31

478 68 4
                                    

“datang ke kantor dan bawa semua sepupu mu”

Krist menatap nyalang gadis itu, apa apaan dia, apa dia ketinggalan berita?? Sampai tak tau bahwa istri singto prachaya adalah seorang pria spesial?!

“p'sing hiks”

Singto menatap mata bulat krist, mata indah itu mulai berkaca kaca, setetes liquid bening mulai mengalir ke pipi chubby itu

“hmm silahkan saja krist”

Krist mendekat ke arah gadis itu lalu menarik rambut panjang nya, menatap tajam penuh kemarahan

"Dengarkan ya nona!!! AKU KRIST PERAWAT SANGPOTIRAT ISTRI SAH DARI SINGTO PRACHAYA RUANGROJ MENGUCAPKAN KAU GAGAL MENGGESER POSISI SAYA HANYA DENGAN DADA BESAR DAN LUBANG LONGGAR MU ITU!!!" Teriak krist

Krist berbalik guna menghampiri sang suami yang menatap sinis wanita itu. Namun, belum juga sampai ada seseorang yang mendorongnya yang tak lain adalah gadis tadi

Dengan cepat Singto menangkap tubuh Krist menahan tubuh gembul itu agar tak jatuh ke lantai, jantung Krist berdetak lebih cepat nafas nya pun tak beraturan ia bersyukur ada sang suami yang sigap menjaga nya

“kamu tidak apa sayang? Bagaimana dengan baby kecil? Kalian tidak apa apa kan?”

Gelengan pelan sebagai jawaban dan menandakan bahwa dirinya baik baik saja begitu juga dengan baby kecil yang ada di kandungannya

Dorr!!

Dorr!!!

Dorr!!

Suara tembakan mengagetkan semua orang yang ada disana, langkah kaki mendekat semua orang disana berdiri dengan bulu kuduk yang berdiri bagaimana tidak, suasana menjadi lebih mencekam

“siapa yang mengganggu papa ku?!!” ujar salah satu dari orang orang yang baru datang itu

“fiat??” ucap Krist sambil menatap sang putra

Yap, itu fiat dengan para saudara nya. Namun, yang mengejutkan adalah si anak bungsu yang sebentar lagi akan menjadi kakak, gibran.

Anak kecil dengan usia yang masih belia memegang pistol ukuran kecil namun mematikan dirakit khusus oleh pawat putra ke empat dari mewgulf

“dasar tante jelek nakal!! Kenapa mendorong papa nya gibran?!!” ujar gibran

Alex mengdengus saat adik kecilnya itu kembali dengan bentakannya, lalu alex menatap ke arah levin yang kini juga menatap nya levin menggeleng ntah apa yang mereka bicarakan, batin sudah menyatu ternyata

Fiat melangkah maju namun tangan ditahan oleh sang kekasih membuat nya menatap sang kekasih namun hanya gelengan yang ia dapat fiat menghela nafas

Gibran melangkah maju mendekat ke arah papa dan daddy nya mengelus perut krist yang mulai membuncit ntah apa yang ada di pikiran anak itu

“wanita itu menyakiti papa, sekarang giliran gibran yang membalas nya tenanglah nong, phi tidak akan membiarkan mu terluka” ujar gibran

Krist menatap singto seolah bertanya 'dari mana gibran tau bahwa dirinya hamil?' singto menggeleng pelan menjawab pertanyaan suami manis nya itu

“kak levin!!” teriak gibran membuat levin melangkah maju mendekati anak itu

“kakak jaga papa buat gibran ya? Biar gibran sama kak alex yang urus tante jelek, okeyy?” ujar gibran dengan deretan gigi kecil nya

“kak alex? Tante jelek udah dorong papa, ayo kita bales biar dia tau rasanya” lanjut gibran yang mendapat anggukan dari alex

.

.

.

.

.

Di tempat gelap, dingin, dan berbau amis terduduk satu gadis cantik yang kini sudah tak memiliki energi lagi untuk memberontak

Langkah kaki mulai mendekat dengan suara sesuatu yang menggesek lantai itu membuat suasana menjadi lebih mencekam

Isakan isakan halus terdengar dengan jelas di telinga tajam nya membuat nya melirik ke arah sumber isakan itu, menatap datar seseorang yang terduduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat

“saya kira kau sudah mati, karna kau istri manis ku hampir saja jatuh” ujar orang itu dengan datar

“hiks.. Hiks.. ku mohon lepaskan.. Ini sakit” isak wanita itu

“akan saya lepaskan termasuk nyawa mu!!” ujar orang itu dengan sedikit membentak

Srekk..

Srekk..

Gesekan antara tajam nya pisau dan pengasah besi memenuhi ruangan minim cahaya itu, membuat wanita yang terikat itu bergerak gelisah berusaha lepas dari ikatan yang begitu kencang

“kau akan mati hari ini, dan selamat tinggal”

Senyum devil nya keluar, menatap dingin seorang korban yang sebentar lagi akan kehilangan nyawa itu menyenangkan ntah kenapa itu termasuk kegiatan yang membuat nya bahagia

“ajal menjemput mu jalang!!”

Srekk..

Bugh..

Akhh!!..

Teriakan dan tancapan pisau memenuhi ruangan darah muncrat memenuhi tangan serta baju nya, menusuk begitu dalam menembus tulang paha milik wanita itu

Ia berdiri meninggalkan wanita yang kini telah tak berdaya dengan nafas yang habis katakan saja ia meninggal dengan keadaan mata terbuka dengan tubuh penuh darah

Jangan sepelekan kelompok mafia satu ini.

.

.

.

.

.

“PAPAAAA!!” jeritan anak kecil membuat seluruh penghuni mansion besar itu menoleh menatap anak usia 10th yang mengusap mata nya

“ada apa gibran?” tanya seorang lelaki yang tak lain adalah Krist

“nen ihh!!”

Hentakan kaki serta rengekan kecil gibran keluarkan saat berjalan mendekati sang papa yang duduk di sofa dekat tv, fiat menoleh menatap adik nya dengan mulut menganga 'adikku lupa usia' itulah kalimat yang muncul di otak fiat

Krist menghela nafas lelah ayolah gibran sudah besar kenapa masih meminta asi kepada nya, jangan lupa juga usia kandungan nya mulai membesar.

Ingatkan Krist untuk menyiapkan dot bayi dan pompa asi untuk anak nya yang akan lahir nanti, karna takut saja gibran tidak akan mau mengalah dengan adik nya

kandungannya sudah menginjak bulan ke-8 sebentar lagi mansion besar itu akan kehadiran bayi mungil dan tangisan lagi, Krist harus siap energi untuk anak nya ditambah usia nya yang mulai menua

Krist menutup mata nya lelah ia ingin tidur tapi gibran tidak mau melepaskan kenyotan di nipple nya, ia heran ditambah bingung asi nya masih bereproduksi dengan lancar bahkan semakin banyak

"Gibran lepaskan nen nya sayang, papa ingin tidur tuh liat papa sudah mengantuk" Ujar Singto yang duduk di samping Krist mengusap pelan rambut anak nya itu

Ia merasa kasihan kepada Krist pasti istrinya itu sedang menahan sakit di perut nya tapi selalu terlihat baik baik saja

Usia kandungan sudah menginjak 8 bulan membuat Singto harus kembali siaga takut seperti dulu lagi ia tak ingin kehilangan Krist ataupun anak nya cukup saudara kembaran fiat yang meninggal karna kecerobohan nya

Gibran melepaskan kenyotan di nipple Krist kini gantian Singto, lelaki dengan tubuh tegap itu menggendong brydal Istri nya membawa nya ke kamar guna menidurkan nya

Merebahkan tubuh Krist dengan perlahan ia begitu takut Krist terluka takut Krist sakit namun inilah yang telah ia dapat dan harus ia hadapi.

See you
✧༺ tinggalkan jejak ༻✧

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang