11

978 91 3
                                    

Pemuda manis itu berjalan ke arah pintu karna ada tamu, mungkin? Ahh dia sedang kesal kepada suami nya yang tak kunjung datang dan malah menelfon dan menyuruh nya membuka pintu? Memang siapa yang datang malam malam begini?

Ingin rasa nya ia mencabik cabik muka suami tak tau akhlak itu, aaa tapi kenapa dia merindukan nya?? Ahh sudah lah

Ia membuka pintu menemukan 2 orang lelaki berbadan besar ntah ada tujuan apa mereka malam malam bertamu??

"Permisi dengan tuan Krist??" Tanya salah satu dari mereka

"Iya saya sendiri? Ada apa ya??"

"Perkenalkan tuan saya Luke, salah satu bodyguard dari tuan Singto, dan dia adalah rekan saya gunsmile, kami kemari karna utusan dari tuan Singto, untuk menjemput anda" Jawab nya panjang lebar

"Hah?? Lalu dimana p'singto? Kenapa cuma kalian yang kemari??" Tanya Krist

"Mari ikut kami tuan" Jawab nya lagi

Akhirnya krist ikut bersama kedua bodyguard singto, masuk kedalam mobil dan melihat pemandangan jalan Indonesia yang mulai renggang maklum sudah tengah malam, ntah apa yang direncanakan oleh singto sampai harus tengah malam begini

'Apa yang sebenarnya ingin phi singto sampaikan kepadaku? Kenapa harus pakai bodyguard? Ada apa ini?' batin krist

Sekitar 20 menit perjalanan krist sampai di sebuah taman yang tak jauh dari rumah nya, hanya saja membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai ditaman ini

Rembulan yang terang dihiasi bintang sungguh memukau, semilir angin malam membuat siapapun merasa dingin, ia terus berjalan bersamaan dengan bodyguard yang senantiasa memberi nya petunjuk agar tak tersesat

Disinilah dia sekarang di tengah tengah taman yang banyak dihiasi lampu dan ada sebuah meja dengan hidangan yang sangat menggugah selera, pemain biola mulai menggesekan senar nya memainkan lagu yang merdu di malam yang dingin

Sebuah lengan kekar melingkar apik dipinggang pris manis itu, ia tau siapa itu dia tetap tenang dan diam menikmati indah nya malam, lagu yang romantis, pelukan hangat ditemani terang nya Rembulan

"Apa semua ini p'sing?" Tanya pris manis itu

"Ini adalah dinner krist, aku tak pernah ada di samping mu disaat kau mengandung bloom dan ini saat nya aku menebus itu semua" Jawab nya

"Tapi aku belum hamil phi, dan kau sudah seperti ini" Keluh nya

"Apa kau tak menyukai nya krist" Tanya pria berkulit Tan itu

"Hahah aku menyukai nya phi, bahkan sangat, aku tak pernah sebahagia ini" Ujar nya

"Ahh baiklah, mari kita makan" Ajak singto

Setelah selesai pria itu mengajak sang istri untuk berdansa, kedua nya berdansa dengan lembut, pernikahan baru berumur dua minggu dan mereka telah dimabuk cinta dengan perasaan satu sama lain

'Aku berjanji krist, aku tak akan menyakiti mu, selalu melindungi mu, mencintaimu, selalu ada untuk mu, kau adalah lelaki yang kucintai pertama dan terakhir, ini janji ku krist' batin singto

......

Di sebuah masion sedang dipenuhi oleh tangisan balita berumur tiga tahun, ntah apa yang telah membuat nya menangis sedari tadi tak ada satupun yang bisa membuat nya diam

"Hiks hiks mau papa hiks hiks mau papa!!" Ujar balita itu

"Sayang papa sedang bersama daddy untuk membuatkan bloom adik" Ujar wanita paruh baya itu

"Hiks hiks no!! Mau papa huwaa" Tangis nya semakin menjadi

"Baiklah baiklah besok kita ke Indonesia oke? Untuk bertemu papa dan daddy, tapi bloom harus tidur" Ujar wanita satu nya

"J, janji??" Ujar bloom

"Hmm nenek janji"

"Anak pinter yuk tidur yuk besok kita akan bertemu papa dan daddy" Yang wanita satunya

Akhirnya bloom bisa diajak tidur dengan tenang rumah menjadi sunyi lagi mereka berdua bernafas lega.

"Ahh mira lebih baik kita berkemas, dan membeli tiket ke Indonesia aku lama lama kasian sama bloom" Ujar bunda

"Hmm kamu bener juga zahra ya udah aku siapin baju kmu pesen aja tiket nya klo udah bantu aku oke" Jawab mama

Bunda hanya mengangguk dan mulai memesan tiket secara online, sedangkan mama mulai menyiapkan pakaian dan peralatan bloom, setelah semua selesai mereka pun tidur

......

Sinar matahari mulai menyelinap masuk melewati celah celah jendela yang tak tertutupi oleh tirai, pagi yang cerah dengan suasana yang damai

Pemuda manis itu mulai mengerjapkan kedua mata nya, membiasakan retina mata nya dengan cahaya yang masuk, menyilaukan.

Pemuda itu beranjak, mengalihkan lengan kekar yang melingkar di pinggang nya, mengecup singkat pipi sang suami dan beranjak untuk mandi

Setelah selesai ia mulai turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan, seluruh ruangan sudah bersih karna ada maid yang membersihkan nya, dan sekarang semua sudah pulang tinggal pemuda itu dan suami nya

Ia berjalan ke dapur memakai apron danulai mengambil sayuran didalam kulkas, memotong dan mencuci, mulai merajang bawang dan cabai, memanaskan minyak dan mulai menumis bahan bahan nya

Semua sudah melirik ke arah jam dinding yang tak jauh dari meja makan sudah menunjukkan pukul 8 pagi, ia kembali kekamar untuk membangunkan sang suami

"P'sing, bangun lah, mandi dan sarapan"

"Hmm sebentar lagi krist" Jawab nya

Bukan nya bangun singto malah menarik krist untuk tidur disebelah nya, ia memeluk krist erat sangat erat

"Auhh p'sing lepas, aku sudah mandi, phi bau jangan peluk aaaa p'sing bangun lah" Omel krist

"Hmm 5 menit aja krist"

Krist mendengus dan mencubit pinggang pria yang berstatus suami nya itu, sungguh menyebalkan pagi yang indah harus rusak karna singto

"Awww kenapa kau mencubit ku krist!?" Tanya singto

"Aaa akhirnya bangun, mandi dan sarapan sekarang!! Atau tak ada lagi jatah!!" Ancam krist dan berlalu pergi meninggalkan singto

Akhirnya singto bangun dan berjalan kekamar mandi, setelah selesai ia mengganti baju hanya memakai kaus hitam berlengan pendek dan celana trening pendek

"Auuhhh ada bunda dan mama? Kapan sampai nya ma?" Tanya singto

"Baru aja sampai sing" Jawab mama singto

Singto hanya mengangguk dan berjalan ke kursi sebelah krist, krist tengah memangku bloom yang terus saja mendusel ke dada krist

"P - papa hiks c, cucu" Ujar bloom

"Makan dulu ya??" Tanya krist

"Hiks n, no mawuu cucu hiks papa cucu" Ujar bloom dengan isakan nya

"Berilah krist, sudah hampir 2 minggu dia tidak minum susu" Ucap bunda

"Hufhh" Krist menghela nafas panjang, tidak mungkin kan dia memberi susu bloom di depan keluarga seperti ini

"Jangan malu krist, bunda yakin singto juga sudah melihat nya" Ujar bunda

Krist menunduk ada semburan merah dipipi hingga telinga nya, sungguh malu

"Hiks p, papa cucu hiks hiks" Isak bloom semakin menjadi

Krist mengalah ia mengangkat kaus nya setinggi dada memperlihatkan kedua nipple merah nya, singto menatap Krist pandangan nya jatuh pada nipple nya

Menggoda

Itu yang dipikirkan oleh singto, hanya satu kata itu yang ada dipikiran nya, melahap dan menyesap nipple menggoda itu, ia telah merasakan ada nya asi di nipple itu

Bloom menatap nipple milik papa nya dengan mata bebinar ia mengulum salah satu nipple itu, ia mulai terlelap, kantuk mulai meyerangnya

"Shhhh" Lenguh Krist

See you
✧༺ tinggalkan jejak ༻✧

benci jadi cinta ( Singkit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang