puncak masalah

5.7K 430 0
                                    

pengumuman:
Disini otor mau mempertegass kalo cerita ini karya pertama authorr, jadi mon maap atas kealayan author yang dulu dan dimohon jangan julid wkk, otor mau apuss sapaan sapaann alay authorrr  tapi maless  ,,  jadi , harap berbesar hati untuk tidak mengataii wkk karnaa perlu author pertegass kalo authorr udah gak alay sekarang

^^^

Sudah tiga hari sejak nathan mendiam kan aisyah karna kejadian waktu itu,

aisyah hanya memberi waktu untuk nya dan suaminya agar bisa saling mengerti,
Selama 2 hari terakhir juga aisyah mengalami masa masa sulit kehamilan nya sendirian , ia berusaha agar tidak terlihat lemah di depan suaminya..

" dimana cinta yang selalu kamu ucapkan mas? Apa sudah hilang? Atau sudah berganti dengan wanita itu? Apa aku hanya penghalang bagimu mas?" Batin aisyah mencelos

Pagi ini aisyah merasa mual nya berkurang, ia sudah mandi dan sekarang tengah memasak untuk suaminya,yahh,, walaupun hubungan mereka merenggang, setidaknya kewajiban aisyah masih ia jalankan begitupun nathan, ia masih menafkahi aisyah,

Melihat nathan yang keluar kamar ,aisyah pun memanggil

" mas ."

Nathan menoleh , disana ia mendapati wajah pucat istrinya tengah berdiri di tepi meja makan ,

" Sarapan dulu yaa" ucap aisyah

Nathan hanya mendekat lalu duduk menunggu piringnya terisi mkanan yang di sajikan istrinya,

Sebenarnya nathan tidak bermaksud mendiamkan aisyah, ia hnya ingin memberi aisyah waktu untuk menenangkan diri , kemudian ia akan kembali meminta maaf, hampir empat hari ini nathan selalu gelisah memikirkan sakit aisyah yang belum juga sembuh, bukanya nathan tidak tau , nathan hanya berusaha membutakan dan menulikan pendengaran nya untuk tidak mengkhawatirkan aisyah, seperti sekarang ,aisyah masih terlihat dengan jelas bahwa wajahnya pucat, tubuh nya kurus ,sungguh, nathan benar benar tidak tega melihat nya,

" Hmm mas" panggil aisyah

Nathan menatap wajah itu, wajah wanita yang empat hari ini mengganti ketenangan nya dengan rasa khawatir

" Hari ini aisyah masuk kerja.." beri tahu aisyah

Nathan kaget , bagaimana bisa istrinya masuk kerja dengan tubuh lemas  seperti itu , melihat aisyah yang mengambilkan nya makanan saja nathan tidak tega, apa lagi sampai melihat nya bekerja

Melihat nathan yang menatapnya membuat aisyah kembali bicara

" Aisyah udah sembuh kok mas"

Ingin sekali rasanya nathan bertanya
" kamu benar sudah sembuh sayang? Tapi Wajah kamu masih pucat " lalu memeluk tubuh yang semakin hari semakin kurus itu .. namun seketika ia mengingat perkataan devon, bahwa nathan harus memberikan waktu untuk aisyah menenangkan diri, hingga nathan hanya memilih untuk diam dan kemudian mengangguk.

" sakit apa kamu syah, mas khawatir" batin nathan

Melihat respon nathan yang seperti malas berbicara dengan nya aisyah hanya tersenyum getir,

" kuat kan hati hamba ya allah," batin aisyah

**KANTOR**

Nathan duduk di kursi kebesaran nya tanpa melakukan apapun, yang ia lakukan hanya menatap satu monitor yang a menampilkan  cctv dapur,
     Sudah hampir dua jam nathan melihat aisyah bekerja di dapur, rasa cemas akan kesehatan aisyah yang belum sembuh semakin menjadi dan menggerogoti fikiran nathan, bahkan wajah itu semakin kesini semakin pucat saja belum lagi, nathan merasa sakit istrinya ini adalah hal yang serius,
       Dilihat nya aisyah sesekali menutup mulut nya lalu memegang kepala, seperti menahan sesuatu yang mendesak ingin keluar dari mulut nya

MALAIKAT BERKERUDUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang