7

425 128 583
                                    

Cameroon, Douala. 📍

Pria berkulit gelap itu mendengus kesal. Bagaimana ia tidak kesal. Semenjak ia sampai di Kampung kelahirannya itu, ia tidak bisa menghubungi Istri dan anak-anaknya.

Sekarang ia makin kesal lagi karena ia tidak bisa mendapatkan tiket pesawat ke Jakarta. Ini bukan yang ke satu dan dua kalinya.

" Qu'est-ce que c'est?"
(Ada apa ini?)

Ia mencari-cari informasi di internet tentang alasan tidak adanya tiket ke Indonesia.

BEBERAPA ORANG DI INDONESIA MENJADI MONSTER.

Merasa penasaran ia mengklik laman  tersebut.

Virus yang dapat menghidupkan mayat, atau sering di sebut dengan Zombie Virus. Telah menyerang Negara Indonesia.

Asal muasal Virus ini belum dapat dipastikan darimananya, karena Virus ini berinkubasi sangat cepat.

Ciri-ciri dari orang yang terinfeksi Virus tersebut adalah. Muncul urat-urat merah di sekujur tubuh, Mata menjadi Putih, Muncul hasrat untuk menggigit Manusia yang belum terinfeksi.

Sampai saat ini belum ada penawar dari Virus Zombie tersebut.

Semua Akses keluar masuk Indonesia, tertutup. Sinyal dan Listrik sudah tiada. Pemerintah Negara Malaysia, membantu para Warga Indonesia dengan bantuan helicopter dan Camp. Sudah ada 10 ribu keluarga yang di ungsikan ke negara tersebut.

Papa menyesal. Seharusnya ia memercayai perkataan anaknya, seharusnya ia juga mendampingi Istri dan anak-anaknya sekarang.

"Trouvez des billets pour la Malaisie !"
(Cari tiket ke Malaysia!)




Hari ini adalah Hari Ulangtahun Tian yang ke-18. Hatinya penuh dengan 1000 harapan. Tiba-tiba ia teringat Orang tuanya. Ia rindu saat merayakan Ulang tahun bersama kedua Orang tuanya.

"Selamat ulang tahun."

Tian terharu. Winnie adalah orang pertama yang mengucapkan selamat kepadanya.

"Hm, lu ga kasih gua kado Win?"

"Oh Kado ya, lu mau kado apa?" tanya Winnie.

Tian langsung terseyum. Ia memikirkan sesuatu yang ia mau.

Padahal kemaren gua kagak di kasih kado sama dia.

"Gosah senyum-senyum." Omel Winnie yang membuat Tian mengerucutkan bibirnya.

"Lu mau apa? Jangan yang aneh-aneh mintanya."

"Sehari sama gua." Pinta Tian yang tak jelas.

"Hah?"

"Eh ga jadi deh."

"Apaan sih lu ga jelas banget!"

"Ah ga tau ah, dah ga mood gua. Masa make nanya mau kado apaan segala, aturan lu kasih gue diem-diem gitu."

Tian benar-benar badmood sekarang. Padahal ia sudah ber-ekspetasi tinggi kalau dirinya akan berjalan berdua bersama, meminum coklat panas dan yang pastinya tidak bermain Tic Tac Toe seperti SpongeBob.

Dia lupa sekarang bukan jaman kemarin yang bisa wara-wiri kemana-mana.

Winnie tak merespon Tian. Ia masuk ke dalam kamar.

"Gila, aturan dia bujuk gua kek. Maen ninggalin gua gitu aja."

Tian seperti cacing kepanasan. Ia membanting-banting diriya di sofa. Sesekali ia juga memutar-mutarkan badannya.

ZiYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang