26

520 63 0
                                    

Kini semua keluarga tengah khawatir dan cemas bagaimana tidak setelah kejadian semalam pagi ini Krist mengalami kontraksi yang begitu hebat mengakibatkan pendarahan yang cukup membahayakan

“kumohon Tuhan, tolong selamatkan mereka ku mohon” batin Singto

“daddy, papa akan selamat kan? Iyakan dad?” tanya bloom

“papa kuat sayang, kita doakan saja semoga papa dan adik kalian sehat na” ucap gun

Oweekk... Oweekk.. Oweekk..

Tangisan bayi begitu nyaring terdengar tangis keluarga pecah saat mendengar tangisan itu, bayi mungil itu dibawa keluar dari ruang operasi untuk dibawa ke ruang bayi untuk diperiksa kembali dan di timbang dan masih banyak lagi

Ceklekk..

Pintu ruang operasi itu terbuka dengan dokter yang keluar dengan masker yang turun sedagu dengan baju khas ruang operasi

“ba-bagaimana keadaan istri saya?”

“syukurnya tuan krist cepat dibawa kemari atau kalau tidak kami tidak tau lagi bagaimana nanti, keadaan tuan krist sekarang sedang istirahat dibawah pengaruh obat bius, sekitar 1 jam lagi ia akan sadar” jelas dokter

“apakah kami boleh melihatnya?”

“tentu tuan tapi silahkan tunggu di ruang inap karna tuan krist akan dipindahkan sebentar lagi”

.

.

.

.

.

Ia mulai membuka mata nya menyesuaikan retina nya dengan cahaya putih menyilaukan di hadapan nya

“krist”

Krist. Ia menggeliat pelan memperbaiki posisi tidurnya yang menurut nya kurang pas

“emhhh” lenguhnya

setelah retina nya menerima terangnya cahaya lampu ia membuka matanya perlahan, menatap sekeliling nya ada anak-anaknya  dan keluarga termasuk orang tua nya, meraba perutnya yang terasa datar

“a-anak ku?”

“dia sudah lahir pa, dia sehat papa tenang saja” ujar levin

Krist tersenyum kecil mendengar itu, anak nya selamat

“dimana anak ku sekarang?”

“dia sedang di ruang bayi sebentar lagi akan dibawa kemari”

Ceklekk...

“permisi benar ini ruang tuan krist perawat?”

“benar sus”

“ah, saya mau mengantarkan bayi anda tuan, selamat bayi anda berjenis kelamin laki laki, kalau begitu saya permisi” ujar suster

Bloom menatap box bayi itu penuh binar, ia mendekati nya lalu menggendong bayi itu perlahan agar tak terbangun, namun usaha nya gagal bayi itu mulai menggeliat tak nyaman bibir mungil nya mulai terisak lembut

Oweekk.. Oweekk.. Oweekk...

Bayi itu bergerak ribut di gendongan bloom, sedangkan bloom berusaha untuk membuat sang adik diam dan tidur kembali namun lagi lagi ia gagal

“ia merasa haus sayang, berikan adik mu kepada papa mu, biarkan ia meminum ASI” ujar gulf

Krist tersenyum melihat anak sulung nya itu cemberut, padahal tadi ia melihat mata sang putri sulung menatap adik nya penuh binar

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang