22

472 69 1
                                    

Di markas yang gelap dan berdebu joss di tahan disana dengan keadaan yang tak wajar, dengan luka lebam hampir seluruh badan, luka tembakan yang mengandung racun mematikan mulai menyebar ke seluruh aliran darah nya

Hanya tinggal menunggu waktu saja agar ajal menjemput lelaki dengan tubuh tegap dan kelar itu

Joss terduduk dengan kepala menunduk dan tangan terikat dengan tali, jangan salah tali itu adalah tali berduri yang siap menancap ke tulang pergelangan bila bergerak sedikit saja

Joss memang kuat dengan pasukan yang melebihi 20,000 orang namun satu kelemahan nya yaitu strategi, joss tidak bisa membuat strategi yang cocok untuk mengalahkan lawan nya.

Sedangkan singto, ia hanya memiliki anak buah 15,000 orang namun dengan strategi yang pas dan kerjasama yang bagus membuat nya menjadi kuat dan menjadi mafia yang di takuti

Tap... Tap... Tap...

Langkah sepatu memenuhi ruangan gelap dengan pencahayaan minim itu, dengan rasa percaya diri yang tinggi dan wajar datar nan dingin memasuki ruangan bernuansa dark itu penuh keberanian

“mau mati sekarang joss?”

Hening

“cihh, kenapa aku harus bertemu dengan orang bodoh seperti mu?”

Hening

Lelaki dengan badan kekar itu hanya bisa menunduk dan diam menyembunyikan rasa nyeri dan pusing yang sedari tadi menyerang tubuh nya

Singto lelaki itu menatap dingin kearah joss, ia muak dengan semua ini, ingin sekali meleyapkan lelaki tersebut, namun ia masih ingin bermain main dengan nya

“cambuk”

Dengan cepat anggota spesies hewan itu canda kok bercanda sumpah, garing amat author nya gak ada niat buat ketawa gitu? Serius amat,-

Oke lanjut

Dengan cepat anak buah singto mengambil kan cambuk yang sudah haus akan darah, itu bukan cambuk biasa, cambuk itu sudah menghukum hampir 1000 orang pertahun nya, cambuk tetap dibiarkan seperti itu dan tidak dibersihkan kata singto “agar cambuk menjadi lebih awet dengan diberikan darah dari manusia pengkhianat itu”

Singto berjalan mendekat kearah joss, menatap nya datar

“aku sudah muak dengan mu joss, kau ingat pertarungan kita belasan tahun lalu disaat kau mengambil serlin dariku?! Dan memyetubuhinya?!! Kau ingat joss aku hanya diam dan ikhlas melepas gadis yang ku sayang dan membiarkamu membawa nya pergi, dan kau dengan gampang ingin mengambil krist dari ku?! Tidak!! Aku tidak akan memberikan nya kepada mu, cukup dulu jangan sekarang!!”

Sungto mengangkat cambuk itu tinggi lalu melayangkan cambukan kepada joss

Ctasss!! Ctasss!!!

Akhhh!!

Seperti tak kenal lelah, singto terus saja mencambuk tubuh joss, melepaskan seluruh amarah yang ia pendam selama bertahun-tahun kepada orang yang tepat

“KAU HARUS MATI KALI INI JOSS, AKU TAK AKAN MENYIA-NYIAKAN HARI INI” teriak nya

.

.

.

.

.

Disisi lain, kini pemuda yang berstatus nyonya muda ruangroj itu duduk santai diruang keluarga dengan camilan ditangan nya, tak ada sedikitpun buat untuk bergeser dari posisi nyaman nya

Takkk... Takkk.. Takkk..

Suara deru sepatu memasuki ruangan itu makin nyaring, sedangkan sang nyonya muda hanya diam tak menghiraukan apa yang ada dibelakang tubuh nya, tak lama ada sebuah lengan melingkar dibahu nya

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang