Drtttt... Drtttt
"Halo"
"Ha... Hiks halo"
"Eh kamu menangis?"
"Hiks.. A, aku mau mereka menikah 1 minggu lagi"
"Hah apa?! 1 minggu lagi?? Kamu serius??"
"A, aku serius, aku sudah tau semua nya"
"Baiklah aku akan menyiapkan semua nya"
"Aku akan kesana bersama Singto besok"
"Baiklah"
Tuttt...
Telpon mati secara sepihak. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa iya dia udah tau?
"Bunda" Panggil pemuda manis itu
"Eh, krist" Jawab bunda
"Ada apa bun??" Tanya nya
"Ini mama mau kesini besok" Jawab nya
"Mama? Ngapain kesini?" Tanya nya lagi
"Ck, sudahlah kitt kau mengetahui nya, mama bilang pernikahan kalian akan berlangsung 1 minggu lagi" Jawab bunda
"Hah?! 1 minggu lagi?! Gk bun, kit gk mau!!" Jawab krist
"Krist, mama sudah mengetahui nya, dia mau menimang cucu nya juga, kamu fikir krist sampai kapan kamu kayak gini? Anak kamu bermarga 'prachaya' dia anak Singto, bunda mau kamu juga bahagia nak"
"Aku gk mau bunda"
"Jangan melawan krist, bunda mau kamu menikah 1 minggu lagi!!" Tegas sang bunda
"Iya bunda" Baiklah mungkin pasrah adalah jalan satu satu nya, dia tidak mau membuat keributan dengan bunda lagi, dia mau menuruti kemauan bunda
........
"Singto" Panggil pria paruh baya
"Ya pa?" Jawab Singto
"Papa dengar dari mama kamu akan menikah 1 minggu lagi na?" Tanya nya
"Iya pa" Jawab Singto
"Sing, papa minta kamu jaga dia dengan sepenuh hati kamu, sayangi dia, jangan buat luka yang sudah lama muncul kembali, ambil hati nya"
"Aku akan berusaha pa"
Pria paruh baya itu pergi meninggal kan anak nya, Singto terus merenungkan apa yang dikatakan papa nya, apa dia harus menjaga krist? Tpi masa lalu pasti akan terus diungkit bukan? Semoga waktu bisa menjawab.
Keesokan hari nya diisi dengan ceramah sang mama yang hmm bisa dikatakan panjang
"Mama Minta kamu harus nurut Singto, jangan suka ngebantah terus, denger ya kamu itu udah mau jadi suami jadi harus ngurusin istri kamu, jangan mikirin diri kamu sendiri"
"Iya mama iya, udah belum? Ini mau berangkat kapan? Kalo mama masih aja ceramah" Ujar Singto, bagaimana tidak sedari pagi tadi mama nya tak berhenti menceramahi nya
"Oh iya sudah hampir siang, kamu sih! Ya udah ayo berangkat" Ajak sang mama
"Hah? Kok aku yang salah? Ah sudahlah" Ujar Singto
Akhirnya mereka berangkat, jarak dari rumah Singto dan rumah krist hanya sekitar 20 menit itupun kalau tak terjebak macet
Sesampainya dirumah krist, mereka disambut baik oleh keluarga krist tapi tidak dengan krist, walau dia ikut menyambut kedatangan keluarga singto dia hanya diam dan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
benci jadi cinta ( Singkit )
Randomsiapa sih yang gk tau Sma istilah yg satu ini, kta kta yg pasti sering didengar oleh smua org, "benci jadi cinta" kata yg memiliki arti jngn membencinya terlalu lama karna itu akan menjadi cinta dikemudian hari bagaimana kelanjutannya? Baca smpai ha...