1. Terbongkar

3.9K 324 97
                                    

"Sedalam apapun rahasia disembunyikan, kelak pasti akan terbongkar"


*****
Disebuah restoran terdapat dua insan yang sedang menikmati hidangan yang tersaji di hadapannya.

"Sayang lusa kan hari pernikahan kita. Semua persiapan udah beres kan? Jangan sampe ada yang kurang di hari bahagia kita" Ucap Ellena dengan memegang tangan calon suaminya, Evan.

"Aku udah nyiapin semuanya dari jauh jauh hari El. Abis ini kamu mau kemana lagi hem?" Evan mengusap sudut bibir Ellena dengan ibu jarinya.

"Emm kemana yaa? Mau ke kantor kamu, Boleh ya?" Ucap Ellena menampilkan wajah menggemaskan nya.

Evan menganggukkan kepalanya "Kamu menang, aku sering kalah kalo kamu menampilkan wajah menggemaskan mu itu" Evan mencubit kedua pipi Ellena.

"Jangan dicubit nanti melar gimana. Kaya nya kamu mau banget punya istri jelek" Ellena mengerucutkan bibirnya.

"Gapapa jadi tambah lucuu" Ucap Evan menggoyangkan kedua pipi Ellena kekanan kekiri.

"Evannn. Pipiku sakit"

"Iya nih iya udah, maafin aku yaa" Ucap Evan mengecup kedua pipi Ellena.

"Hemmm"

"Jelek banget kalo lagi marah. Ayo senyum sayang" ucap Evan menarik kedua sudut bibir Ellena agar tersenyum

"Evannnn"

"Oke maaf maaf. Ayo kita pergi, kamu mau nginep disini?" Ucap Evan memegang tangan Ellena.

"Ya ngga lah" cibir Ellena segera berdiri dan berjalan beriringan dengan Evan.

Kebetulan dipintu keluar masuk mereka berpapasan dengan Sofia, sahabat Ellena.

"Sofia" Sapa Ellena

"Ellena. La–lagi ngapain disini? Bukannya lusa hari pernikahan kalian?" Sofia dan Evan tegang ketika bersitatap, tentu saja hal itu tidak luput dari pandangan Ellena.

"Kenapa dengan mereka? Apa ada yang mereka sembunyiin dari aku?"

Jangan lupa bahwa Ellena itu seorang detektif, ia bisa teliti dengan keadaan sekitar.

"Ya tentu makan lah Sof. Kamu kira aku jualan balon direstoran ini" Ucap Ellena sedikit ketus.

"Bu–bukan gitu maksud aku" Rupanya Sofia kelabakan dengan ucapannya sendiri.

"Kenapa jadi gugup? Takut rahasia nya terbongkar?" Tanya Ellena yang sudah menerka nerka apa yang tengah terjadi diantara Evan dan Sofia. Ia hanya sedikit memancing mereka untuk berbicara.

"Apa maksudmu Ellena" Evan menyahut dengan nada tinggi.

"Aku bertanya pada nya kenapa kamu yang menjawab" ucap Ellena menatap Evan dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah kenapa mood nya menjadi buruk.

"A–aku cuma–" jawab Evan terbata saking gugupnya.

"Cuma apa? Ada yang kalian sembunyiin dari aku?" Pancing Ellena. Rupanya mereka diam.

"Kenapa diem? Ah udahlah, masuklah Sofia. Aku dan Evan akan pergi, Permisi" Ucap Ellena dingin dan menarik tangan Evan untuk pergi.

Diperjalanan mereka hanya diam, entah apa yang berada didalam pikiran mereka. Hanya mereka dan Tuhan yang tau.

"Sa–" belum selesai Evan berbicara Ellena sudah memotongnya.

"Antar aku pulang" Ucap Ellena ketus.

"Kamu kenapa El? Aku ga ada hubungan apa apa sama Sofia" Ucap Evan memberhentikan mobilnya di tepi jalan.

"Ck hebat banget. Kamu menjawabnya padahal ga ada yang nanya. Lantas dari mana kamu tau isi di dalam pikiran aku ini" Ucap Ellena tersenyum sinis.

"A–aku tau. Karena aku  udah lama kenal kamu" Ucap Evan pelan.

"Really? Kamu punya kelebihan buat baca pikiran orang? Mau jadi dukun kamu"

"Jangan bercanda El. Buat apa aku punya kelebihan kaya gitu" kekeh Evan.

"Aku ngga lagi bercanda dan disini ga ada yang lucu. Apa yang kamu ketawain?" Ellena melipat kedua tangannya di dada. Ia menatap jengah pada Evan yang sedang tertawa.

"Maaf" Cicit Evan

"Kamu ngga lagi buat salah Evan. Jadi ga ada guna nya kamu minta maaf"

"A–aku"

"Aku apa? "

"A–aku hanya–"

"Hanya apa" Ucap Ellena dengan nada tinggi.

"Kenapa kamu yang buat seolah-olah aku yang salah disini" bentak Evan dengan nada yang cukup tinggi.

Awalnya Ellena terperanjat kaget namun setelah nya ia menormalkan kembali mimik wajah nya lalu berucap "Ga ada yang bilang gitu, kenapa marah? kamu nya aja yang sensian"

"Ellena!" Evan berusaha untuk menahan emosi nya saat ini. Kenapa sekarang Ellena terlihat menyebalkan dimata nya.

"Apa? Aku hanya ingin kamu jujur, aku tau ada hal yang kamu sembunyiin dari aku" Ucap Ellena beralih menatap Evan disampingnya.

"Ga a–"

"Gausah ngelak, aku tau Evan Ander"

"Siapa yang ngelak?" Kata Evan jengah.

"Jawab jujur apa susahnya si" ucap  Ellena tetap pada insting nya

"Ga ada yang aku sembunyiin dari kamu"

"Evan!" Bentak Ellena telak.

"Aku berpacaran dengannya, puas kamu!!"

*****
Tinggalkan jejak yaa^^

E L L E N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang