5

532 166 747
                                    

Reyno sakit demam. Obat-obatan yang ada di Rumah telah kaldaluarsa. Mama juga sudah mencoba mengompres Reyno tapi demamnya tak kunjung reda.

"Mau kemana?" tanya Winnie yang melihat Tian mengambil Tas ransel.

"Mau cari obat buat Reno." jawab Tian lalu ia keluar dari Kamar. Winnie mengikuti Tian keluar.

"Lu di Rumah aja, biar gue aja sendiri yang keluar."

"Siang-siang begini lu mau keluar?"

"Mau gimana lagi, Win?"
"Jangan bilang lu mulai ada rasa ya sama gue?"

"Pede banget lu." Ingin rasanya Winnie menjitak kening kawannya itu.

"Bang, gua ikut yak." pinta Leon.

"Lah ayok." jawab Tian semangat. Ia mencari-cari Kunci mobilnya di atas meja.

"Itu apa?" tanya Winnie. Tangannya menunjuk ke saku celana Tian.

Tian lupa kalau dirinya menggantungkan kunci mobil di sakunya.

"Pas gue keluar, jangan ijinin siapa pun untuk masuk."
"Entah itu orang minta tolong atau apa pun itu. Pokoknya jangan."

"Kunci ni pintu, gue bawa kunci duplikat.

"Iyaaa." jawab Winnie malas.

"Hati-hati ya, Yon."

"Iya, Kak." jawab Leon.

"Gue engga nih?" tanya Tian meledek.

"Kakak lu mah jutek, Yon." Tian sambil merangkul Leon dan berangkat Pergi.

Suasana di Komplek memang sepi. Tian masih merasa aman.

"Tapi emang ga apa-apa kalo kita keluar pas Siang?" tanya Leon.

"Mau gimana lagi, mau ga mau harus keluar." jawab Tian yang fokus menyetir.

"Lagi pula ga ngaruh kalo lu keluar pas Siang kalo ga Malem, yakan?" lanjut Tian yang diangguki Leon.

Setelah mereka keluar dari kawasan Komplek. Mereka melihat banyak kekacauan di Jalan besar. Mobil dan Motor berserakan di Jalan. Beberapa tiang listrik dan pohon ambruk di jalan. Mereka berdua pun bingung karena tak ada jalan keluar. Mereka juga melihat ada gerombolan Zombie yang sedang menyusuri jalan.

"Gimana kalo lewat situ." Leon menunjuk arah yang berlawanan.

"Lawan arah? Lah hayuuk!"

Tian langsung memutar balik. Ia mengikuti saran Leon untuk melawan arah.

"Deket sini bukannya ada Apotek ya?"

Tian sambil mengurangi kecepatan lajunya.

"Di sini mah kagak ada, Masih jauh lagi. Lurus terus deket konter HP yang arah ke Buaran empat."

"Okay."

Mereka berdua sampai dengan selamat.

"Bawa ini." Tian menarik lengan Leon yang hendak keluar. Ia memberikan Leon Kapak dan Golok.

"Buat?"

"Buat atraksi." jawab Tian malas.

"Buat jaga-jaga lah, Kita ga tau kapan dan dimana Zombie itu nyerang."

"Oke-oke."

Mereka berdua keluar dari Mobil. Lalu menutup dengan pelan Pintu Mobil.

Tian membuka Pintu Apotek dengan pelan. Leon berjaga-jaga di belakangnya.

Whuaaaa....

Baru saja masuk ke dalam, Mereka berdua sudah mendapat serangan dari Apoteker dan para konsumen yang sudah terinfeksi menjadi Zombie.

ZiYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang