"kita mau kemana sih??"
Anya dan Rasha sedang dalam perjalan yang entah kemana. Pagi-pagi tadi Rasha sudah menjemputnya ke kosan, sebenarnya belum ada janji, jadilah Anya yang belum mandi pun buru-buru untuk bersiap.
"nanti juga tau" ucap Rasha sok misterius
Anya mengerucutkan bibirnya kesal,
Beberapa saat kemudian, mereka pun sampai..
Anya turun dari motor, diikuti dengan Rasha yang selesai memarkir motornya.
"ini..." ucap Anya tertahan menatap bangunan yang berdiri di depannya
"gimana menurut kamu??" Anya menatap Rasha sejenak
"ayo masuk" Rasha membuka pintu dari bangunan itu, lalu mereka pun masuk"bagus banget" Rasha tersenyum mendengarnya
"ini dulunya juga café, udah lama tutup. Makanya dekorasinya juga masih bernuansa café kan" jelas Rasha, Anya mengangguk
"tapi nanti kayaknya pasti ada yang diubah sih" Anya mengangguk lagi"kamu dapet dari mana??"
"rekomendasi dari temen ku, kebetulan dia kenal sama yang punya dulu"
"dulu??"
"iya, kan sekarang aku yang punya"
"loh ini kamu ga nyewa??"
"ngga lah, kalo ada duit buat beli, mending beli" Anya geleng-geleng kepala
"keren banget," ucapnya
"bisa-bisanya mamaku bilang kamu gabisa jamin hidup aku," Rasha tersenyum, memang itu kebenarannya.Mereka pun duduk,
"nanti kalo udah dibuka, kamu mau kan bantuin aku ngurus café??"
"pasti lah, ini kan buat kita juga" Rasha mengangguk
"aku mau serius sama kamu Ay, makanya mulai nabung dari sekarang, mau ngeyakinin orang tua kamu juga. Biar kalo kamu lulus nanti kita bisa langsung nikah"
Anya sedikit terkejut dengan penuturan Rasha barusan
"nikah?? Secepet itu??"
"kenapa emangnya?? Kita kan udah lama pacaran, aku juga udah siap nikah"
Anya menatap Rasha dalam diam..
***
Faye duduk di salah satu bangku taman, tak melakukan apapun, hanya melihat orang berlalu lalang, anak-anak yang bermain, atau penjual makanan ringan.
Duduk di bangku itu malah mengingatkannya dengan kejadian minggu lalu saat menunggu Natasha yang sedang ke toilet.
Cornetto..
Ia jadi tersenyum mengingatnya,,
Dari dulu, Faye memang belum pernah berpacaran. Jangankan pacaran, dekat sama cowo aja tidak pernah, dia memang selalu disibukkan dengan buku-bukunya. Dia juga tak terlalu memusingkan soal itu. Tapi Saga..
"sendiri Faye??"
"eh-" baru juga dipikirin, udah dateng aja.
"iya" Saga pun tersenyum
"boleh duduk??" tanyanya
"boleh" Saga pun duduk di samping Faye
"tumben ga bareng temen-temen lo, minggu lalu sama mereka kan??"
"lagi pengen sendiri aja,"
"loh, gue ganggu dong"
"eh, e-engga kok, maksud gue lagi ga pengen bareng mereka aja"
"berantem??" Saga malah jadi lebih salah paham,
"engga, aduh gimana sih??"
"maksud gue tuh lagi pengen pergi sendiri aja, tapi lo ga ganggu kok"Saga hanya ber-oh ria sambil tersenyum melihat sikap Faye yang salah tingkah karena bingung memberikan penjelasan.
Sejenak terdapat keheningan diantara mereka..
'canggung juga kayak gini, kok Saga keliatan biasa aja sih' - batin Faye
"lo sering kesini ya??" tanyanya kemudian, memecah keheningan
"rumah gue deket sini, jadi kalo weekend pasti kesini, kadang cuma duduk-duduk doang sih, ngeliatin orang lewat, atau ngga ikutan main sama anak-anak itu" ucapnya sambil menunjuk anak-anak yang sedang bermain di taman itu
Faye jadi tersenyum membayangkan Saga bermain dengan anak-anak itu
"kenapa?? Kok senyum??"
"gapapa kok" ia pun menormalkan ekspresinya lagi, yang membuat Saga juga tersenyum karenanya.
"cornetto nya gimana??" kan diingetin lagi.
"iya, waktu itu belum bilang makasih, makasih ya Sa"
"sama-sama"
"kata temen gue, cornetto cocok buat pdkt"Eh..
![](https://img.wattpad.com/cover/279190990-288-k519318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIX OF US [Completed]
Ficção Adolescente❗JUDUL SEBELUMNYA : Girl Friend Or Girlfriend ❗ "LDR berat juga ya ternyata.." - Anya "Baru tau lo, Lo mah masih mending cuma beda kota. Lah gue, udah beda benua" - Diva "Gue lebih jauh kali, pernah tuh LDR beda tuhan" - Natasha "Gue yang beda peras...