45. Kejutan

517 33 23
                                    

*****
"El–ellena" ucap Rafa namun dengan segera Ellena berbalik arah dan ingin berlalu dari tempat ini.

Namun alangkah terkejutnya ia mendengar suara dorr

Happy birthday to you..
Happy birthday to you..
Happy birthday..
Happy birthday..
Happy birthday to you....
Selamat Ulang tahun Ellena Kylendra...

Ellena tentu terkejut melihat semua orang terdekatnya berada di satu ruangan dengannya dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya.

Apa semua ini mimpi? Hari ini ulang tahunnya? Ahh sungguh ia lupa.

"Happy birthday Ellen. Semoga apa yang disemogakan terkabulkan" ucap Rafa tersenyum menghampiri  Ellena yang mematung dengan membawa kue coklat.

"K–kamu dan diaa" tanya Ellena melihat Refania yang sedang dipeluk oleh bunda Rafa.

"Ini semua rencana Refania El. Aku ga ada sangkut pautnya dengan ini. Dia memaksaku untuk mengikuti rencana ini kalo ngga dia akan menculikmu" ucap Rafa.

"Maksud kamu?"

"Aku tunangan Rafa dan bulan depan kami akan menikah" ucap Refania.

"Refaniaa" sahut semua orang.

"Hhaha aku hanya bercanda kak. Aku ini Refania adiknya kak Rafa" ucap Refania cengengesan.

"Kamu udah dewasa masih aja suka bercanda" decak bunda menjewer telinga Refania.

"Aaaa bundaa, Refa minta maaf. Janji ga akan diulangi lagi" teriak Refania merintih.

"Jangan pernah berjanji kalo ga pernah ditepati" ucap ayah nya Rafa.

"Aaa ayahhh" rengek Refania.

"Diam kamu ref. Liat wajah kakak mu itu" ucap bunda menunjuk Rafa.

"Hhe maaf kak. Silahkan silahkan" ucap Refania cengengesan.

Rafa menatap Refania jengah. Namun menatap Ellena teduh.

"Tiup dan berdoalah" ucap Rafa menyodorkan kue nya.

Ellena berdoa lalu meniup lilin yamg berada di atas kue itu.

"Selamat ulang tahun El. Disini aku akan berbicara di hadapan mereka tentang keseriusan aku"

"Aku sebenarnya udah menanti-nanti hari ini. Hari dimana kita memulai hubungan baru entah kamu menerimanya ataupun ngga, aku siap dengan semua konsekuensi nya. Tapi aku percaya kalo ajakan aku nanti akan diterima" ucap Rafa tersenyum melihat Ellena yang membelalakan mata padanya.

"Mungkin ini terlalu cepat bagi kamu. Namun apa kamu tau? Cinta datang ga kenal waktu. Namun cinta datang karena terbiasa bersama.
Dan kini terbukti karena kita terbiasa bersama meskipun ya hanya beberapa hari"

"Di hari ini, jam ini, dan detik ini. Aku mengundang kamu dalam hubungan baru. dimana kita akan hidup bersama dalam sebuah ikatan. So, Ellena Kylendra will you marry me and live with me until death do us both?" Ucap Rafa dengan sungguh sungguh.

Ia menatap mata Ellena dalam. Tangannya memegang kedua tangan Ellena.

Semua menantikan jawaban yang keluar dari mulut Ellena. Entah apapun jawabannya itu semua beresiko pada kehidupan selanjutnya.

Ellena menatap mata coklat Rafa. Alis nya yang tebal, bibir tipis, hidung mancung, dan pipi yang tirus. Sungguh mendekati sempurna ciptaan Tuhan ini. Bisa kalian bayangkan bagaimana rupanya.

Terlihat keseriusan dalam mata Rafa ia sangat bertekad untuk memiliki wanita dihadapanya.

"Yes, i will honey" satu kalimat dan itu sangat singkat mampu membuat hati semua orang bergejolak termasuk Rafa yang kini memasangkan sebuah cincin di jari Ellena dan dengan segera memeluknya.

"I love you honey and love you very much. now you're only mine" bisik Rafa ditelinga Ellena.

"I love you too Rafa Denandra. Aku harap dalam hubungan ini kita tidak menyia-nyiakannya. Dan satu kesempatan dilanggar maka tidak ada kesempatan kedua yang akan dimulai" bisik Ellena tersenyum balas memeluk Rafa tak kalah erat.

"Pasti sayang" ucap Rafa tersenyum.

"Ehm" dehem papa Ellena.

"Cepat menikah. Dengan begitu kalian tidak akan malu berpelukan dihadapan kami karena status kalian yang jelas dimata hukum dan agama" ucap papa nya Ellena tersenyum.

"Iyaa. Dan bunda ingin cepat cepat menimang banyak cucu" ucap bunda.

"Kami akan menikah minggu depan. Dan soal cucu, Rafa akan buat sebanyak-banyaknya untuk kalian semua" ucap Rafa tersenyum membayangkan anaknya kelak yang lucu-lucu.

"Melahirkan aja sana sendiri. Kamu kira aku kucing bisa melahirkan banyak anak" ucap Ellena menepuk pundak Rafa setengah keras.

"Bercanda sayang. Mana mungkin aku setega itu" ucap Rafa kembali memeluk Ellena.

*****

E L L E N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang