"Lenno ada ngabarin kamu ga??"
"ngga, kenapa tiba-tiba nanyain Lenno??"
"dia gaada kabar sebulan lebih, Diva tuh khawatir"
"udah lama sih ay, tiga bulanan kali" Anya pun mengangguk mendengar penuturan Rasha
"jadi kapan??" Anya mengubah topik pembicaraan
"rencananya dua minggu lagi, tapi nyesuaiin jadwal orang tua kamu juga"
"kamu mau undang mereka??"
"ya iyalah,"
"kalo mama nolak gimana??"
"kita coba aja dulu,"
"yaudah kalo gitu aku aja yang bicara"
"ngga ay, biar aku aja, ini kan niatku, kalo sama papa kamu pasti masih bisa" Anya kembali mengangguk
***
Malam hari..
"akhir-akhir ini gue ga pernah liat kak Daniel deh" ucap Fila
"sama, kemana tuh orang" Anya pun jadi penasaran
"keluar kota dia, ngurusin bisnisnya" jawab Zee tak beralih dari laptopnya
"lo tau darimana??" tanya Natasha yang juga penasaran
"dia cerita"
"lo masih deket Zee sama kak Daniel??" tanya Fila
"deket mah deket, sebagai tetangga, gue nanya, jadi dia cerita dikit" jawab Zee lagi
"lagian tuh ya, sekarang gue cuma mau fokus sama satu cowo"Yang lain diam, karena memang tak biasanya Zee seperti ini, merasa ada keheningan Zee pun mengalihkan pandangan dari laptopnya menatap sahabat-sahabatnya yang kini juga sedang menatapnya heran,
"Virgo ya??" tanya Faye memastikan, Zee menaikkan kedua alisnya lalu tersenyum
"ih, beneran Virgo??" Diva jadi heboh sendiri, merasa senang
"gue bilang juga apa, jadi kan tuh sama Virgo" Fila pun tak kalah senang
"ga nyangka beneran ama Virgo," Anya berucap sambil menepuk tangannya beberapa kali
"kok ga cerita sih Zee kalo jadian??" tanya Natasha
"ga jadian kok"
"lah terus??" kali ini Diva, yang lain juga jadi diam
"apa ya istilahnya.. intinya dia tuh minta gue buat nunggu, dan gue mau"
"sampai kapan??" Anya sedikit ragu
"sampai dia bisa jadiin gue prioritas, karena sekarang dia cuma harus fokus sama kuliahnya, gue juga"
***
Faye menatap kesal pada beberapa cewe yang sepertinya adik tingkatnya sedang mencoba mendekati Saga, Saga terlihat tak nyaman dengan hal itu tapi juga enggan untuk mengusir mereka. Baru saja Faye ingin pergi karena dia pikir itu bukan urusannya, tapi dia mengurungkan niatnya. Dia berjalanan ke arah Saga dan para cewe itu.
"Sa, lo masih disini, kita kan ada janji" ucapnya, beberapa cewe itu pun terdiam karena kedatangan Faye, sementara Saga mengerti maksud Faye yang mencoba menolongnya,
"oh iya, ayo pergi Faye," Saga segera beranjak dari duduknya lalu meraih tangan Faye
"gue duluan ya," ucapnya lagi pada cewe-cewe itu, mereka masih terdiam dengan hal itu sampai keduanya pergi
"itu kak Bianca Faza kan, yang pinter banget itu" ucap salah satunya
"iya, emang mereka pacaran??"
"gatau tuh, tapi kalo dia saingannya mending mundur gue mah" ucap yang lain dengan nada kecewa,
Sementara Faye dan Saga..
"makasih ya udah nolongin gue dari mereka"
"kalo risih kenapa ga suruh pergi aja sih, atau lo aja yang pergi"
"gue orangnya ga enakan Faye, mereka tanya tentang kuliah, gue tau sih cuma modus, tapi tetep aja ga enak nolaknya"
"jangan selalu bersikap ramah sama semua cewe, takutnya ada yang salah paham" ucap Faye lalu berjalan pergi, meninggalkan Saga yang masih terdiam di tempat.
Beberapa saat kemudian, ia pun kembali menyusul Faye yang sudah menjauh..
"Faye" panggilnya meraih tangan Faye
"lo gasuka ya??"
'pake ditanya lagi' – batin Faye
Faye melepaskan tangan Saga
"biasa aja, kenapa harus gasuka??"
"lo boleh kok gasuka kalo gue deket sama cewe lain"
"gue ga ada hak Sa, jadi ga boleh lah"
"kalo gue yang gasuka lo deket sama cowo lain boleh ga??"
Faye mengerutkan keningnya,
"lo kan juga ga punya hak"
"kalo gue suka sama lo boleh ga??"
Faye menatap Saga sedikit lama,
"gatau" ucapnya, berlalu pergi
Saga tersenyum melihat reaksi Faye karena pertanyaannya,
"Faye!! Mau kemana?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SIX OF US [Completed]
Ficção Adolescente❗JUDUL SEBELUMNYA : Girl Friend Or Girlfriend ❗ "LDR berat juga ya ternyata.." - Anya "Baru tau lo, Lo mah masih mending cuma beda kota. Lah gue, udah beda benua" - Diva "Gue lebih jauh kali, pernah tuh LDR beda tuhan" - Natasha "Gue yang beda peras...