"

"ga ngerepotin kan??" tanya Faye memastikan

"ga kok, gue ambil motor dulu ya" ucap Saga lalu pergi

Selama perjalanan, tak banyak juga yang mereka bicarakan. Karena Faye yang memang tak terlalu banyak bicara, dan mungkin Saga tak tau topik apa yang harus mereka bicarakan.

Sampai di depan kosan..

Faye turun dari motor,

"makasih Sa"

"sama-sama, lain kali hati-hati" ucap Saga

"gue pulang ya, Faye. Bye.." lanjutnya kini tersenyum

"iya, hati-hati" tak tau kenapa, Faye juga ikut tersenyum. Padahal ia tak biasa seramah itu dengan cowo.

Faye membuka gerbang, lalu segera masuk ke kosan. Ia memasuki ruang tamu, tampak sunyi. Hanya ada Fila yang sedang duduk di sofa.

"yang lain pada kemana??" tanyanya

"oh, udah pulang, Faye. Lagi di kamar kali" jawab Fila

"kok baru pulang jam segini??"

"iya, tadi gue bantuin penjaga perpusnya ngerapiin buku" Fila hanya ber-oh ria

"tadi Jeje dianter pulang sama Rasha"

"dia udah pulang??"

"udah, tapi kayaknya yang masalah cewe itu masih ada deh" Faye menghela nafas mendengarnya

"Jeje di kamar??"

"iya, tapi gausa ditemuin ya, mungkin aja dia masih butuh waktu sendiri" ucap Fila kemudian, Faye pun mengangguk.

THE SIX OF US [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang