Diam yang terungkap

6K 502 2
                                    


      Sekarang tengah pukul dua dini hari, tapi Aisyah  masih bersujud menjalankan  sunah  tahajudnya untuk mengadu pada sang khalik,

     " ya allah , tiada kuasa lain yang melebihi besarnya kekuasaan mu,  hamba tau kejadian ini adalah kehendak mu, hamba mengerti ini adalah ujian darimu untuk rumah tangga hamba , terima kasih kau telah mempercayai hamba seorang calon bayi lucu yang nantinya akan memanggil hamba bunda, terima kasih juga atas sakit hamba kali ini ,karna hamba tau sakit adalah cara mu untuk  meruntuhkan dosa dosa hamba selama ini, "

   " Jika hamba boleh mengeluh , bisakah kau mengabul kan nya dengan cepat ya rabb? Untuk pertama kalinya hamba merasakan sakit cemburu semacam ini,  rasanya sesak , hilangkan prasangka buruk hamba terhadap suami hamba ya allah, atau lindungi rumah tangga hamba dari segala hal yang bersifat ingin menghancurkan atau memecah belah kami, maafkan hamba yang telah membagi cinta hamba untuk mu kepada suami hamba ya allah,  tapi bisa kah jangan kau hukum hamba melalui perselingkuhan suami hamba? Hamba mencintai nya , sangat mencintai nya" doa aisyah terputus karna mual nya yang tiba tiba datang dan mengorek isi perut minta di keluarkan"

"Huekk huekk huekk" dengan tertatih aisyah berlari menuju toilet lalu memuntahkan isi perut nya di sana

"   Astagfirullahal'ad...... huekkkk huekk" aisyah hanya mampu mengucap istighfar dalam hati"

  Kini tubuh aisyah meluruh  di kamar mandi , kaki nya yang sudah seperti gel tak mampu menahan bobot tubuh aisyah ,

   "Bunda gak papa sayang , bunda kuat kok" ucap aisyah lemah sembari mengusap perut nya

    Muntah aisyah terus saja terjadi  hingga waktu subuh ,   dan itu sukses membuat tubuh aisyah lunglai serta lemas tak bertenaga,

  Nathan yang sebenarnya memang tidak tidur akhir nya memutuskan untuk mengecek keadaan aisyah , tapi betapa kaget nya nathan saat melihat aisyah yang tengah terduduk lemas di depan pintu kamar mandi bersama mukena yang belum sempat ia lepas saat tahajud tadi.

"Astaghfirullah, aa aisyah...? "Panggil naathan yang langsung menghampiri aisyah

"Mas" panggil aisyah lirih

   "Kamu kenapa di sini ? Kenapa gak tidur di kasur aja sih? Di sini dingin sayang"ucap nathan sambil mengangkat tubuh aisyah ke arah kasur

Aisyah yang benar benar lemas hanya bisa pasrah atas perlakuan suaminya
" mas kenapa gak tidur? Suara aisyah kedengeran sampe kamar mas yah?"

"KAMAR KITA aisyah bukan kamar mas" ralat nathan

Aisyah hanya diam

"Gimana mas mau tidur sedangkan istri mas tidur dikamar lain dalam keadaan  sakit syah, mas takut kalau kamu butuh sesuatu makanya mas nungguin kamu manggil mas , tapi ternyata kamu gak manggil manggil mas, mas kira kamu tidur makanya mas mau cek kamu, ternyata kamu malah di situ? Kamu kenapa syah? Kali ini tolong jawab mas  dengan benar dan berhenti bilang kalo kamu cuma pusing, mas gak percaya , warna wajah kamu yang gak membuktikan itu syah, bahkan seperti lebih dari sekedar pusing" tanya nathan beruntun
    Sungguh nathan takut saat ini, melihat wajah istrinya yang sudah seperti mayat hidup  dengan kondisi bersimpuh di pintu toilet ,membuat nathan ketar ketir sendiri dalam menahan emosi nya, ada apa sebenarnya?

Aisyah hanya diam

"Jawab mas syah, kamu kenapa gini? Apa mas punya salah? Kalo iya jelasin sayang , mas gak ngerti ? Mas tau kamu nyembunyiin sesuatu dari mas, tapi apa? Kamu tiba tiba berubah dan gak mau natap mata mas? Kemana istri sholehah mas yang cerewet? " desah nathan frustasi

   Aisyah tetap diam , ingin rasanya ia bercerita  tentang apa yang ia lihat tadi siang tapi lidah nya mendadak kelu saat menatap suaminya ,

     Nathan menatap manik mata istrinya, disana ia mendapati luka dan kecewa yang teramat besar , tapi untuk siapa?

MALAIKAT BERKERUDUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang