Kebohongan

17 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Danio pun segera melompat dan berdiri di depan Scarlea dengan pedangnya siap siaga menghadap kedua penyihir kejam itu.

"Scarlea?" panggil Necromancer pria itu dengan nada tak percaya. Sementara wanita di sisinya tidak bersuara.

"Bagaimana kau—"

"Ayah dan ibu harus menjelaskan semua ini. Apa kalian yang menculik anak-anak ini?!" suara Scarlea bergetar.

"Bagaimana kau bisa bersama Patron itu—"

"Jelaskan, Ayah!"

Pria yang disebut ayah itu mengatupkan mulutnya rapat-rapat. "Gudang itu. Jadi kau masuk melalui gudang itu?" ucap ayahnya lirih.

"Ah, jadi kau tahu apa yang ada di gudang itu, sayang?" kali ini sang wanita berucap. Scarlea memandang kedua orang tuanya dengan penuh kekecewaan.

"Kumohon katakan jika semua ini bukan ulah kalian .... " Scarlea menunduk dan bulir air matanya mulai menetes. Ternyata dua malaikatnya itu adalah seorang Necromancer.

"Luar biasa. Ternyata memang benar kalian pelakunya. Kyle dan Arona Sochyero," tutur Danio dengan seringaian remeh. Namun hal yang tidak ia sangka adalah mereka menyembunyikan semua ini dari anaknya dan bertingkah sebagai orang tua yang baik. Jika tidak begitu, tidak mungkin Scarlea terpukul sekarang.

"Kau—kau yang membuatku gagal membawa empat anak itu!" Arona menunjuk geram pemuda yang berdiri di hadapannya. Ia tidak memerdulikan anaknya yang meminta penjelasan.

"Kau bahkan mengkhianati anakmu sendiri dengan berpura-pura baik! Necromancer brengsek!" balas Danio. Wanita itu justru menyeringai seakan apa yang ia lakukan bukanlah hal yang berarti. Sementara Scarlea sudah terisak di belakang Danio.

"Seharusnya tidak kuizinkan anak itu keluar jika jadinya bertemu dengan serangga pengganggu sepertimu."

"Ibu ... apa kau benar-benar ibuku ?" tanya Scarela di tengah isakannya. Gadis itu kini memandang wanita yang telah menyayangi dan memperhatikannya selama bertahun-tahun itu. Nada suara yang ia dengan bukan lagi nada suara lembut yang biasa rungunya dapatkan.

"Kemarilah sayang. Kami melakukan semua ini demi dirimu ... ketika pengorbanan dalam ritual bulan merah ini berhasil, ibu akan menganugerahimu kekuatan yang luar biasa. Kau adalah keturunan Necromancer—"

"AKU BUKAN NECROMANCER!" pekik Scarlea menggema dengan nyaring ke seluruh penjuru goa. Hide yang sedari tadi tak bergeming di belakang Scarlea melirik gadis itu.

"Rambutmu sudah mengatakan semuanya sayang. Kau jelas adalah—ah, aku ingat."

Scarlea mematung setelah ibunya membahas rambutnya. Perasaannya menjadi sangat takut sekarang.

NECROMANCER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang