benci jadi cinta ( Singkit )

27 ( 21+ )

Ntah hanya perasaan atau bagaimana hari hari berlalu begitu cepat, tak terasa kini gibran telah menginjak usia 5 tahun bloom juga sudah menikah satu tahun lalu dengan pemuda asal Indonesia, siapa lagi kalo bukan si Perth

Keluarga bener benar sulit di mengerti alex berpacaran dengan levin yang notabe orang tua levin adalah brightwin tapi mau bagaimana lagi kalau memang jodoh

Sedangkan yang lain yang sudah menginjak usia 20 tahun lebih, masih tetap tidak mau membawa pasangan ke hadapan orang tua mau dijodohkan pun mereka tidak mau tapi ada curiga dengan pluem dan chimon yang akhir akhir ini lengket seperti lem dan kertas

“papaaaaaa, nenen” ujar si bungsu

“ya Tuhan sayang kamu sudah besar lohh” jawab Krist

“ndak mawuu pokoknya giblan mawuu nen” kekeh gibran

“kemarilah” seru Krist

Mungkin kalian bingung dengan yang terjadi di keluarga besar ini, kini mansion besar milik Singto selalu ramai dengan candaan dan tawa namun jangan salah dibalik itu juga banyak darah yang terus mengalir setiap malam nya.

Kalau media mengetahui bahwa keluarga Singto adalah keluarga harmonis dan bahagia, maka kalian harus tau bagaimana dulu mereka yang sering bertengkar dan menangis.

Jika Singto adalah king dunia mafia, maka sang istri Krist adalah queen dunia psychopath, dua kepribadian yang berbeda di pertemukan melalui pelecehan zaman kuliah dipisahkan karna kesalahan dipertemukan kembali karna perjodohan

Bloom dan sang suami memilih untuk tinggal di mansion milik Singto berkumpul dengan keluarga lebih baik, mereka akan kembali ke Indonesia lalu kembali lagi ke tailand seperti itu seterus nya setelah setahun menjalin rumah tangga akhirnya bloom di percayai oleh Tuhan untuk memiliki anak itu membuat keluarga bahagia karna akan mendapat cucu untuk pertama kali nya

.

.

.

.

.

“kenapa?”

“Maaf mengganggu, tapi ini
Sangat penting, senjata di
Markas di curi oleh musuh
Tuan”

“Apa?! Cepat cari mereka
Lalu bawa ke markas, ku
Beri waktu 24 jam buat
Kalian mencari mereka
Kalau tidak kalian akan
Mendapat akibatnya.”

Tittt...

Lelaki parah baya berkulit Tan itu menghela nafas lelah usia nya yang tak lagi muda membuat nya harus segera melepas jabatan king mafia dan menyerahkan tanggung jawab kepada sang anak

“kenapa phi? Apa ada masalah lagi?”

“hemm”

“sudahkah lebih baik kita istirahat dulu, sudah malam juga phi”

“apa gibran sudah tidur?”

"Sudah belum lama”

Singto diam tak menjawab perkataan sang istri ia fokus menatap bibir plum itu, merangkul tubuh ramping sang istri lalu mulai melumat bibir yang menjadi candu bagi nya

“emhhh” lenguh krist sambil mulai mengalungkan kedua lengan nya pada leher Singto mengikuti semua permainan lidah yang terjadi, meremas rambut sang suami sebagai pelampiasan