29. Rahasia kembali terbongkar

714 65 10
                                    

*****
"Aku akan mengatakannya"

"Sebanarnya bayi yang Sofia kandung itu ba–" Ucapan Shinta terpotong oleh teriakan seseorang.

"Shintaaaa! berani kamu m–" Sofia jatuh pingsan karena pukulan dibelakangnya.

"Maaf" cicit Rafa cengengesan yang mucul dari belakang Sofia dengan balok kayu ditangannya.

"Rafaa. Kenapa kamu bisa ada disana? Dan gimana ceritanya Sofia bisa kesini?" Tanya Ellena bingung.

"Kalian terlalu sibuk berbicara berdua jadi kalian tidak menyadari bahwa ada mobil yang masuk ke pekarangan ini. Aku penasaran maka aku keluar rumah. Setelah melihat wanita yang teryata Sofia datang dengan tergesa-gesa aku mengambil balok kayu yang tertumpuk disana lalu memukulnya" ucap Rafa tersenyum bangga.

Pukk

"Apa yang udah kamu lakuin Rafaaaa dia lagi hamil. Astagaaa kamu inii melakukan sesuatu tanpa memikirkankan resikonya" ucap Ellena menepuk kepala Rafa.

"Tapi dia ga apa-apa kan?" Ucap Rafa menaik turunkan alisnya. Lalu duduk disamping Ellena.

"Kenapa kamu duduk! Angkat dia lalu letakan dia dikursi jangan lupa untuk mengikatnya agar dia tidak kabur" ucap Ellena menunjuk sebuah kursi kayu yang berada dipojok ruangan.

"No difference!" ucap Rafa menatap Ellena jengah. Dan Ellena cengengesan.

Lalu Rafa melakukan apa yang Ellena perintah kan, tidak lupa Rafa menyumpal kain yang ia gulung ke mulut Sofia. Kemudian kembali duduk disamping Ellena.

"Agar dia tidak menghebohkan rumah ini saat ia bangun nanti" bisik Rafa. Dan Ellena menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kamu tenang aja Shinta. Kami akan berusaha melindungi kamu dari ancaman Sofia" ucap Ellena melihat Shinta yang terus menatap Sofia ketakutan.

"Lanjutkan perkataan kamu tadi" titah Ellena.

"Ja–janin yang sekarang Sofia kandung bukan anaknya Evan melainkan janin orang lain yang tidak diketahui Sofia sendiri" ucap Shinta.

Ellena dan Rafa sangat terkejut, lalu mereka kembali menormalkan ekspresi terkejutnya.

"1 bulan yang lalu saat di club memang Sofia yang telah membawa Evan ke apartemen miliknya dengan bantuan para bodyguard. Namun mereka tidak melakukan apa-apa. Tapi Sofia merekayasa agar kejadian malam itu seolah-olah kesucian Sofia telah direnggut paksa oleh Evan. Agar Evan bertanggung jawab dengan menikahi Sofia. Kamu tau El? Bahwa Sofia diam-diam mencintai Evan. Dia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan termasuk rencana ini" ucap Shinta.

"Lalu kenapa bisa Sofia mengandung tapi tidak tau siapa ayah dari janin yang ia kandung?" Tanya Ellena.

Shinta menunduk "Sebenarnya Sofia tidak lebih dari wanita malam diluaran sana. Ia rela menjual tubuhnya hanya untuk bersenang-senang dengan pria pria kaya"

Ellena terkejut ia tidak menyangka bahwa temannya melakukan semua itu.

"Sofia juga lah yang telah menusukmu pada hari itu" ucap Shinta menundukkan kepalanya.

Ia malu mengatakan semua ini karna ia tidak mencegah Sofia agar tidak berbuat nekat pada Ellena. Namun apa yang ia lakukan. Ia hanya diam dan menuruti semua perkataan Sofia yang salah untuk dituruti.

"A–apa?" Ucap Ellena menatap Shinta lalu menatap Sofia dengan tatapan tidak percaya.

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya "Ngga mungkin Sofia"

Ellena menghampiri Sofia yang masih pingsan. Lalu ia berjalan ke arah belakang Sofia ia melihat ada tanda lahir besar dibelakang telinga Sofia.

Dan ternyata apa yang Shinta katakan benar bahwa Sofia lah yang telah menusuk Ellena.

Selama Ellena menjadi temannya, ia baru tau ditelinga Sofia ada tanda lahir. Karena telinga Sofia sendiri tertutupi oleh rambutnya.

"K–kamu yang telah menusukku Sofia" Gumam Ellena memegang dadanya yang terasa sesak.

"Aku tidak menyangka kamu melakukan semua ini. Kamu rela melakukan berbagai cara agar apa yang kamu inginkan tercapai termasuk menusuk sahabatmu sendiri" ucap Ellena menatap Sofia kecewa.

*****

E L L E N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang