15

243 77 343
                                    

Jam dinding analog itu menunjukkan pukul 16.01, hujan pun juga mulai mereda.

Mereka berdua masih berkutat dengan lembaran-lembaran soal sampai-sampai mereka lupa kalau belum makan.

“Laper ga?” tanya Anjas yang di angguki Rizal.

Anjas pun pergi kedapur mengambil makan untuk dirinya dan temannya.

Ting!

Rizal melirik notifikasi ponselnya.

“Nih makan, si Bibi cuma masak Ayam kecap sama capcay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nih makan, si Bibi cuma masak Ayam kecap sama capcay.” Anjas memberikan piring yang sudah berisi makanan.

“Ya ga apa-apa, Makasih.”

“Oh ya si Silvi jadi OTW katanya.” Sahut Rizal.

“Serius lu?” dan Rizal hanya mengangguk.

Mereka berdua pun merapihkan buku-buku mereka dan mulai makan sambil menonton televisi.

“Lu inget ga si, pas yang waktu kita LDKS kita kelaperan gegara makanan dari sekolah ga sesuai sama porsi kita?” tanya Rizal.

“Inget lah anjir! Asal lu tau aja, pas gue balik dari LDKS gue langsung sembelit.”

“Makanya si Arisca gue bawain bekel sama camilan yang banyak.” lanjut Anjas.

“Iya untung lu udah preaper.”

Ponsel Rizal berdering.

“Angkat!” ujar Anjas.

“VC anjir.” keluh Rizal. Sebenarnya ia tidak suka untuk melakukan panggilan video.

“Lah emang kenapa si? Angkat aja udah.”

Rizal pun menuruti perkataan Anjas.Ia menggeser ikon hijau dan terpampang jelas wajah Silvi sedangkan wajahnya  ada di kotak kecil pojok kanan bawah.

Ia melihat Silvi yang sedang berlari sambil terengah-engah.

“Pih! Lu kenapa lari?” tanya Rizal.

“Tolongin gua! Ada makhluk aneh disini.” Silvi yang tidak berhenti berlari sambil menangis itu.

Anjas yang panik meletakkan piringnya di atas meja sampai pecah. Ia merebut ponsel milik Rizal.

“Makhluk apa?!” tanya Anjas.

“Gu-gue ga tau! Mereka serem banget sumpah!”

“Tolongin gue please, gue udah capek banget lari dari tadi.”

“Lu dimana sekarang?” Anjas sambil mengambil kunci motornya.

“Di PIK! Cepet!”

ZiYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang