19

200 53 196
                                    


Sesuai dengan perintah Prof. Endang. Jhonny memerintahkan anak buahnya untuk menghalangi Tim Penyelamat dari Malaysia itu.

Mereka semua menembak helicopter yang sedang terbang itu sampai jatuh dan meledak.

“Bagus!” Prof. Endang tersenyum puas.




Tok!

Tok!

Tok!

Prof. Adi membuka sedikit pintu kamar Winnie. Ia pun di persilahkan masuk.

Ia masuk dengan membawa beberapa barang bawaannya.

“Akhirnya Saya bisa ketemu sama Kamu.” ucap Prof. Adi yang membuat Winnie dan Valen bingung.

“Maksud om apa?” tanya Winnie.

Prof.Adi memberikan aksesoris minions kepada Winnie. Winnie menerimanya dengan senang hati.

“Kok om tau aku suka minions?” tanya Winnie penasaran.

“Saya tau dari Tian, dulu dia mengumpulkan ini semua di kamarnya.”

“Serius?!”

“Iya, dia hanya bilang untuk Winnie. Tapi Saya ga tau Winnie itu siapa.” kekehnya.

“Tian niat ngumpulin ini semua om?” tanya Winnie sedikit terharu. Ia memeluk erat boneka minions itu.

“Kamu suka?” tanya Prof. Adi dan Winnie mengangguk cepat.

“Suka banget Om, dari dulu Aku mau beli ini di toko tapi udah kehabisan. Jangan-jangan Tian yang borong?”

Prof. Adi terkekeh. Sedangkan Valen, ia terharu bisa melihat Winnie sebahagia itu. Ia belum pernah melihat senyuman kebahagian Winnie sejak mereka berpacaran dulu.

“Lu kalo senyum manis ya.” ucap Valen.

“Mana ada orang senyum keliatan pait.” ketus Winnie dan Valen pun terkekeh.

“Oh ya, Om beli ini juga buat Kamu. Om beli dua pasang buat kamu sama Tian.” Prof. Adi memerikan kaos bergambar minions yang ia beli waktu itu.

Winnie menerimanya dengan senang hati.

“Aku udah punya di rumah, tapi ga apa-apa om nanti aku pake.”

“Lu mau make itu?” tanya Valen.

“Kayak bocil nanti lu.” lanjut Valen.

“Suka-suka gua lah, bilang aja lu sirik!”

“Oh, ya om. Aku mau tanya.”

“Tanya aja.” ucap Prof. Adi.

“Om tau Time machine?” Sontak Prof. Adi.

“Me-mesin waktu?” Winnie menggangguk.

“Iya om, mesin waktu.”

“Kamu kenapa nanya kayak gitu?” tanya Prof. Adi.

"Lah kan saya cuma nanya, kalo emang iya ada mesin waktu bagus lah om."

“Itu terlalu bahaya.”

“Bahaya kenapa om?” tanya Winnie fan Valen penasaran.

“Kalo manusia yang menggunakan mesin waktu. Jika dirinya belum pulang dari masa lain selama dua belas jam, dirinya akan membias.”

“Membias?!” kaget Winnie dan Valen. Prof. Adi mengangguk.

“Biar Aku saja yang masuk!” ucap Kakek. Ia sedaritadi menguping pembicaraan Prof. Adi dan yang lainnya.

“Jangan, biar Aku aja kek.” pinta Valen.

ZiYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang