Jejak Mantra Pelindung

18 3 0
                                    

Mendengar percakapan samar di ruangan yang sama, wanita yang tadinya tertidur itu pun membuka kedua matanya perlahan dan mendapati buah hatinya terduduk sementara di dekat ranjang tempatnya berbaring, ada sosok misterius yang berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar percakapan samar di ruangan yang sama, wanita yang tadinya tertidur itu pun membuka kedua matanya perlahan dan mendapati buah hatinya terduduk sementara di dekat ranjang tempatnya berbaring, ada sosok misterius yang berdiri.

"Siapa kau?!" teriak ibu Nathan yang langsung bangkit dari ranjangnya.

"Cih!" sosok berjubah itu pun segera melesat menuju Nathan dan merengkuhnya di dalam jubahnya dengan cepat. Kemudian dengan kecepatan yang bahkan sulit diproses oleh kesadaran ibu Nathan yang masih terkejut, sebuah portal ungu muncul dan menghisap sosok yang diduga Necromancer itu dan bocah laki-laki.

"NATHAN!!!" seru wanita itu mencoba meraih putranya yang kini hampir menghilang bersama Necromancer itu ke dalam portal ungu yang tiba-tiba saja muncul. Wanita itu tak bisa menyamai kecepatan Necromancer itu yang kini telah menghilang bersama dengan portal ungu beserta putranya. Semuanya menghilang tanpa jejak.

Wanita yang masih terkejut dan terpukul dengan apa yang barusaja terjadi di depan matanya pun menguatkan dirinya dan bergegas keluar. Suaminya yang melihat istrinya begitu terburu-buru itu menghentikannya lalu sang istri menjelaskan secara singkat dan keduanya setuju untuk segera melapor ke markas Patron.

*****

Ruangan ketua Divisi Necromancer di Dryatt menjadi ramai dengan adanya pasangan suami istri yang gusar tatkala memberitahukan kejadian yang barusaja terjadi. Lewis, ketua Divisi Necromancer itu segera memanggil Lianna—Sorcerer yang memberikan perlindungan pada anak-anak di Dryatt—untuk segera datang. Benar saja, wanita Sorcerer itu segera berteleportasi menuju ruangan Lewis dan bertemu dengan kedua orang tua Nathan.

Tak lama setelah kedatangan Lianna, Jeckyl memasuki ruangan dan mengatakan jika anak seorang penjual perhiasan bernama Rosie Elleve juga menghilang.

"Apa dia menghancurkan pelindungmu, Lianna?" tanya Lewis. Lianna menggeleng, "Tidak. Orang itu hanya membawa mereka. Aku merasakan pergerakan mereka dan sepertinya belum keluar dari Dryatt."

Jeckyl dan Lewis saling berpandangan. "Jeckyl Frig ikutlah dengan Lianna dan bawa beberapa orang untuk mencari Necromancer ini," titah Lewis pada Jeckyl yang kemudian segera menuju pintu keluar.

"Aku akan menunggu di gerbang, Nona Lianna," pamit Jeckyl lalu segera pergi memenuhi perintah Lewis untuk memanggil beberapa rekannya. Lianna pun segera undur diri untuk mengejar pelaku penculikan yang ia tahu belum keluar dari Dryatt.

*****

"Sial, jika aku tidak menghancurkan pelindung mereka, goa itu akan ketahuan!" rutuk sosok bertudung yang kini tengah berdiri di bibir Sungai Strischia yang jauh dari pemukiman Dryatt. Kedua bocah yang ia bawa kini tergeletak bersandar pada sebuah batu besar, keduanya sama-sama terlelap karena dibuat tidur oleh sosok Necromancer ini.

Necromancer itu mengangkat kedua tangannya dan mengarahkannya pada dua bocah yang tertidur itu. Cahaya berwarna ungu muncul dari kedua telapak tangannya dan membentuk sebuah lingkaran berlapis tiga. Necromancer itu tak punya pilihan lain selain menghancurkan perisai yang melindungi anak-anak itu sebelum pergi menuju goa persembunyiannya. Cahaya sihir Necromancer itu semakin terang bersamaan dengan terdengarnya sebuah retakan dari kedua bocah itu.

"Tidak sekuat yang kukira," ujarnya dengan seringaian puas karena tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk meluruhkan seluruh perisai yang melindungi anak-anak itu.

Lingkaran sihir berlapis di tangan Necromancer itu menghilang dengan cepat. Sekarang anak-anak itu tidak memiliki perlindungan lagi. Selanjutnya Necromancer itu hanya perlu berteleportasi menuju goa sebelum—

"Berhenti di sana!" seru seseorang yang mendekat ke arah Necromancer itu. Penyihir jahat itu sedikit terkejut karena ada empat orang yang mengepungnya sekarang dan ia tahu salah satunya adalan seorang Sorcerer.

Jadi pelindung itu terhubung dengan pembuatnya, ya?

Alih-alih merasa terdesak, Necromancer itu justru mengulurkan salah satu tangannya dan lingkaran berwana ungu besar tercipta d hadapannya.

"Awas!" seru Lianna yang mengetahui jika Necromancer itu akan menyerang mereka dan benar saja sedetik kemudian lingkaran itu meluncurkan sebuah tembakan yang berhasil dihindari dan membuat salah satu pohon di belakang mereka patah dan tumbang.

Necromancer itu barusaja menebang sebuah pohon dengan sihirnya.

"Cih!" Lianna pun tak tinggal diam. Air sungai yang tadinya tenang itu kini mulai bergerak dan permukaannya meninggi membentuk seperti ombak yang siap menerjang Necromancer yang berada di bibir sungai.

Ombak besar menghujani Necromancer itu dengan cepat namun tidak berhasil mengenainya karena Necromancer itu membuat perisai di sekitarnya lalu mengangkat tangannya dan tiba-tiba air yang jatuh menggenang di tanah itu menjadi gelembung-gelembung yang banyak lalu berubah menjadi ratusan jarum yang melesat menuju empat orang di hadapannya.

Keempat orang itu menghindar dengan cepat bersembuyi di balik pohon sementara Lianna tidak mempercayai apa yang barusaja ia saksikan dengan kedua mata kepalanya.

Necromancer itu barusaja mengendalikan air dengan sangat terampil. Sementara Lianna masih terkejut, jarum-jarum itu masih terus menghujam—bahkan kini bermanuver dan berada di atas mereka siap untuk menusuk mereka dari atas. Lianna yang tersadar dengan situasinya, segera mengendalikan jarum-jarum air itu dan membuatnya kembali menjadi benda cair. Ia tidak peduli jika pakaiannya basah karenanya, namun satu hal yang bisa ia pastikan.

Necromancer ini memiliki elemen air.

"Lianna, alihkan perhatiannya. Kami akan mengambil anak-anak itu!" pinta Jeckyl.

"Akan kulakukan apa yang kubisa!"

Kemudian Lianna segera menyerang Necromancer itu lagi dengan air yang sudah diubah menjadi cambuk panjang yang bergerak dengan sangat fleksibel. Necromancer itu menghindari semua serangan Lianna dan membalasnya dengan ledakan dari lingkaran sihir dari kedua tangannya seperti pistol tanpa batas peluru yang menembaki lawannya.

Sementara keduanya sedang sibuk bertarung dan sedikit menjauh dari Jeckyl dan kedua rekannya, Jeckyl menggunakan kesempatan itu untuk menyelamatkan kedua anak yang masih tergeletak di dekat batu besar. Jeckyl segera menghampiri kedua anak itu bersama rekannya, namun tiba-tiba saja sebuah lingkaran sihir muncul di hadapan mereka dan meluncurkan ledakan lain.

"Sialan!" umpat Jeckyl yang berguling menghindar. Tepat setelah lingkaran itu menghilang, Jeckyl berlari mendekati anak-anak itu dan sebelum ia berhasil menyentuh tubuh anak-anak itu, Necromancer yang sedari tadi melawan Lianna itu tiba-tiba berada di hadapan Jeckyl. Dengan cepat pemuda itu menarik dua belatinya dan menyerang Necromancer yang kini tudungnya terbuka dan menampakkan sebuah topeng berwarna ungu yang menutupi wajahnya.

.

To be continue

Thanks for reading :)

Don't forget to vote and comment!


NECROMANCER [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang