19. Vidcall

69 14 0
                                    

Malam hari setelah makan..

Tok tok tok..

"siapa??" seru Natasha yang ada di dalam kamar

"ini gue, Diva"

"masuk aja, ga dikunci kok"

Diva pun memasuki kamar Natasha, ia berjalan kearah kasur lalu segera duduk.

"lo kenapa??"

"ha?? Gapapa"

"lo emang yang paling gabisa bohong ya" Natasha tersenyum, menghela nafas

"tau aja sih kalo gue lagi ada pikiran"

"cerita aja Nat, tadi di meja makan lo diem banget. Yakali gue ga ngeh sama hal itu"

"gue bingung Div" Diva hanya mendengarkan, alisnya naik satu seakan bertanya kenapa

"lo inget Calvin kan??"

"Calvin?? Inget"

"Calvin suka sama gue Div, gimana dong"

"ha?? Gimana ceritanya??"

"tadi waktu gue keluar sama Jeje sama Zee, gue ketemu sama dia. Abis itu dia bilang mau bicara berdua sama gue. Awalnya, gue gamau kan ninggalin Zee, tapi abis itu dia sendiri yang nyuruh gue buat pergi sama Calvin" Diva mengangguk seakan mengerti,

"ternyata abis itu dia bilang kalo suka sama gue,"

"terus?? Lo tolak??" tanya Diva

"dia ga nembak gue, dia cuma bilang suka"

"lah.. terus??"

"itu yang gue bingung, kalo ketemu dia lagi pasti canggung deh"

"lo juga suka sama dia??" Natasha mengedikkan bahunya

"lo kan tau gue udah lama banget gue ga buka hati lagi buat cowo"

***

"selamat malam, cantik" ucap seseorang yang berada di layar sambil tersenyum

Diva pun ikut tersenyum melihatnya, senyuman yang masih terlihat sama sejak pertama bertemu 9 tahun yang lalu.

"udan malem No, di sana setengah dua belas kan??" tanya Diva setelah melihat jam dinding yang menggantung di kamarnya.

Lenno yang ditanya mengangguk,

"tugas ku baru beres, baru mau tidur keinget kamu. Kayaknya seminggu yang lalu kan terakhir kita vidcall"

"iya, kangen banget sih sebenarnya, tapi kita kan juga sama-sama sibuk" Lenno mengangguk lagi,

"pengen cepet-cepet lulus rasanya, biar bisa balik ke Indonesia" ucapnya sambil melemaskan otot-otot di tubuhnya. Diva pun tersenyum mengangguk.

Jadian dari kelas 3 SMA, dan selama 3 tahun mereka LDR, karena Lenno yang berkuliah di Australia. Hubungan mereka bisa dikatakan tak memilik banyak masalah, keduanya lebih bersikap santai dengan satu sama lain.

Sebenarnya mereka berdua pernah memiliki hubungan yang buruk. Pertama kali bertemu saat SMP, Lenno orang yang usil dan dia malah selalu mencari masalah dengan Diva. Mereka bahkan terkenal sebagai musuh bebuyutan di sekolah.

Tapi ternyata, kedua ayah mereka adalah sahabat. Mereka yang awalnya bermusuhan pun sedikit demi sedikit mulai akur. Kedua ayah itu tentu saja menjaga persahabatan mereka dan tak membiarkan anak-anaknya bermusuhan.

Pada dasarnya, Lenno mudah akrab dengan semua orang. Dia dekat dengan saudara-saudara Diva yang lain, mereka juga menyukai Lenno. Diva pun perlahan-lahan juga mulai akrab dan sampai sekarang, mereka malah jadian. Bahkan bisa melewati 3 tahun LDR, bukankah itu hal yang cukup bagus,

"liburan ini kamu pulang kan??"

"pastilah, dah lama nih ga battle sama Revan" ucap Lenno bersemangat.

Dari kedua saudara Diva. Kakaknya, Arvin dan Adiknya, Revan. Lenno memang lebih dekat dengan Revan. Mereka berdua cocok dalam banyak hal, bela diri, bermain game, atau makanan kesukaan. Lenno juga sering mengasah kemampuan bela dirinya dengan Revan. Revan sebenarnya tipe orang yang pendiam, tapi dia malah sangat cocok dengan Lenno.

"eh, btw kirim alamat kosan dong Mei"

Mei, panggilan dari Lenno untuk Diva. Dari nama tengahnya. Sebenarnya bukan tanpa alasan Lenno memanggilnya seperti itu. Mei adalah bulan lahir Diva. Diva memiliki mata sipit, seperti meimei temannya upin ipin kata Lenno.

"ngapain?? Emangnya kamu mau kesini??" tanyanya

"biasanya juga kalo kamu pulang aku udah di rumah, ngapain lagi ke kosan??"

"ya gapapa, mau tau aja dimana kosannya, kali aja aku pulang lebih cepet kan"

"ha?? Yaudah deh nanti aku chat alamatnya." Lenno mengangguk.

Mereka pun berbincang beberapa hal lain, sampai Diva menyuruh Lenno untuk tidur karena pasti disana sudah malam.

THE SIX OF US [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang