"Itu penjara necromancer, Scarlea. Penjara itu ada di Gunung Brokyth—dan tentu saja sangat menyeramkan," tutur Martin. Scarlea mengatupkan bibirnya merasa kesal karena Danio dan Tuan Gideon meledeknya yang tidak tahu mengenai Penjara Dementhos. Jangan salahkan ketidaktahuannya karena gadis itu memang benar-benar menjauhkan diri dari peradaban karena alasan yang mungkin bisa membuat orang-orang ini akan menjauhinya. Oleh sebab itu ia tidak boleh ketahuan.
Penyelidikan Danio hari ini masih tidak membuahkan apapun hingga senja menampakkan diri. Scarlea yang melihat matahari sudah mulai terbenam pun segera pamit untuk pulang meninggalkan Martin dan Danio setelah mereka menyantap kue kering yang dibawa Terry yang ternyata mampir ke rumah bibinya.
*****
Dua anak kecil terlihat berlarian menuruni bukit dengan suara riang. Mereka sedang balapan siapa yang akan sampai di kaki bukit lebih dulu. Kaki-kaki mereka bergerak ke kanan dan ke kiri disertai tawa satu sama lain.
"Aku sampai duluan!" seru salah satu bocah laki-laki yang menapakkan kedua kakinya tepat di kaki bukit beberapa langkah lebih dulu dari temannya. Lalu bocah yang lain menyahut, "kakimu lebih panjang dariku, Satya!"
Bocah bernama Satya itu bersidekap, "kau saja yang kurang cepat, Ronald! Ini tidak ada hubungannya dengan kaki, kau tahu?" balas Satya yang notabene lebih tinggi sedikit dari Ronald dengan suara mengejek.
"Yang kalah harus mentraktir gula kapas, ingat?" tambah Satya dengan senyum lebar karena ia menang balapan kali ini. Ronald mengerucutkan bibirnya dan menghentakkan kaki dengan kasar ke tanah.
"Oke oke. Aku akan mentraktirmu besok. Sekarang kita harus segera pulang," tutur Ronald yang pasrah karena itu sudah menjadi kesepakatan mereka sebelum turun. Namun ajakan Ronald tidak dibalas oleh Satya dan temannya itu hanya diam sambil memandang ke arah lain. Ronald pun meukul punggung Satya dengan agak keras untuk mengalihkan atensinya.
"Kau lihat apa sih, Satya?" tanyanya kesal karena Ronald tidak menggubrisnya. Lalu telunjuk Ronald menunjuk ke arah puncak bukit, "he-hei, Ronald. Lihat itu!" serunya tiba-tiba. Ronald pun melihat ke arah yang ditunjuk Satya dan melihat sesuatu yang berkilau dan bergerak.
"Rusa? Kenapa ada rusa di atas bukit?" tanya Ronald yang keheranan melihat makhluk berbentuk seperti rusa dari kejauhan. Ia merasa aneh karena ada rusa di atas bukit dan ia tak pernah melihatnya sekalipun.
"Apa kau tidak merasa rusa itu aneh? Warnanya hijau dan terang sekali! Apa itu rusa ajaib?" tanya Satya yang kini dipenuhi oleh rasa penasaran. Ronald mengernyitkan dahinya, memangnya yang seperti itu ada?
"Rusa itu menoleh ke sini! Apa dia ingin kita menghampirinya?" tanya Ronald ketika melihat kepala rusa dan tanduknya yang indah itu mengarah kepadanya. Ia akui bentuk rusa sangat indah. Hewan itu seperti berbalut cahaya hijau terang dengan kelap-kelip dan sangat menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NECROMANCER [TAMAT]
Fantasía//BETRAYAL// Scarlea dicap sebagai Necromancer semenjak orang-orang melihat warna rambutnya. Sejak itulah ia menyendiri di kediamannya yang nyaman jauh dari pemukiman bersama orang tuanya. Sepanjang hidupnya ia bertanya-tanya tentang Necromancer dan...