THE SIX OF US [Completed]

28. Nona Jie

Natasha memandangi foto dirinya sendiri. Foto yang sama saat pertama kali ia bertemu Calvin. Dia mengingat kembali hari itu, padahal pertemuan yang sangat biasa menurutnya. Ia tak pernah menduga dari pertemuan itu, akan ada hal seperti ini. Saat dirinya masih ragu membuka hatinya lagi, Calvin malah mengungkapkan perasaannya.

Calvin orang yang baik, menurut Natasha. Dia bukan seperti orang yang selalu menampilkan kebaikannya atau berperilaku baik ke orang lain. Calvin selalu bersikap apa adanya. Bahkan, bukan orang yang selalu memuji kelebihan Natasha yang biasa dilakukan orang-orang.

Tapi tetap saja.. Natasha masih bingung dengan perasaannya terhadap Calvin.

"apa gue coba aja ya dulu buka hati buat Calvin??" ucapnya pada diri sendiri

***

Fila baru saja datang di lapangan basket outdoor untuk bertemu Milo. Milo yang melihat kedatangan pacarnya itu pun segera berlari ke sisi lapangan untuk menghampirinya.

"nih minum" ucap Fila memberikan sebotol minum pada Milo

Milo tersenyum,

"makasih" ucapnya lalu menegak minumannya

"guys!! Gue duluan ya!!" seru seseorang dari sisi lain lalu segera pergi

Kedua sejoli itu pun mengalihkan atensi mereka pada seruan orang tersebut

"yoii" balas Milo, Fila menyipitkan matanya.

"itu Calvin ga sih?? Anak DKV" tanyanya sedikit ragu

"iya" ucap Milo singkat kembali menegak minumannya

"kamu kenal??"

"temen nongkrong" jawab Milo lagi

"ohh,, orang nya gimana Mil??"

Milo mengerutkan keningnya

"kenapa nanya-nanya?? Suka ya??"
"yaampun by, pacarmu disini loh, kok ngelirik cowo lain sih??" ucap Milo sok drama

Fila menepuk bahu Milo pelan,

"yeu.. engga lah"

"terus kenapa??" mereka pun mengobrol sambil berjalan

"penasaran aja"

"biasa aja orangnya mah."

"baik ga??" tanya Fila masih penasaran

"baik mah baik, asik juga orangnya"

"kenapa sih??"

"pernah punya cewe ga??"

"lah, mana aku tau, ngapain ngurusin cewe orang"

"masa ga cerita-cerita sih sama temen tongkrongan"

"ngapain juga, punya cewe mah punya cewe aja kenapa harus dipamerin??"

"beneran ga pernah cerita?? Berarti kamu juga dong"

"iyalah"

"kenapa?? Kamu malu ya?? Padahal aku cantik loh" Milo menghentikan langkahnya, menoleh kearah Fila.

"justru karena nona Jie cantik makanya gamau dipamerin" ucap Milo sambil mencubit pipi Fila, Fila mengerucutkan bibirnya karena kesal pipinya dicubit

Mereka pun kembali berjalan

"emangnya kenapa sih nanya-nanya Calvin?? kamu juga kenal dia darimana??"

"Natasha"

"oh, mereka temenan?? Baru tau"

"gatau juga sih, intinya mereka kenal, dan Calvin suka sama Natasha"

"terus kamu mau cari tau tentang Calvin gitu??" Fila mengedikkan bahunya,

"sebenarnya semuanya tergantung sama Natasha kan Mil?? Sebaik-baiknya Calvin, kalo Natasha nya gasuka mau gimana lagi, kamu kan juga tau Natasha gimana"

Calvin mengangguk, dia sedikit-sedikit tau tentang sahabat-sahabat Fila, dia juga mengenal mereka. Apalagi Natasha yang hampir seantero kampus mengenal cewe itu.

Sampai di parkiran

Milo memakaikan helm pada Fila,

"mau makan dimana??"

"terserah"

"ternyata semua cewe sama aja ya, kalo ditanya pendapat pasti jawabannya terserah"

"beneran terserah Mil?? Seenaknya kamu aja, kan kamu yang ngajak"

"kalo ga cocok sama selera kamu gimana??"

"aku mah makanan apapun juga doyan"

"oiya, kek vacuum cleaner ya, semuanya dilahap" ledek Milo sambil tertawa, Fila pun menepuk lengan Milo,
"maap maap" ucap Milo tapi lalu berhenti tertawa
"makan dipinggir jalan mau ga??"

"mau"

"beneran??"

Fila mengerutkan keningnya,

"beneran lah, kenapa emang??"

"gapapa, yauda ayo" Fila pun menaiki motor Milo, dan Milo segera melajukan motornya.

Bukan karena apa-apa Milo bertanya seperti itu, Fila ini kan anak orang kaya. Dia pikir Fila terbiasa makan di restoran-restoran mahal, jadi tadi ditanya dulu mau makan dimana.

Padahal kan tidak semuanya seperti itu, Fila contohnya. Yang penting makanannya enak, dia pasti mau. Meskipun hampir tidak ada makanan yang menurutnya tidak enak, dia kan memang suka makan.