0,1%

211 7 0
                                    

Dari aku yang sedang tidak baik-baik saja,
~semoga lekas membaik~
untuk kamu yang begitu istimewa, di mataku.

»-«

Manusia pada hakikatnya bukanlah makhluk sempurna. Gemar menerka ketentuan Tuhan yang kerap disebut takdir. Kalau sesuai ekspektasi, pantas untuk menghadiahi diri dengan kalimat, "Akhirnya aku mendapatkan apa yang aku mau". Kalau melenceng dari ekspektasi, sudah pasti semesta disalahkan sebagai alibi.

Dua makhluk tak sempurna, tanpa sengaja menemui temu yang sama. Bertatap muka, bercerita tentang hidup-walau bukan perihal kehidupan yang direncanakan untuk dihidupkan bersama di masa depan, kemudian berjalan beriringan. Betapa romantisnya. Sebelum pada akhirnya keduanya saling melukai. Luka yang tersemat tanpa niat. Asa yang didekap pedih tanpa memilih. Hingga degup yang tak pernah hidup semakin meredup.

Rasi, gadis berwajah mungil yang mencintai seseorang dengan sepenuh hatinya. Setiap kali ia bangun dari tidur, ia menyadari bahwa perasaannya mungkin tak akan terbalas. Bahkan sekadar dalam mimpi. Bukan untuk mengemis belas kasih, namun ia terluka. Sangat. Biar bagaimana pun, gadis itu merangkul semua pedihnya bersama bahagia yang ia rasa.

Sandi, seseorang yang memiliki cara unik untuk mencintai. Pembenci kata "andai" yang berujung pada penyesalan. Sebab kata itu menorehkan luka yang teramat dalam di hatinya. Luka yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Bahkan rasa bersalah tak berhasil mengalahkan sesal serta kesalnya.

Sepertinya kalian perlu mengingat satu manusia lagi. Satya, seseorang yang begitu hangat yang memberikan kasih kepada sahabatnya. Seluruh perasaannya ingin ia sampaikan dalam bahasa yang sederhana. Ia takut melukai orang-orang yang ia sayang. Lagi. Sebab tak mudah untuk sembuh dari luka, bahkan ketika memilih untuk berusaha lupa.

Beberapa bait aksara tak mampu mengusik rungu, namun berhasil meluluhkan kalbu.

Aku tenggelam dalam tatapan matamu yang teduh nan dalam
Biarkan aku menepi ke darmaga untuk menyembuhkan raga
Sebab aku telah terkapar tanpa sempat berkabar
Ah, barangkali engkau abai
Lautan hatimu begitu luas
Bahkan tiada ruang untuk rasa yang telah habis terkuras
Hingga menghela napas yang hampir mencapai ambang batas
Sebelum temaram semakin legam
Aku harap namamu yang ku langitkan sampai di muka rumah-Nya
Meski aku belum selesai melisankan kata-kata

-Beilyne Rasi Elbhanu

»-«

Malamku begitu kelam
Aku pikir karena langit berawan
Rupanya engkau menutup wajahmu yang rupawan
Asal kau tau, kala senyum rekah di sudut bibirmu
Nadiku berdenyut kembali
Pun degup yang lama tak hidup
Riangmu bagai obat dengan daya sembuh dahsyat
Sayang sekali, engkau harus bersua manusia bodoh seperti aku
Yang buta akan indahnya kasih dari pancaran mata binarmu
Percayalah, meski temarammu menghitam legam
Selalu ada pijar cantik Rasi di langit laut Utara

-Linggar Sanditya Utara

»-«

Kamu baik
Bukan berarti kamu tidak baik, hanya karena kamu bukan malaikat
Bahkan malaikat tak mampu menandingimu
Sebab lembut hatimu begitu tangguh bagai karang lautan
Tetap tegak berdiri walau ombak menghantam ribuan kali
Kamu cantik
Bukan berarti kamu tidak cantik, hanya karena kamu bukan manusia sempurna
Bahkan manusia sempurna tak sebanding denganmu
Sebab manis senyumu begitu indah bagai cahaya bulan
Tetap bersinar terang walau legam temaram kejam merajam

-Abisatya Pangukuh Angkasa

»-«

Sekali lagi.
Teruntuk kamu yang sedang tidak baik-baik saja, semoga lekas sembuh dari segala luka.
Hal-hal yang belum sempat disampaikan, semoga segera tersampaikan.
Beberapa kata mungkin terdengar omong kosong baginya, namun bagiku keberanianmu untuk mengungkapkannya sudah cukup.
Karena kamu bertahan sampai hari ini, kamu pantas mendapat apresiasi dengan teriakan "Kamu hebat!"

Sudah, ya.. Sudahi sedihmu, bangkit lagi.
Biarkan yang sudah terjadi menetap di masa lalu tanpa mengusik masa kini.
Aku tau dadamu begitu sesak, peluh di matamu begitu penuh, juga kerongkonganmu yang tecekat sebab tak sanggup menyampaikannya melalui kata.
Ingat bait Rasi, doamu akan sampai di muka rumah-Nya meski kamu belum sempat selesai melisankannya.

»-«

Hi readers!
I'm back with another account. Hope you enjoy my story. Wait... I mean this fiction story😄

See you (soon) on the first part♡

BILYWhere stories live. Discover now